SEBUAH KISAH: Situs Sangiran (Bagian 09)

 



Proses belajar tidak selalu harus berada di sebuah ruang kelas atau ruang kuliah. Belajar dapat di mana saja , termasuk belajar di alam sekitar. Salah satu mata kuliah di jurusan pendidikan biologi adalah tentang biologi ragawi. Mata kuliah ini berkaitan dengan sebuah proses yang dialami oleh semua makhluk hidup dalam menyiasati perubahan lingkungan sekitar, yaitu proses evolusi. Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.

Mahasiswa pendidikan biologi diajak untuk melakukan pengamatan situs purbakala yang sangat terkenal di dunia ilmu pengetahuan, khususnya mengenai evolusi makhluk hidup, lebih terkhusus lagi evolusi manusia. Situs purbakala tersebut adalah situs Sangiran. Situs Sangiran terletak di dua wilayah kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar, dengan luas 59,21 kilometer persegi. Situs ini dikelola Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Di situs Sangiran terdapat sebuah kawasan yang disebut Sangiran Dome, sebuah struktur tanah yang mencembung, dan menggambarkan lapisan-lapisan batuan menurut zaman pembentukannnya

Situs Sangiran dibagi menjadi lima klaster. Klaster pertama adalah Klaster Krikilan yang berfungsi sebagai pusat kunjungan atau visitor center, yang memberikan informasi secara lengkap tentang Situs Sangiran. Kemudian ada Klaster Dayu, Klaster Bukuran, Klaster Ngebung, dan Museum Manyarejo. 

Saat ini Situs Sangiran tidak hanya dikenal di Indonesia, melainkan juga di dunia internasional sebagai situs yang mampu menyumbangkan pengetahuan penting mengenai bukti-bukti evolusi (perubahan fisik) manusia, evolusi fauna, kebudayaan, dan lingkungan, yang terjadi sejak dua juta tahun yang lalu. Karena nilai-nilainya, Situs Sangiran telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)