KISAH NYATA: Membangun Keluarga (Bagian 06)

 


Di bulan November tahun 1994, setelah beberapa waktu lamanya harus terpisah oleh jarak oleh karena saya merantau di Jakarta, saya dan Anastasia memantapkan diri untuk melangkah ke depan altar suci. Sebuah perkawinan sakral, Sakramen. Kami mengucapkan janji di hadapan pejabat gereja, saksi, serta tamu yang hadir untuk saling setia dan mencintai sebagai pasangan suami-istri.

“Saya Victorianus Sugiyanto mengambil engkau Anastasia Erni menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.”

“Saya Anastasia Erni mengambil engkau Victorianus Sugiyanto menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.”

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak telah yang membantu kami, membantu menguatkan ikatan cinta kami. Kepada orang tua kami, kepada sanak saudara kami, kepada sahabat dan handai taulan kami. Kepada siapa saja yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami berharap melalui doa kami, dan doa semua pihak kami dapat menjalani hidup keluarga dengan penuh rahmat, keluarga yang Sakinah (tentram), Mawaddah ( penuh cinta kasih) dan Warahmah (penuh karunia Allah). Sampai kaken dan ninen. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)