CERITAKU: Kembali Aktif (Bagian 10)

 



Ketika masuk sekolah kembali di kelas 2 B, saya sangat berhati-hati ketika berjalan karena kadang-kadang masih ada perasaan sedikit geli saat terjadi gesekan celana. Saya juga membatasi keikutsertaan bermain bola bersama teman-teman. Mereka keheranan, karena biasanya saya sangat bersemangat ketika waktunya bermain bola. Teman-teman kelas saya berkomentar: “Victo, kok ora koyo biasane main bal-balan. Koyo bar disunat wae?”. Saya hanya tersenyum saja.

Kondisi saya yang baru sembuh dari khitan saya sampaikan kepada guru olah raga. Ketika ada jadwal olah raga. Pak guru bertanya kepada saya,” Victo, apakah kamu sudah bisa ikut olah raga hari ini. Bagaimana sudah sembuh benar sunatnya?”. Maka teman-teman saya berkomentar:” Wow, ternyata sudah sunat”. Saya hanya menjawab dengan memberi kode jempol. Akhirnya teman-teman saya memberi selamat dengan ramai-ramai menepuk kepala saya, sambil teriak: Perjaka!!! Sementara teman-teman perempuan hanya tersenyum-senyum.

Selama dua minggu, saya berlaku sangat hati-hati. Sesudah dua minggu, saya sudah yakin tidak merasa nyeri lagi. Sayapun beraktivitas lagi seperti biasanya. Bermain sepak bola, bermain tenis meja, dan bermain permainan baru yang dikenalkan oleh guru olah raga kami: Basket.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)