CERITAKU: Jalur Tol Menuju SMA Idaman (Bagian15)

 



Lulus SMP dengan menyandang status juara pertama menjadi pengalaman yang menyenangkan, sekaligus menjadi sebuah tantangan apakah saya bisa menjaga prestasi di pendidikan lanjutan tingkat atas. Melalui status sebagai juara pertama, saya memiliki jalur tol untuk menuju SMA Negeri terbaik di kabupaten Gunung Kidul,-SMA Negeri I Wonosari.

Langkah pertama, adalah mencari informasi tata cara pendaftaran murid baru di SMA Negeri I Wonosari. Informasi yang saya peroleh adalah setiap pendaftar yang meraih juara pertama di SMP asal wajib memiliki surat keterangan dari sekolah. Saya pun segera menghubungi SMP Negeri Semin untuk membuatkan surat keterangan juara pertama. Setelah surat keterangan saya peroleh, saya datang lagi ke SMA Negeri Wonosari untuk mendaftarkan diri, dan menyerahkan keterangan juara pertama. Oleh Panitia Penerimaan Siswa Baru saya diminta untuk menunggu hasil pengumuman yang akan diumumkan bersama pengumuman hasil tes teman-teman yang mengikuti seleksi melalui tes tertulis.

Seminggu kemudian, hasil pengumuman telah dipasang. Saya menjadi salah satu yang tertera di daftar. Maka, kehidupan sebagai anak kos akan segera dimulai.  Wonosari, saya datang!

Bersekolah di kota yang jaraknya sekitar 28 kilometer dari rumah, tidaklah mungkin ditempuh setiap hari menggunakan sepeda seperti saat bersekolah di Semin yang jaraknya hanya 5 kilo meter. Satu-satunya cara adalah menyewa kamar kos di Wonosari. Untuk itu, ayah dan ibu mulai berhitung besaran biaya yang harus disediakan untuk membayar sewa kamar kos selama setahun, dan selama tiga tahun ke depan. Agar tidak terlalu memberatkan beban ekonomi keluarga, akhirnya saya menyewa kamar kos yang sederhana, namun lokasinya cukup dekat dengan sekolah. Dari tempat kos ke sekolah cukup ditempuh dengan jalan kaki.

Sepekan atau dua pekan sekali saya pulang ke rumah untuk mendapat dukungan moral dan finansial. Sepeda kesayangan saya  baru saya bawa ke Wonosari ketika saya sudah di kelas 2 SMA. Sepeda tersebut saya kendarai dari rumah sampai di tempat kos. Lumayan capai, namun bangga bahwa saya kuat bersepeda sejauh 28 kilometer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)