CERITAKU: Hilang Teman Karena Celana Hilang (Bagian 25)



Suatu hari, ada teman saya yang sekolah di SMA Negeri II Wonosari mengatakan bahwa ada temannya akan meminjam celana putih untuk digunakan dalam tugas upacara di sekolahnya. Karena yang meminjam adalah temannya teman akrab saya, maka saya merelakan celana seragam putih saya dipinjamkan. Dengan persyaratan, celana akan dikembalikan setelah selesainya tugas upacara di sekolahnya. Tunggu punya tunggu, celana putih saya tidak pernah dikembalikan.

Ketika saya menghubungi teman saya, saya berpesan agar celana saya segera dikembalikan. Teman saya itu hanya mengatakan akan segera disampaikan. Suatu saat si peminjam datang ke tempat kos saya, dan mengatakan permintaan maaf bahwa celana putih saya hilang di jemuran saat dia mencucinya. Lalu ia berjanji untuk menggantikan dengan celana putih yang baru. Namun, tunggu punya tunggu celana putih saya tetap tidak kembali sampai kini.

Terpaksa, saya membeli celana putih baru di toko pakaian di samping pasar Wonosari.  Tetapi walaupun sudah membeli celana baru, rasanya masih ada yang hilang akibat hilangnya celana putih itu. Yaitu hilangnya pertemanan, karena si peminjam tidak pernah lagi berani menemui saya. Entah merasa tidak enak hati, entah karena malu, atau entah menyimpan kebohongan. Hanya Tuhan yang mengetahuinya. Padahal, bagi saya ketika dia meminta maaf, celana hilang sudah saya ikhlaskan. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)