CERITAKU: Sudah Bisa Duduk di Atas Sadel (Bagian 08)

 


Tanpa terasa, setahun sudah saya melalui waktu belajar di kelas 1 SMP. Setelah mengikuti tes akhir semester genap, tibalah waktunya kenaikan kelas. Saya bersyukur ketika di rapor tertera keterangan naik ke kelas 2. Saya perhatikan nilai-nilainya cukup baik, tidak ada yang merah. Ketika saya lihat di keterangan ranking tertera angka 12. Saya dengan senang membawa rapor pulang ke rumah. Sesampainya di rumah saya serahkan rapor itu kepada orang tua. Saya agak takut kalau dimarahi oleh ayah dan ibu. Sebab, mereka mengharapkan saya tetap berprestasi layaknya saat di SD, juara!

Ternyata dugaan saya salah. Ayah dan ibu menghibur saya dengan mengelus kepala saya, sembari berkata:”Ora juara yo ora popo. Iki wis apik. Mengko sinau sing luwih mempeng” (Tidak apa tidak juara. Berikutnya belajar yang lebih rajin). Dalam hati, saya mengatakan iya, saya akan belajar lebih baik.

Yang tidak saya sadari, adalah pertumbuhan badan saya. Saat bersepeda saya sudah bisa duduk di atas sadel dengan kaki bisa menggoes penuh pedal sepeda. Artinya, saya sudah bertambah tinggi. Hal itu menandakan saya sudah akan memasuki masa akil balik. Sudah waktunya untuk disunat. Namun, saya juga takut ketika ibu menanyai saya kapan berani disunat. Saya jawab, nanti kapan-kapan kalau sudah berani akan saya sampaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)