CERITAKU: Peringkat Ketiga NEM (Bagian 39)

 


Ebtanas sudah selesai. Masa-masa akhir sebagai pelajar SMA segera berakhir. Duduk sebangku dengan Reno Kaeksi sudah tidak akan terjadi lagi. Kebersamaan selama dua setengah tahun di kelas MIPA 2 juga akan menjadi sebuah kenangan yang indah tentang kegembiraan, becandaan , atau lelucon dan tingkah-tingkah lucu teman-teman.

Hari pengumuman tiba. Kami sudah berada di kelas 3 MIPA 2. Bapak FX. Sardjono selaku wali kelas masuk ke kelas dengan membawa amplop-amplop putih berisi keterangan Lulus atau Tidak Lulus. Ketika beliau mulai berbicara, suasana kelas menjadi hening menunggu keputusan sekolah tentang nasib kami. Saya yakin bahwa saya pasti lulus, tetapi bagaimana dengan teman yang saya dampingi? Saya tidak bisa melihat ekspresi dia, karena dia duduk di barisan belakang, dan saya duduk di barisan paling depan. Wali kelas mengumumkan bahwa kelas 3 MIPA 2 dinyatakan Lulus 100%. Maka suasana kelas menjadi gemuruh oleh teriakan teman-teman, dan riuh oleh suara tepuk tangan.

Sejenak kemudian, wali kelas mengumumkan 3 besar peraih nilai tertinggi dalam Ebtanas. Semuanya berasal dari kelas 3 MIPA 2. Luar biasa! Akankah saya termasuk di dalamnya? Pak Sadjono: "Berdasarkan perolehan Nilai Ebtanas Murni (NEM), peraih 3 besar SMA Negeri I Wonosari tahun ini jatuh kepada: Supriyadi, Wisnu, dan Victor!" Supriyadi sebagai peraih nilai tertinggi, sedangkan Wisnu dan saya meraih jumlah yang saya. Namun karena ada NEM saya yang merah, di Fisika (4,7) saya menempati posisi ke tiga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)