CERITAKU: Teman Baru Memicu Semangat (Bagian 27)

 


Memasuki semester awal di kelas 2 MIPA 2, ada kejutan terjadi di kelas. Kedatangan murid baru, pindahan dari Provinsi Lampung. Orangnya cantik, dan murah senyum. Oleh guru, teman baru ini ditempatkan sebagai teman sebangku saya, duduk  di barisan depan. Dengan ramah saya sambut dia, serta saya ucapkan nama saya sebagai langkah awal berkenalan. Dia pun menyebutkan sebuah nama yang bagi saya sangat unik, bernuansa jawa: Reno Kaeksi. (artinya indah unutk dilihat).

Oleh guru, saya diminta untuk memberi pendampingan teman sebaya, karena pelajaran di Lampung berbeda dengan pelajaran yang diberikan di SMA Negeri Wonosari. Informasi itu saya tanyakan kepada Reno Kaeksi, benarkan demikian? Dia menjawab tidak berbeda semua, namun ada beberapa bahan pelajaran yang belum pernah dipelajarinya di sekolah yang lama. Atau kedalaman materi di SMA Negeri I Wonosari lebih dibandingkan di sekolahnya yang dahulu.

Kedatangan Reno Kaeksi dari Provinsi Lampung, dan permintaan guru untuk menjadi tutor sebaya  mendorong saya untuk belajar lebih baik lagi. Ada perasaan gengsi jika tidak menjadi lebih baik dibandingkan teman lain, juga perasaan gengsi pada murid baru. Pelajaran yang selama ini agak susah saya pahami, terpaksa harus saya pelajari lebih giat: Fisika. Untuk itu, saya sampai merelakan uang untuk membeli buku-buku tambahan yang membahas soal-soal fisika. Ternyata, kemampuan saya di pelajaran fisika terdorong dengan sendirinya, sampai-sampai guru fisika saya memberi pujian atas peningkatan kemampuan saya di pelajaran fisika. Ketika guru memberi ulangan dengan soal yang menurut teman-teman saya susah, nyatanya bisa saya kerjakan secara sempurna: Nilai 10!

Demikian juga, pada mata pelajaran yang lain. Terjadi peningkatan prestasi yang signifikan. Hasilnya, ketika rapor semester ganjil diberikan, saya menjadi pemuncak ranking di kelas 2 MIPA 2. Kedatangan Reno Kaeksi menjadi berkah bagi saya. Amazing!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)