CERITAKU: Pengalaman Wisata (37)

-

 



Sekolah mengadakan program wisata ke Bali bagi kelas 3. Program ini bersifat suka rela, boleh ikut boleh tidak. Para siswa diberi waktu untuk memutuskan apakah ikut ataukah tidak. Saat saya pulang ke rumah setiap akhir pekan, saya menyampaikan adanya kegiatan wisata ini kepada orang tua. Saya diijinkan untuk mengikuti kegiatan wisata ke Bali, sebagaimana dahulu kakak saya diijinkan ikut wisata yang diadakan oleh sekolahnya. Maka, dengan senang hati saya mendaftarkan diri ke wali kelas untuk ikut wisata ke Bali.

Inilah kegiatan wisata ketiga yang saya ikuti. Pertama, ketika di SD kami wisata ke Kraton Yogyakarta, yang pengalamannya masih membekas hingga kini. Kedua, ketika di SMP kami berwisata ke Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri. Di sini kami melihat luasnya hamparan perairan yang terbentuk akibat dibendungnya Bengawan Solo. Sebuah bangunan yang sangat mengagumkan bagi kami. Dan Ketiga, wisata ke Bali saat saya di SMA.

Menggunakan beberapa bus, kami berangkat menuju pulau Bali. Setiba di pelabuhan Banyuwangi, rombongan wisata naik ke atas kapal penyeberangan menuju Gilimanuk, Bali. Di sepanjang perjalanan menuju penginapan, kami melalui jalan berkelok-kelok di tepi pantai yang sangat indah. Kami menginap di sebuah penginapan yang sederhana. Hal yang menarik bagi kami di Bali yaitu keindahan alam, budaya kerja para wanita Bali, dan pertunjukan sendratari. Kami menginap di Bali selama dua malam. Sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

-
FITNAH Fitnah lebih kejam dari pembunuhan! ungkapan ini pastilah semua paham karena fitnah pada dasarnya adalah pembunuhan kejam pembunuhan atas sebuah karater mematikan masa depan seseorang menjadikan orang lain menjadi korban korban yang terkapar sangat kejam Fitnah lebih kejam dari pembunuhan anehnya, ada saja yang tega membuat fitnah kejam tujuannya menggebu:  HANCURKAN! dan alasannya hanya satu : DENDAM. Fitnah... hasilnya memang ada kehancuran tetapi siapa yang rugi karenanya? yang rugi adalah kebhinnekaan negeri ini, kebhinnekaan yang semestinya dijaga rapi sekarang hancur berkeping tergerus api dendam kesumat yang berakar kerak di dasar hati. (vic) ROTI Manusia hidup tidak saja dari roti dunia manusia hidup memerlukan roti surgawi karena roti surgawi adalah roti hidup yang memberi kesegaran atas jiwa manusia Roti hidup itu sabda Allah Sabda Allah yang memberikan diri untuk rela mati demi sabahat yang terpenjara.... demi sahabat yang tersin...
Baca selengkapnya

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

-
Gambar
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus  , dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?  " Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" (Yesaya 6:8). Firman Tuhan melalui nabi Yesaya ini menjadi motivasi saya dalam menjalankan tugas perutusan saya sebagai seorang guru di SMA Katolik Sang Timur. Saya senantiasa menyatakan siap sedia atas berbagai tugas yang diberikan oleh Pimpinan Yayasan Karya Sang Timur melalui Kepala Sekolah. Dalam menerima dan melaksanakan tugas, saya berprinsip bahwasanya saya harus mengembangkan talenta yang sudah Tuhan berikan kepada saya, seperti yang tertulis dalam  Matius 25:20-21: “Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.  Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara   k...
Baca selengkapnya

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)

-
Gambar
  Salah satu kewajiban kami sebagai orang tua yakni mendidik anak-anak yang telah dipercayakan oleh Tuhan kepada kami. Tuhan menganugerahkan 3 orang anak ke tengah keluarga kami. Maka, sebagaimana janji yang telah kami ucapkan pada saat saling memberikan sakramen perkawinan di hadapan altar Tuhan, kami mendidik anak-anak menurut ajaran gereja katolik. Sedari kecil, anak-anak sudah kami kenalkan kepada kehidupan bergereja. Tahapan yang dilalui anak-anak dalam perjalanan hidup bergereja yaitu menerima sakramen baptis, sakramen krisma, dan sakramen ekaristi. Anak-anak sudah melalui ketiga hal tersebut. Selain hal tersebut, kami berusaha mendidik anak-anak untuk memiliki tanggung jawab sebagai umat Allah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan pelayanan di gereja, yaitu menjadi misdinar. Sebagai orang tua, kami sangat bangga akan ketekunan anak-anak kami sebagai misdinar. Kami juga berusaha memberikan teladan hidup secara katolik, peduli pada sesama, terlibat aktif di lingkungan, pel...
Baca selengkapnya