KISAH NYATA: Misi Pertama, Gagal! (Bagian 03)

 



Sesudah menjadi seorang sarjana, secara resmi saya memiliki status non pekerjaan, bukan lagi status pelajar dan mahasiswa. Untuk itu, saya mengurus surat keterangan sebagai pencari kerja di kantor Departemen Tenaga Kerja, di Wonosari. Melalui surat ini, saya mencoba mencari pekerjaan sebagai pegawai negeri.

Sebuah informasi saya dapatkan bahwa pemerintah sedang membuka lowongan untuk menjadi guru SMA. Maka dengan semangat saya mengikuti setiap prosedur yang harus dilalui. Sebuah tes seleksi di tingkat kabupaten saya ikuti dengan mulus. Nama saya terdaftar di pengumuman sebagai peserta tahap seleksi berikutnya, yaitu tes wawancara di kota Yogyakarta .

Beberapa hari kemudian, dengan semangat membara, saya menuju kota Yogyakarta. Tes wawancara berhasil saya ikuti tanpa kendala. Harapan untuk menjadi pegawai negeri, guru biologi SMA di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tetap terjaga. Namun apa daya, pada pengumuman yang terpampang tidak ditemukan nama saya. Misa GAGAL!

Misi berikutnya dijalankan, mendaftarkan diri sebagai guru swasta di sekolah yang sangat terkenal, yaitu SMA Van Lith, Muntilan, Jawa Tengah. Dengan semangat tinggi pula, saya antarkan berkas lamaran yang telah saya siapkan. Oleh pihak sekolah saya diminta mengirim berkas lamaran ke yayasan pusat di kota Semarang.

Di kota Semarang, berkas lamaran saya masih harus tertahan, menunggu keputusan pimpinan yayasan yang sedang tidak berada di tempat,- di Jakarta dalam waktu cukup lama, kira-kira tiga bulan. Dengan demikian, saya kembali ke kampung halaman. Setiba di rumah, sebuah surat panggilan tes telah menunggu. Sebuah tes di ibukota negara, Jakarta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)