Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

Gambar
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus  , dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?  " Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" (Yesaya 6:8). Firman Tuhan melalui nabi Yesaya ini menjadi motivasi saya dalam menjalankan tugas perutusan saya sebagai seorang guru di SMA Katolik Sang Timur. Saya senantiasa menyatakan siap sedia atas berbagai tugas yang diberikan oleh Pimpinan Yayasan Karya Sang Timur melalui Kepala Sekolah. Dalam menerima dan melaksanakan tugas, saya berprinsip bahwasanya saya harus mengembangkan talenta yang sudah Tuhan berikan kepada saya, seperti yang tertulis dalam  Matius 25:20-21: “Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.  Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara   k...

KISAH NYATA: Berkat Tuhan Melimpah (Bagian 09)

Gambar
  Melalui perjuangan keras, dan bersemangat tinggi, anak-anak kami menempuh pendidikan sesuai dengan minat masing-masing. Ketiganya memilih jurusan yang berbeda dan universitas yang berbeda pula. Kami senang dan bangga bahwa anak-anak bertumbuh dan berkembang dengan telentanya masing-masing. Satu per satu mereka menyelesaikan tugas belajarnya, lulus sebagai sarjana. Kemudian, Tuhan memudahkan usaha mereka mengamalkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pendidikan. Ada sebuah persoalan muncul ketika kami perlu menyediakan biaya pendidikan bagi anak ketiga. Sebelumnya kami sudah mengatisipasi kebutuhan biaya untuk anak ketiga kami melalui keikutsertaan dalam sebuah asuransi. Saat seorang marketing, yang kebetulan kenal dengan kami, menawarkan investasi dalam bentuk asuransi, dan kami tertarik bergabung dengan lembaga asuransi tersebut. Namun, menjelang kami membutuhkan biaya pendidikan, ternyata lembaga asuransi tersebut terkendala likuiditasnya. Pencairan dana asura...

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)

Gambar
  Salah satu kewajiban kami sebagai orang tua yakni mendidik anak-anak yang telah dipercayakan oleh Tuhan kepada kami. Tuhan menganugerahkan 3 orang anak ke tengah keluarga kami. Maka, sebagaimana janji yang telah kami ucapkan pada saat saling memberikan sakramen perkawinan di hadapan altar Tuhan, kami mendidik anak-anak menurut ajaran gereja katolik. Sedari kecil, anak-anak sudah kami kenalkan kepada kehidupan bergereja. Tahapan yang dilalui anak-anak dalam perjalanan hidup bergereja yaitu menerima sakramen baptis, sakramen krisma, dan sakramen ekaristi. Anak-anak sudah melalui ketiga hal tersebut. Selain hal tersebut, kami berusaha mendidik anak-anak untuk memiliki tanggung jawab sebagai umat Allah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan pelayanan di gereja, yaitu menjadi misdinar. Sebagai orang tua, kami sangat bangga akan ketekunan anak-anak kami sebagai misdinar. Kami juga berusaha memberikan teladan hidup secara katolik, peduli pada sesama, terlibat aktif di lingkungan, pel...

KISAH NYATA: Bertekun dalam Iman (Bagian 07)

Gambar
  Saya mengabdikan diri secara utuh melalui pelayanan pendidikan di SMA Katolik Sang Timur di Jakarta. Selama berkarya bersama SMA Katolik Sang Timur saya telah dipercaya oleh pimpinan sekolah dan Yayasan Karya Sang Timur   untuk melaksanakan berbagai tugas sebagai seorang pendidik. Selama 32 tahun saya dapat mengabdi untuk Tuhan melalui talenta yang sudah dikaruniakan, melayani para siswa untuk menjadi manusia berilmu dan berbudi pekerti. Dalam kehidupan berkeluarga bersama Anastasia, saya berusaha menyelaraskan tugas-tugas sebagai pendidik, dan tugas-tugas sebagai ayah dalam sebuah keluarga. Kami,  ayah-ibu dengan 3 orang buah hati  mencoba berkembangan bersama dalam iman. Segala sesuatu kami serahkan kepada kebijaksanaan Tuhan sendiri. Dengan demikian, kami tetap menjaga komitmen janji suci perkawinan di depan altar Tuhan.   “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan y...

KISAH NYATA: Membangun Keluarga (Bagian 06)

Gambar
  Di bulan November tahun 1994, setelah beberapa waktu lamanya harus terpisah oleh jarak oleh karena saya merantau di Jakarta, saya dan Anastasia memantapkan diri untuk melangkah ke depan altar suci. Sebuah perkawinan sakral, Sakramen. Kami mengucapkan janji di hadapan pejabat gereja, saksi, serta tamu yang hadir untuk saling setia dan mencintai sebagai pasangan suami-istri. “Saya Victorianus Sugiyanto mengambil engkau Anastasia Erni menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.” “Saya Anastasia Erni mengambil engkau Victorianus Sugiyanto menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun k...

KISAH NYATA: Mencari Sang Timur (Bagian 05)

Gambar
  Sambil menunggu nasib di Jakarta, saya menelusuri alamat sekolah SMA Katolik Sang Timur, sekolah yang memasang informasi lowongan guru biologi di kampus IKIP Negeri Yogyakarta tempo hari. Dari kawasan Pasar Rebo di Jakarta Timur saya ditemani kakak tercinta menumpang bus Mayasari Bhakti meluncur ke Jakarta Barat, dan turun di kawasan perempatan Slipi. Dari Slipi ini kami sempat salah naik mikrolet, seharusnya menuju ke kawasan Kebon Jeruk, tetapi justru menumpang yang ke arah Tanah Abang. Kami pun segera turun, dan menunggu mikrolet yang menuju ke arah Kebon Jeruk. Kami tiba di perempatan Batusari. Saya sempat melihat sebuah sekolah di pinggir jalan. Setelah saya perhatikan dengan cermat, ternyata bukan sekolah yang saya cari. Berikutnya, saya bertanya kepada seorang polisi yang sedang berjaga mengatur lalu lintas yang cukup padat waktu itu. Pak Polisi menyarankan saya naik metromini 91 yang melalui arah sekolah yang saya tuju. Beliau menerangkan bahwa kami nanti turun di jalan...

KISAH NYATA: Menuju Jakarta (Bagian 04)

Gambar
  Sebelum berangkat menuju Jakarta untuk   mengikuti seleksi pegawai di Depertemen Tenaga Kerja, saya berkunjung ke kampus tercinta. Di sana bertemu teman-teman yang masih berjuang menyelesaikan studi. Ada yang masih menempuh mata kuliah, ada yang sudah tahap menyelesaikan penulisan tugas akhir jalur komprehensif (sering diistilahkan dengan jalur glundung), sebuah program untuk menyelesaikan studi dengan cepat tanpa melalui penulisan skripsi. Lebih tepatnya disebut pembuatan karya ilmiah melalui studi pustaka. Ketika melalui papan pengumuman di hall kampus, saya memperhatikan sebuah lembar informasi tentang sebuah yayasan di Jakarta yang membutuhkan guru biologi, laki-laki, dan beragama katolik,-Yayasan Karya Sang Timur. Untuk mengingat nama dan alamat yayasan itu, saya catat dalam sebuah kertas HVS yang kebetulan ada di dalam tas. Di Jakarta, saya mengikuti seluruh prosedur seleksi pegawai di Departemen Tenaga Kerja (Depnaker), yakni melengkapi dan menyerahkan berkas-berk...

KISAH NYATA: Misi Pertama, Gagal! (Bagian 03)

Gambar
  Sesudah menjadi seorang sarjana, secara resmi saya memiliki status non pekerjaan, bukan lagi status pelajar dan mahasiswa. Untuk itu, saya mengurus surat keterangan sebagai pencari kerja di kantor Departemen Tenaga Kerja, di Wonosari. Melalui surat ini, saya mencoba mencari pekerjaan sebagai pegawai negeri. Sebuah informasi saya dapatkan bahwa pemerintah sedang membuka lowongan untuk menjadi guru SMA. Maka dengan semangat saya mengikuti setiap prosedur yang harus dilalui. Sebuah tes seleksi di tingkat kabupaten saya ikuti dengan mulus. Nama saya terdaftar di pengumuman sebagai peserta tahap seleksi berikutnya, yaitu tes wawancara di kota Yogyakarta . Beberapa hari kemudian, dengan semangat membara, saya menuju kota Yogyakarta. Tes wawancara berhasil saya ikuti tanpa kendala. Harapan untuk menjadi pegawai negeri, guru biologi SMA di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tetap terjaga. Namun apa daya, pada pengumuman yang terpampang tidak ditemukan nama saya. Misa GAGAL! Misi be...

KISAH NYATA: Saat Hujan Rintik-rintik (Bagian 02)

Gambar
  Saya memantapkan hati untuk berbicara dengan Anastasia mengenai perasaan saya terhadap dia. Sore hari sepulang dari latihan paduan suara dalam persiapan perayaan Paskah di rumah pak dalang, kami para mudika berjalan kembali menuju gereja. Ketika tiba di depan rumah Anastasia, saya bertanya apakah boleh mampir ke rumahnya. Dia memperbolehkan, barangkali mengira saya hanya berbasa-basi. Nyatanya saya memang mampir. Saat itu hari Kamis, tanggal 1 Maret. Anastasia menerima saya di teras rumah. Kami duduk di sebuah kursi panjang. Hari itu cuaca seakan tahu perasaan saya. Hujan rintik-rintik membasahi bumi. Uara menjadi sejuk, cenderung dingin. Tetapi jiwa saya bergolak panas, antara ragu-ragu dan  bisikan hati untuk segera menyatakan perasaan. Dengan menguatkan perasaan, saya menyatakan bahwa saya mencintai Anastasia. Dia terdiam sejenak. Dengan suara perlahan dia berkata,”Sebenarnya saya juga suka dengan panjenengan, tetapi saya takut menyakiti perempuan lain”. Anastasia men...

KISAH NYATA: Kita kan Friend (Bagian 01)

Gambar
  Saat saya sedang berada di Yogyakarta untuk berdiskusi dengan dosen pembimbing mengenai kelanjutan skripsi, di saat menunggu kedatangan dosen pembimbing, saya pergi ke kantin kampus untuk mengisi perut yang mulai lapar. Di sana, tiba-tiba saya ingin menulis surat kepada seorang gadis yang mampu membuat jantung saya berdesir saat berada di dekatnya. Oleh sebab itu, sebelum saya bertemu dosen pembimbing saya melangkahkan kaki menuju ke sebuah toko di luar kampus yang menjual kertas surat. Saya pilih yang warnanya pink, dan berbau semerbak wangi. Namun, saat akan menuliskan kata-kata cinta yang muncul justru peristiwa di Timur-Tengah, perang Teluk yang sedang berkecamuk. Maka timbul keisengan saya, saya menulis puisi perang teluk: Walau dunia tengah dilanda perang, Walau dunia tengah berkecamuk, Walau Timur tengah sedang di rudal, Suara gelegar setia mengangkasa, Namun hatiku tetap berbunga-bunga, Jantungku tetap dag diig dug oleh sepotong wajah manis, Wajah manis yang menari-nari...

SEBUAH KISAH: Sebuncah Bahagia (Bagian Akhir)

Gambar
  Pada akhirnya, sebuah perjuangan menghasilkan sesuatu yang bermakna. Saya berhasil menyelesaikan kuliah, dan mengikuti acara Wisuda. Kampus IKIP Negeri Yogyakarta mengudang kedua orang tua saya untuk menyaksikan anaknya laki-lakinya memakai jubah dan toga. Ayah ibu sebagai orang sederhana tentu merasakan sebuncah bahagia. Mereka yang pernah diragukan, mampu mengantarkan anaknya menjadi seorang sarjana. Kini, satu pohon pisang siap dipisahkan dari rumpunnya. Satu pohon pisang siap ditanam di tanah baru untuk menghasilkan buah-buah limpah. Pohon pisang itu tidak lagi sendiri, sebab ada sepucuk bunga mekar yang siap menyebarkan bau harum menyegarkan di sampingnya.

SEBUAH KISAH: Puisi Penuh Cinta (Bagian 14)

Gambar
  Saat menjelang sore, angin lembut mengusap wajah tirusku, Terasa sejuk menelusur jiwa dan ragaku Badai tidak lagi berdaya, oleh elusan lembut tangan-tangan cinta. Di bawah sinar rembulan,   dan cahaya bintang-bintang, Kupercepat langkah kakiku, Menuju mimbar penuh harapan.   Di atas segala harapan, kugenggam erat supucuk bunga mekar, Ku bawa dalam peluk mesraku, Untuk ikut merasakan debar jantungku. Menuju mimbar ilmu.   Jiwa dan ragaku merasakan hangatnya cinta, Jiwa dan ragaku merasakan setiap senyuman, Jiwa dan ragaku melangkah ke mimbar penuh bahagia!

SEBUAH KISAH: Sekuncup Bunga Mekar (Bagian 13)

Gambar
  Jeda waktu antara sesudah KKN dan menyelesaikan penelitian skripsi cukup panjang. Saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah untuk menuliskan gagasan dan analisa data. Saya mengerjakan penulisan skripsi menggunakan mesin ketik manual. Sering kali saya harus mengerjakan sepanjang malam. Saya ke kampus jika saya merasa tulisan saya sudah cukup membahas bagian yang sedang dikerjakan. Itupun kadang tidak bisa bertemu dengan dosen pembimbing utama, karena kesibukan beliau menyelesaikan studi S3 di Bogor. Jeda waktu yang tersedia saya gunakan untuk berkumpul dengan teman-teman mudika di gereja. Ketika itu saya melihat seorang gadis yang rasa-rasanya saya kenal sejak kecil, sekarang sudah tumbuh semakin dewasa. Pada saat ketua lingkungan membentuk pengurus mudika, saya ditunjuk menjadi ketua, dan gadis kecil itu ditugaskan sebagai bendahara. Dengan tugas   dalam kelompok mudika tersebut, kami sering bertemu. Rasanya aneh bagi saya. Sepertinya ada getar-getar yang menggelisahka...

SEBUAH KISAH: Lulus Ujian Skripsi (Bagian 12)

Gambar
  Dalam upaya menyelesaikan tugas akhir kuliah, saya melakukan penelitian di Fakultas Pertanian UGM. Fakultas Pertanian memiliki sebuah laboratorium yang representatif untuk melakukan penelitian tentang pertumbuhan bakteri dan faktornya. Laboratorium biologi milik IKIP Negeri Yogyakarta belum memiliki alat dan bahan yang dapat saya gunakan. Penelitian saya merupakan bagian dari penulisan skripsi dengan judul “ Pengaruh Perendaman Tahu dengan Larutan Vitamin C terhadap pertumbuhan Bakteri Pseudomonas sp , dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar Biologi”. Selama melaksanakan penelitian ini, setiap hari saya bekerja di laboratorium dengan pengawasan seorang laboran, dan di bawah bimbingan dosen dari UGM. Karena saya sudah tidak tinggal di rumah kos, maka saya menumpang di rumah bapak Abdurahman di daerah Pakem, Sleman. Beliau meminjamkan motor vespa untuk menjadi alat transportasi selama penelitian.   Setelah mendapatkan data, saya melakukan bimbingan kembali dengan dosen pembimb...

SEBUAH KISAH: Mengantar Teman Ke Ponjong (Bagian 11)

Gambar
  Saat mengikuti kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) saya tergabung dalam kelompok yang ditugaskan untuk melaksanakan bakti masyarakat di desa Widodomartani, kecamatan Ngemplak, Sleman. Durasi pelaksanaan KKN selama 90 hari. Dalam kelompok kami, ada seorang mahasiswi yang sama-sama berasal dari kabupaten Gunung Kidul. Persamaan asal daerah tersebut membuat kami menjadi teman akrab selama di lokasi KKN. Namanya Hartanti. Dia berasal dari jurusan tari, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS). Pada suatu malam, ada utusan keluarga Hartanti yang mengunjungi kami. Setelah berbincang sejenak, utusan ini memberi kabar duka, bahwa ibunda Hartanti telah berpulang. Kabar ini tentu mengejutkan kami semua, karena Hartanti tidak pernah bercerita mengenai kondisi ibundannya yang sakit keras. Malam itu, Hartanti akan pulang menuju rumahnya di kecamatan Ponjong, Gunung Kidul. Oleh karena saya mengenal daerah asalnya, saya ditugaskan oleh ketua kelompok KKN untuk mengawal Hartanti sampai ke ruma...

SEBUAH KISAH: Selamat dari Lakalantas (Bagian 10)

Gambar
  Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi mengadakan bakti sosial pendidikan. Dalam pelaksanaan bakti sosial ini dibentuk kelompok-kelompok dengan tugas melakukan perbaikan layanan pendidikan di sekolah-sekolah tertinggal. Kelompok saya terdiri dari beberapa orang melakukan bakti sosial ke sekolah di daerah Mangunan, Kabupaten Bantul.   Sekolah tersebut didirikan oleh Lurah Desa Mangunan yang memiliki visi ke depan bagi para warganya. Para siswa masih menempati bangunan sederhana, dengan fasilitas yang belum mencukupi. Salah satu kekurangan dari sekolah ini adalah kekurangan guru.   Maka, kelompok kami menjadwalkan guru relawan dari kelompok kami untuk mengajar di sekolah tersebut. Suatu hari, kami menggunakan tiga motor berboncengan menuju ke sekolah Mangunan untuk melakukan bakti sosial sebagai guru relawan. Dalam perjalanan menuju ke lokasi, kami mengalami kecelakaan . Ketika tiba di simpang tiga di jalan Solo, saya melihat lampu pengatur lalu lintas menyala merah, maka...

SEBUAH KISAH: Situs Sangiran (Bagian 09)

Gambar
  Proses belajar tidak selalu harus berada di sebuah ruang kelas atau ruang kuliah. Belajar dapat di mana saja , termasuk belajar di alam sekitar. Salah satu mata kuliah di jurusan pendidikan biologi adalah tentang biologi ragawi. Mata kuliah ini berkaitan dengan sebuah proses yang dialami oleh semua makhluk hidup dalam menyiasati perubahan lingkungan sekitar, yaitu proses evolusi. Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Mahasiswa pendidikan biologi diajak untuk melakukan pengamatan situs purbakala yang sangat terkenal di dunia ilmu pengetahuan, khususnya mengenai evolusi makhluk hidup, lebih terkhusus lagi evolusi manusia. Situs purbakala tersebut adalah situs Sangiran. Situs Sangiran terletak di dua wilayah kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Srage...

SEBUAH KISAH: Stella Duce (Bagian 08)

Gambar
  Sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi, kami dipersiapkan untuk menjadi seorang guru yang handal, menguasai ilmu biologi, sekaligus menguasai ilmu pedagogis. Untuk menyiapkan semua itu, mahasiswa diberikan program Kuliah Praktik Lapangan, yakni terjun ke sekolah untuk berlatih mengajar siswa di kelas. Pihak kampus akan memberikan surat rekomendasi ke sekolah yang ditentukan sendiri oleh mahasiswa. Kampus hanya menyedikan informasi sekolah-sekolah yang dapat dijadikan mitra praktik mengajar. Saya dan seorang teman kampus bersepakat menunggu teman-teman sejurusan menentukan sekolah tujuan. Terakhir tinggal tersisa sekolah yang sering dihindari para mahasiswa, yaitu SMA Kolose De Britto, dan SMA Stella Duce. Kedua sekolah itu dihindari karena kabarnya dikenal para siswanya pintar-pintar namun terkenal juga suka menjahili guru praktik. Karena tinggal dua sekolah, tidak ada pilihan lain. Saya dan teman saya kemudian memilih salah satu. Teman saya memilih SMA Kolose De Britto...

SEBUAH KISAH: Studi Etnobotani (Bagian 07)

Gambar
  Sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi, kami ditugaskan melakukan penelitian tentang sikap dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan dan pemanfaatan tumbuhan. Kami menyebutnya Studi Etnobotani. Pengertian Etnobotani adalah ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan berbagai macam tumbuhan secara tradisonal oleh masyarakat pedalaman, seiring dengan perkembangan zaman, etnobotani berkembang menjadi cabang ilmu yang interdisipliner mempelajari hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Selama 2 pekan, kami melaksanakan pengamatan terhadap kehidupan masyarakat yang tinggal di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Kami harus beradaptasi dengan suhu dingin di Puncak Dieng. Di sana kami belajar bagaimana sikap masyarakat Dieng terhadap penggunaan pupuk kimia, jenis tanaman apa saja yang dibudidayakan dan alasan dibalik budidaya.   Juga menanyakan cara bercocok tanam yang unik di lereng-lereng Dieng. Para petani membuat alur yang sejajar dengan kemiringan tanah. Sedangkan s...

SEBUAH KISAH: Ditinggal Sahabat Sejati (Bagian 06)

Gambar
  Perasaan saya sangat sedih ketika saya ditinggal pergi oleh sabahat saya yang sudah menemani saya selama menjalani kuliah di IKIP Negeri Yogyakarta. Dia ada ketika saya memerlukan. Waktu itu, saya sedang mengikuti sebuah ujian semester salah satu mata kuliah. Sahabat saya ini saya tinggalkan di tempat biasanya. Biasanya dia menanti saya dengan setia. Namun hari itu, sesudah waktu ujian selesai, saya bergegas ke tempat dia saya tinggalkan. Sahabat saya itu tidak kelihatan. Saya cari ke sana kemari. Saya cari se antero kampus. Tetap saja tidak kelihatan. Dengan perasaan sedih, saya meninggalkan kampus tanpa ditemani oleh sahabat sejati saya, sepeda jengki pemberian ibu. Di tempat kos, saya merenung. Apa yang salah dengan saya? Sepeda itu sudah saya letakkan di tempat parkir kampus dalam keadaan terkunci. Kuncinya ada di dalam saku. Lamanya parkir hanya 90 menit sesuai durasi ujian. Kok bisa ya sepeda hilang? Lalu saya teringat kata ibu ketika membelikan sepeda. Ini akan menjadi...

SEBUAH KISAH: Perjalanan ke Dusun (Bagan 05)

Gambar
  Beberapa kali saya memutuskan untuk bersepeda menuju ke rumah dari kota Yogyakarta. Jarak tempuh kurang lebih sejauh 60 kilo meter. Saya tidak melalui jalan Yogya-Wonosari untuk menghindari jalan tanjakan di Piyungan. Tanjakan Piyungan menuju arah Wonosari terlalu berbahaya untuk bersepeda, sebab berkelok-kelok dengan turunan dan tanjakan yang terjal. Untuk itu, saya menempuh jalur utara yang lebih landai karena dusun saya terletak di sisi utara Kabupaten Gunung Kidul. Dari Yogyakarta, saya melaju ke arah Prambanan, selanjutnya akan mengambil jalan pintas melalui desa Bendo Gantungan melawati jalan desa yang di kanan kirinya area persawahan. Seterusnya menembus kecamatan Cawas. Pernah juga saya mengambil jalan lebih ke dalam melalui perkebunan tebu. Saat melalui kebun tebu, untuk sampai ke Cawas saya harus menyeberangi sebuah sungai. Dari Cawas meneruskan perjalanan ke arah kecamatan Weru, dan lanjut ke arah terminal Watu kelir. Di pertigaan sebelum Watu Kelir, sepeda saya belo...

SEBUAH KISAH: Pindah Kos, Menolong Teman (Bagian 04)

Gambar
  Kepindahan saya ke sebuah kos di kawasan Gejayan terjadi atas bantuan Pak Abdurahman. Beliau adalah suami dari ibu Pur, guru SD Bangunsari yang tinggal menumpang di rumah orang tua saya. Atas bantuan Pak Abdurahman tersebut saya bisa menempati sebuah kamar kos yang sederhana. Sudah tersedia kompor minyak, tempat tidur kayu, tikar, bantal, lampu templok, dan meja belajar. Semuanya barang-barang tersebut dibeli dengan uang pribadi beliau. Saya ucapkan banyak terima kasih. Saya sebelumnya belum pernah bertemu dengan Pak Abdurahman. Ketika saya pulang ke rumah, saya diberi tahu oleh ibu Pur bahwa suaminya bekerja sebagai seorang laboran di Fakultas Teknik UGM. Saya diminta untuk menemui beliau agar saya diantarkan ke kos yang akan saya tempati. Saya dibonceng dengan sepeda motor menuju rumah pemilik kos. Di tempat kos ini saya bertemu dengan mahasiswa dari Lampung, yang kemudian hari menjadi kawan akrab saya di lingkungan tempat kos. Di kemudian hari, ada salah seorang teman kamp...

SEBUAH KISAH: Memburu Indeks Prestasi (Bagian 03)

Gambar
  Ternyata benar adanya, bahwa kehidupan di masa SMA adalah masa yang paling indah. Saya sangat merindukan suasana akrab yang terbangun semasa SMA. Suasana di kampus cenderung lebih serius, bahkan bisa dikatakan berisifat individual. Sesama mahasiswa membangun komunikasi yang cenderung denagn pola saya perlu apa, dan kamu perlu apa? Sepertinya masing-masing berpikir nanti Indeks saya berapa. Hal itu toidak bisa disalahkan, karena aturan kampus sangat tegas, jika indeks prestasi di bawah 2,0 maka mahasiswa terancam drop out! Menyeramkan! Di tahun berikutnya, keadaan ketegangan mulai mencair. Sudah komunikasi yang lebih lancar, mungkin IP sudah di atas 2.0. Kami mulai dapat berbincang dengan akrab. Mulai terbentuk kelompok-kelompok kecil bersahabat. Selain bergaul dalam kelas jurusan FPMIPA-Biologi, saya sendiri melibatkan diri dalam sebuah organisasi mahasiswa katolik yang disebut IKMK (Ikatan Keluarga Mahasiswa Katolik) IKIP Negeri Yogyakarta. Anggota IKMK berasal dari semua Faku...

SEBUAH KISAH: Bersepeda ke kampus (Bagian 02)

Gambar
  Dari rumah sepupu, setiap hari kuliah saya menumpang kendaraan umum yang melayani penumpang dengan rute melalui jalan Gejayan, lokasi beradanya kampus IKIP Negeri Yogyakarta. Demikian saya lakukan kurang lebih selam 3 bulan. Pada bulan ke empat, ibu membeikan saya sebuah sepeda jengki seharga 60 ribu rupiah. Untuk ukuran jaman itu, uang 60 ribu rupiah merupakan jumlah yang tidak sedikit. Sebagian uang diperoleh dari penjualan sepeda saya yang telah mengantar saya berkeliling Gunung Kidul. Ketika saya tanya, kenapa mesti membeli sepeda jengki, sepeda saya toh masih bisa dipakai. Ibu menjawab, sepedamu sudah tua, tidak pantas kalau harus masuk parkiran kampus. Inilah hebatnya ibu saya. Bisa mengerti perasaan anaknya. Lalu bagaimana cara pembayaran sisanya? Di sini ibu kembali terlihat hebat. Beliau menghitung jumlah biaya naik kendaraan umum selama 4 tahun. Jika dikumpulkan bisa beli dua buah sepeda. Lagi pula, sepeda itu dibeli dari saudara sepupu, yang pembayarannya bisa dicici...

SEBUAH KISAH: Numpang Kerabat (Bagian 01)

Gambar
  Memulai kuliah di Kota Yogyakarta. Saya diantar oleh ayah menuju kota Yogyakarta. Kami berboncengan dari rumah ke Semin utnuk meneruskan perjalanan menggunakan kendaraan umum. Sepeda milik saya dititpkan di sebuah tempat penitipan sepeda yang terletak di sebelah utara pasar Semin. Kamipun segera menumpang kendaraan yang melayan trayek Semin-Wonosari. Dari Terminal Wonosari, kami menumpang bus menuju terminal bus di Yogyakarta. Selanjutnya menyambung dengan bus kota yang melewati jalan di dekat rumah kakak sepupu yang akan menampung saya di rumahnya. Menurut cerita ibu, kakak sepupu saya ini sewaktu sekolah sering berkunjung ke rumah kakek di mana ibu tinggal. Setiap kali kakak sepupu saya ini datang, kakek selalu memberi uang sebagai bantuan biaya sekolahnya. Tetapi, kakek meminta uang dari ibu saya, sebab ibu saya yang bekerja sebagai seorang penjual kelontong dan menghidupi keluarga bersama kakek dan nenek. Di samping juga ayah yang bekerja sebagai seorang petani, dan membant...

CERITAKU: Biarlah Waktu Yang Bekerja (Bagian 45)

Gambar
  Sebagai seorang lelaki yang sedang tumbuh menuju dewasa, saya mengalmi perubahan fisik dan emosi. Secara fisik saya sudah melebih tinggi badan ayah saya. Kulit bersih, cukup putih menurut ukuran orang desa. Wajah yang lumayan menarik. Sering kali ketika saya bertemu ibu-ibu mendapat candaan, wah sudah besar, ganteng dan pintar lagi! Gelem tak pek mantu yo? Ibu yang lain menyahut,   Ojo gelem, karo anakku wae, anakku luwih ayu. Mendengar candaan demikian, saya sebenarnya merasa sangat risi, namun apa daya memang demikianlah tabiat ibu-ibu di dusun saya. Belum lagi candaan guru-guru perempuan yang tinggal di sebalah rumah orang tua saya. Menurut saya, guru-guru perempuan itu sudah sangat terlalu. Terang-terangan mereka berani merangkul saya di depan ibu saya, sambil berkata. Wah, Bu anaknya sudah besar, dan ganteng. Sayng masih kecil. Kalau seumuran saya siap jadi istrinya. Mereka tidak sadar bahwa perbuatan mereka membuat saya merasa tertekan, risih, dan kikuk. Dalam masa...

CERITAKU: Pola Pikir Sederhana, tetapi Out of The Box (Bagian 44)

Gambar
Keluarga besar sangat mengapresiasi keberhasilan saya masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur PMDK. Di antara mereka yang ikut bergembira, ada juga yang mengendurkan semangat saya untuk menempuh pendidikan tinggi. Mereka meragukan, apa orang tua saya sanggup membiayai saya di perguruan tinggi, sebab orang tua saya hanya seorang petani dusun yang penghasilannya tidak seberapa. Ada juga yang menyesalkan mengapa saya memilih program strata 1 (S1) yang memerlukan waktu lama, mengapa tidak mengambil program D2 saja? Alasannya, lagi-lagi keraguan mereka atas kemampuan orang tua saya membiayai kuliah sampai selesai. Namun, ayah dan ibu saya sangat mendukung kelanjutan pendidikan saya di IKIP Negeri Yogyakarta dalam program Strata 1. Ayah dan ibu menguatkan bahwa rejeki dan nasib seseorang sudah ada yang mengatur. Tugas kita adalah berdoa dan berpasrah diri kepada Allah sang pemberi hidup. Ayah dan ibu saya menyadari bahwa yang bisa diwariskan kepada anak-anaknya hanyalah ilmu. Dan ilmu ...

CERITAKU: Menikmati Kelulusan (Bagian 43)

Gambar
  Kepulangan saya dari menyelesaikan sekolah di kota Wonosari disambut bahagia oleh ayah dan ibu. Hari itu saya dibuatkan masakan   lebih istimewa. Ibu menyajikan makanan kesukaan saya,-nasi liwet, sayur lombok, tahu goreng, dilengkapi dengan daging ayam. Dengan sengaja ayah menangkap seekor ayam piaraan untuk disembelih dan kemudian ibu memasaknya menjadi opor ayam yang lezat. Bagian kepalanya khusus diberikan kepada saya, karena bagian inilah yang menjadi makanan kesukaan saya. Tak lupa ayah memetik buah kelapa khusus untuk saya. Minum air kelapa muda juga menjadi kesukaan saya sejak kecil. Ada waktu beberapa lama untuk menikmati kelulusan. Tidur, makan, main bersama teman-teman semasa kecil di dusun, dan berlatih kembali tenis meja di rumah kakak sepupu yang memiliki meja pingpong, sambil melatih anaknya yang menyukai tenis meja. Juga mencari rumput untuk kambing-kambing saya yang hanya saya lihat setiap akhir pekan. Bermain dengan si peni yang selalu menyambut kedatangan...

CERITAKU: Pulang ke Rumah (Bagian 42)

Gambar
  Dengan berakhirnya masa sekolah,   berakhir pula masa sewa kamar kos saya. Saya berpamitan dengan bapak kos, ibu kos, anaknya yang masih duduk di bangku SD. Saya mohon maaf sekiranya ada sikap dan perilaku saya yang kurang berkenan, atas keisengan saya pada pak Lik. Demikian juga saya berpamitan dengan teman-teman seperjuangan sesama anak kos. Jabat tangan erat, dan lambaian tangan orang-orang baik mengiringi kepergian saya dari tempat kos, meninggalkan kenangan atas kebun bayam yang saya tanam di pekarangan milik bapak kos. Benda-benda pribadi yang selam ini menemani saya berjuang menyelesaikan pendidikan saya tinggalkan di kamar kos. Saya serahkan untuk dimiliki oleh bapak kos. Ada meja belajar, kursi, lampu teplok, kompor minyak, ember lemper dan ulegan, piring, sendok, gelas,serta amben tidur. Yang saya bawa pulang berapa buku fisika, kimia, dan biologi, serta sebuah panci (Ketel) yang biasa saya gunakan untuk menanak nasi.   Ketel tersebut saya bawa pulang sesuai...