CERITAKU: Menangkap Ikan (Bagian 06)
Suatu hari, salah seorang teman
mengajak saya ke rumahnya. Hari itu sedang libur sekolah. Nama teman saya itu
Sumarno. Di dekat rumah Marno ini terdapat sebuah bendungan di kali Oya.
Bendungan tersebut dibangun sebagai sarana irigasi untuk mengairi sawah di
sekitar bendungan. Namun, bagi keluarga Marno, bendungan dapat bermanfaat yang
lain yaitu menjadi tempat menangkap ikan.
Dalam bayangan saya, Marno dan
keluarganya menangkap ikan di bendungan dengan cara memancing atau dengan jala
sebagaimana kebiasaan para pencari ikan. Ternyata, Marno cukup memasang sebuah
perangkap dari anyaman bambu yang di pasang di tempat mancurnya air sungai di
bendungan tersebut. Setelah dipasang, anyaman bambu itu ditinggal begitu saja.
Setelah beberapa jam kemudian,
Marno mengajak saya untuk mengecek apakah alat perangkapnya sudah bekerja
dengan baik. Anehnya, perangkap itu justru di pasang agak jauh dari aliran air.
Rupanya para ikan ketika terbawa aliran air berusaha untuk melompat keluar. Tetapi
justru karena melompat itulah ikan-ikan jatuh di perangkap bambu yang di pasang
oleh Marno. Jenis ikan yang tertangkap adalah jenis ikan wader.
Setelah dirasa cukup, Marno
mengambil perangkap bambu itu, dan mengambil ikan yang sudah terperangkap untuk
di bawa pulang. Di rumah ikan-ikan itu diserahkan kepada ibunya untuk dimasak.
Beberapa waktu kemudian, kami makan siang dengan lauk pepes ikan hasil
tangkapan.
Komentar
Posting Komentar