CERITAKU: Melalui Jalan Setapak (Bagian 05)

 



Suatu hari salah satu teman kelompok saya mengusulkan bagaimana jika kita berkunjung ke rumah teman yang paling jauh. Ada salah satu teman di kelas kami yang rumahnya di daerah sangat terpencil, di daerah perbukitan yang jaraknya sekitar 14 km dari sekolah.

Di hari yang disepakati, kami berkumpul di rumah teman di daerah Karangsari, di sebelah timur  sekolah, berjarak kurang lebih 4 kilo meter. Dusun Karang sari ini masih bisa kami tempuh dengan sepeda. Setelah kami berlima lengkap, kami berjalan kaki melewati jalan kecil dan naik ke arah selatan menyusuri daerah perbukitan. Sepanjang perjalanan kami ngobrol tentang apa saja yang membuat kami tidak merasa cepat lelah.

Tak terasa, setelah berjalan beberapa lama menempuh jarak sekitar 10 kilo meter, kami tiba di rumah teman. Kami disambut dengan gembira oleh teman saya, dan juga disambut gembira oleh kedua orang tuanya. Mereka menghuni sebuah rumah yang sangat sederhana. Mereka mengucapkan terima kasih atas  kunjungan kami.

Setelah beberapa saat kami tinggal di rumah itu, kami mohon diri untuk pulang. Selama perjalanan pulang, kami ngobrol dan merasa betapa teman saya  yang tinggal di perbukitan ini telah berjuang sedemikian keras untuk mencapai sekolah dengan jalan kaki, setiap hari menempuh jarak 28 kilo meter. Perjuangan yang mesti di lakukan untuk meningkatkan kemampuan diri, serta membangun sebuah batu loncatan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Saya sendiri bersyukur bahwa saya masih diberi kesempatan untuk bersepeda ke sekolah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)