CERITA KECIL: Harapan Besar, Menjadi Beban ( Bagian 38)

 



Diterimanya saya di SMP Negeri Semin tanpa melalui jalur titipan semakin membuat warga desa atau paling tidak warga se dusun semakin memuji kepandaian saya. Terlihat kedua orang tua saya juga sangat bangga. Banyak yang tanya bagaimana caranya, bagaimana bentuk soalnya, soalnya tentang apa saja? Mereka bertanya dengan tujuan membantu anak-anak mereka menembus SMP Negeri tanpa melalui jalur titipan. Sebab, banyak atau sedikit, menggunakan jalur titipan perlu memberikan ucapan terima kasih kepada oknum yang dititipi.

Saya hanya bisa menjawab, ya belajar saja dengan rajin, Banyak tanya ke pak guru atau bu guru ketika menghadapi kesulitan belajar. Kuncinya, cermat dan percaya diri.

Orang tua di rumah selalu mengingatkan kepada saya: “ayo le, tetap sregep. Pertahankan juara, ben entuk beasiswa meneh” (Ayo, Nak. Tetap rajin belajar. Pertahankan status juara, agar mendapat beasiswa lagi). Saya diam saja, bagi saya itu menjadi beban. Sementara saya masih ingin bermain dengan teman-teman se permainan di kala ada waktu senggang di sore hari. Saya hanya bisa berusaha sekuat tenaga memahami semua pelajaran yang diberikan oleh para guru.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)