CERITA KECIL: Berburu Duit Pitrah (Bagian 47)
Hari raya idul Fitri merupakan
saat saudara-saudara yang beragama Islam mengalami suka cita. Saat sesama
saudara saling berkunjung dan keadaan berbahagia. Setiap keluarga menyediakan
berbagai masakan istimewa dibanding hari-hari biasa. Perayaan Idul Fitri dirayakan oleh semua
warga. Yang beragama selain Islam pun ikut bergembira.
Bagi anak-anak, hari raya Idul
Fitri berarti berarti memiliki baju baru, celana baru. Sungguh menyenangkan!
Saya pun demikian, walau keluarga kami menganut agama katolik, setiap menjelang
hari raya Idul Fitri, ibu membelikan baju dan celana baru. Pakaian baru itulah
yang saya pakai ketika mengunjungi tetangga dan saudara yang merayakan Idul
Fitri.
Selain pakaian baru, makanan
istimewa, dan suasana gembira, hal yang paling menarik bagi kami kaum anak-anak
adalah kesempatan mendapatkan uang dari tetangga, atau kerabat yang sedang
merayakan Idul Fitri. Kami menyebutnya duit pitrah. Maka, biasanya anak-anak
sudah membidik rumah tetangga mana yang kemungkinan akan memberi duit pitrah
dengan jumlah yang cukup besar untuk ukuran anak-anak.
Selama ini kami kenal ada dua hari
perayaan Idul Fitri. Warga di desa kami dan desa-desa di sebelah utara merayakan Idul Fitri di hari kedua, kami menyebutnya
Bada lor. Sedangkan Warga di desa-desa sebelah selatan merayakan Idul Fitri
pada hari pertama, kami menyebutnya Bada Kidul. Di beberapa lokasi, diselenggarakan
acara lomba oleh warga dusun setempat dalam rangka merayakan Idul Fitri.
Komentar
Posting Komentar