CERITA KECIL: Menangkap Musang dengan Karung (Bagian 35)

 


Bagi masyarakat pedesaan seperti di dusun kami, musang menjadi hama yang sering memangsa ayam peliharaan warga. Oleh sebab itu, musang sering diusir oleh warga dusun agar menjauh dari perkampungan. Jika seekor musang tertangkap biasanya dibunuh dan beberapa orang memanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi.

Suatu sore di musim kemarau panjang, air sumur milik keluarga kami menyusut dan mulai kering. Sore itu untuk mandi saya minta ijin ke salah satu tetangga yang sumurnya terkenal tidak pernah kering di musim kemarau, untuk menumpang mandi. Saya berjalan dari rumah sesudah waktu maghrib. Sesampainya di dekat sumur, saya dikejutkan oleh seekor musang yang sedang berburu mangsa di kebun halaman belakang pemilik sumur. Musang itu juga terkejut melihat kedatangan saya. Musang itu lari dan masuk ke rumah pemilik sumur. Mengingat reputasi musang sebagai hama yang sering menerkam ayam warga, saya menyampaikan adanya musang ke tetangga pemilik sumur.

Lalu dengan menggunakan lampu senter, musang tersebut kami cari di dalam rumah. Si musang bersembunyi di di gudang. Saya berpikir, kalau musang ini bisa ditangkap bisa saya berikan pada pemilik rumah. Saya bertanya, kalau musang ini ditangkap bagaimana? Beliau menyatakan setuju. Kemudian saya meminta dibawakan sebuah karung untuk menjebak musang. Selanjutnya, karung tersebut saya tempatkan dengan ujung terbuka pada celah masuknya musang.  Dengan bantuan ibu pemilik rumah, kami mengusir musang dari gudang. Harapannya si musang akan lari keluar dan melalui jebakan karung yang saya pasang. Pada akhirnya musang pun berhasil ditangkap menggunakan sebuah karung sesaat kemudian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)