CERITA KECIL: Terperosok di Lubuk Sungai (Bagian 41)

 



Hujan hari itu terjadi dengan derasnya, dan waktu cukup lama, sehingga sungai Pangkah kembali banjir cukup besar. Seperti biasa, banyak orang dewasa dan anak-anak menonton banjir dari atas jembatan penghubung dua wilayah dusun Pangkah, kulon dan wetan kali.  Beberapa anak yang jago berenang berani menantang derasnya aliran sungai, beberapa di antaranya menggunakan batang pisang sebagai pelampung untuk membantu mengambang di sungai.

Saya termasuk anak yang kurang jago dalam hal berenang, hanya berani menonton mereka bermain dan bergaya di sungai yang sedang banjir. Saya perhatikan aliran air dekat tiang jembatan membentuk aliran berputar, kami menyebutnya banjir uleg. Aliran air yang demikian itu biasanya akan menciptakan sebuah lubuk. Setelah banjir surut, lubuk ini akan menjadi arena bermain bagi anak-anak dusun. Lubuk sungai bisa hilang jika terjadi banjir besar lagi.

Suatu ketika, saya bermain bersama anak-anak lainnya di sebuah lubuk di dekat jembatan dusun. Saat memasuki bagian lubuk yang cukup dalam, tiba-tiba saya terperosok ke bagian yang dalam sehingga mengalami kepanikan dan hampir tenggelam. Untung saja segera ditarik oleh salah seorang teman. Karena cukup panik, saya memutuskan untuk berhenti bermain di lubuk hari itu. Atas kejadian itu, saya tidak bermain di lubuk untuk beberapa hari.

Lubuk juga akan menjadi tempat hidup banyak ikan. Pada saat-saat tertentu kami menyaksikan pencari ikan menangkap ikan di lubuk menggunakan alat berbentuk jaring yang dipasang pada sebuah galah panjang. Alat menangkap ikan demikian dinamakan pecak. Orang yang berani menjaring ikan di lubuk sungai pasti bukan dari dusun dan desa kami. Kami warga dusun menganggap bahwa ikan-ikan di lubuk sungai merupakan ikan peliharaan “sing mbau reksa desa” (penunggu sungai). Warga dusun hanya berani mencari ikan di bagian sungai selain lubuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)