CERITA KECIL: Nyuluh Jangkrik (Bagian 11)
Salah satu kegiatan bersama teman
sebaya yang dilakukan adalah nyuluh. Yaitu kegiatan yang dilakukan saat malam
tiba untuk berburu ikan atau katak di sungai. Kadang tidak berburu ikan, tetapi
berburu jangkrik. Hasilnya, ikan, katak, maupun jangkrik akan digoreng kemudian dimakan bersama-sama di salah satu rumah. Biasanya di rumah
saya, karena lampu petromak, atau sekedar senter, dan obor disediakan oleh
ayah saya.
Nyuluh ikan dan katak di sungai dapat dilakukan ketika musim kemarau, namun sungai masih dialiri air. Peralatan nyuluh ikan yaitu lampu petromak, sabit untuk membacok ikan, dan wadah ikan. Sedangkan nyuluh jangkrik dilakukan ketika siangnya terjadi hujan. Saat hari hujan, jangkrik akan keluar sarang dan hinggap di ranting-ranting tumbuhan kacang panjang, atau berkeliaran di atas tanah yang cukup kering (tidak tergenang air). Untuk menangkap jangkrik tidak perlu menggunakan sabit, cukup ditangkap menggunakan tangan kosong
Suatu saat, kegiatan nyuluh
terpaksa kami hentikan karena kami menjumpai seekor ular berbisa yang juga
sedang mencari mangsa di tepi sungai. Bagi kami, kemunculan ular menjadi tanda
bahwa malam ini jatah ikan adalah milik sang ular. Selain memang sangat
berbahaya jika tergigit ular. Sebagai gantinya, kami bermain kartu di rumah,
dan ibu saya menyiapkan makan dengan lauk seadanya, yakni membuat sambal bawang
dan menggoreng beberapa telur ayam kampung yang masih ada di tarangan pitik.
Komentar
Posting Komentar