CERITA KECIL: Panen Singkong (Bagian 50)

 



Bagi masyarakat dusun dan desa di daerah Gunung Kidul, singkong menjadi makanan pokok sehari-hari. Setiap keluarga menanam stek batang singkong di ladangnya pada awal musim hujan. Masa panen singkong bergantung jenis singkong yang ditanam, Jika menanam singkong varietas genjah, singkong dapat dipanen setelah 6-8 bulan. Jika menanam singkong varietas jero, panen singkong baru bisa dilakukan setelah 9-12 bulan. Singkong dapat dipanen ketika pertumbuhan daun mulai melambat, daun menguning, dan mulai banyak daun yang rontok.

Ketika musim panen singkong tiba, warga dusun saling bantu membantu memanen singkong, mengangkut ke rumah, serta mengupas kulit singkong. Setelah terkupas, singkong dijemur di bawah sinar matahari beberapa hari lamanya.  Setelah kering, singkong dicuci dan dijemur kembali sampai kering. Selanjutnya disimpan pada gudang sebagai cadangan makanan pokok bagi keluarga. Kelebihannya, dijual ke pasar dan ditampung oleh pedagang gaplek untuk diangkut ke luar daerah sebagai bahan baku tepung tapioka.

Ada kalanya proses penjemuran singkong terkendala oleh adanya turun hujan. Petani tidak akan memindahkan singkong-singkong tersebut, melainkan membiarkan saja, Hal itu menyebabkan kemungkinan tumbuhnya jamur pada gaplek yang dihasilkan. Gaplek yang terkena jamur akan berubah warna menjadi kehitam-hitaman. Gaplek hitam tersebut pada prinsipnya telah mengalami fermentasi oleh jamur, menjadi bahan utama pembuatan makanan tradisional yaitu gatot. Jika tetap diolah menjadi nasi tiwul, juga akan menghasilkan tiwul yang berwarna hitam dengan tekstur lebih kenyal.

Tidak semua singkong yang dipanen dijadikan gaplek. Ada sebagian yang disiapkan untuk direbus menjadi makanan cemilan, atau dibakar di waktu pagi sebagai makanan pengganti sarapan. Atau dibakar di waktu malam sebagai teman minum teh hangat bersama keluarga besar, sambil ngobrol apa saja yang membuat suasana riang gembira.

Saya mempunyai cara membakar singkong agak berbeda dari kebanyakan warga dusun. Pertama-tama, saya pilih singkong ukuran sedang, kemudian saya masukkan ke dalam api unggun kecil. Setelah dirasa cukup matang saya kerok bagian kulit luarnya, dan saya ambil bagian dalamnya yang menyerupai tali, kemudian saya isikan minyak goreng secukupnya, dan kembali saya panaskan dalam api. Beberapa saat kemudian, singkong krispi siap disajikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

KISAH NYATA: Siap Sedia atas Talenta (Bagian 10)

KISAH NYATA: Harmonisasi dalam Keluarga (bagian 08)