PUISI 56 BANDING

BANDINGKAN

Bandingkan keadaan dahulu dan sekarang
dahulu kamu tidak bisa bicara
sekarang kamu bicara semaunya
dahulu kamu berjalan sangat hati-hati
sekarang hatimu tak mau tahu
dan kakimu tak mengerti lagi arah jalan!

Perhatikan jika kamu mau tahu
betapa sekarang ini begitu kacau
banyak teriak serbu
yang lain ikut menyerbu
banyak teriak balas
jadilah balas-membalas!

Sungguh betapa kita sudah tercerai
kebhinekaan kita telah lunglai
haruskah kita menyerah? (vic)


BANDINGKAH? 

Apa yang sudah kamu berikan untuk negara?
Apa yang sudah kamu berikan untuk sesama
sedangkan kamu berteriak-teriak
sambil mengacungkan kepalan tangan
sambil berteriak lantang meminta:
....mana hak saya????

Sementara ada orang lain yang sudah berkarya demi negara
ada orang lain yang dengan rela menyediakan waktunya
ada orang lain yang sudah peduli
justru kamu menyebarkan kedengkian
dan kamu mencari cara untuk menjatuhkannya?

Sudah sebandingkah apa yang kamu lakukan
dengan apa yang telah dia berikan?

Kapan rasa iri kan menghilang,
Sampai kapan negara ini aman,
jika kamu tetap bertahan pada kebodohan? (vic)


NAIK BANDING

Merasa benar, banding!
merasa kurang adil, banding!
merasa tidak nyaman, banding!

Tetapi senyatanya...
tidaklah sebanding dengan apa yang telah ada
ada yang sudah ikhlas, menarik banding
ada yang gusar, naik banding. (vic)


KEADILAN

Sekarang ini keadilan menjadi barang langka
tak dapat dimengerti secara logika
keadilan telah pergi jauh
sebab kebenaran sudah rapuh
kebenaran tertutup oleh nafsu menang sendiri

Keadilan tak lagi manis
sebab keadilan sudah tergerus oleh seringai gigi yang sedang meringis
keadilan sudah terkikis oleh hujan gerimis
dan yang tersisa hanyalah bau amis. (vic)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL