Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

SELAMAT PAGI SEMUA

  Selamat pagi kuucapkan kepada semua. Mari kita syukuri hari abru yang indah ini, Hari baru yang dianugerahkan bagi semesta alam, Menunjukkan betapa besar kasih-Nya bagi semua makhluk Tuhan.   Selamat pagi kuucapkan kepada semua, Jangan ragu jangan bimbang bahwa kita masih diberi kesempatan untuk tugas dan perutusan. Jangan hiraukan aral yang merintang, Jangan hiraukan apapun yang menghadang, Jangan hiraukan nafsu yang menyesatkan, Sebab kasih Tuhan telah memberi kekuatan bagi kita.   Yakinkan bahwa seberkas cahaya ada di ujung jalan, Sebuah harapan telah menunggu di ujung perjuangan, Mari kita terus berjuang!

BERANI MENANG MENOLAK KALAH

  Dulu, masih jelas dalam ingatan bagaimana cara orang tua membujuk anak kecil yang menangis karena terjatuh saat berjalan atau bermain bersama teman sebayanya. Orang tua atau pengasuh biasanya akan mencari cara dengan pura-pura memukul kodok sembari berkata diam nak, kodok nakalnya sudah ibu pukul. Apa yang dilakukan oleh orang tua atau pengasuh anak tersebut biasanya memang membuat si anak berhenti menangis, dan lalu bermain kembali bersama teman-teman sebayanya. Barang kali pengalaman masa kecil itulah yang menyebabkan banyak orang cenderung menyalahkan pihak lain ketika terjadi peristiwa yang tidak mengenakkan. Barang kali pengalaman itu juga berdampak bagi sikap dan perilaku para kontestan pemilu belakangan ini. Banyak caleg gagal yang merasa dirugikan oleh pihak lawan, atau penguasa yang memihak, atau karena kerugian akibat sistem pemilu. Para caleg gagal itu selalu berteriak: Kalian CURANG! Rupanya caleg atau capres-cawapres hanya mau menang, tidak siap kalah. Lalu berbagai

CERITA RECEHAN

  Pernahkah anda mendengar uang receh? Ya. Pecahan uang yang tidak seberapa nilainya, barang kali Cuma 50, 100, 500, atau paling besar 100 rupiah. Uang segitu itu saat diberikan pada pengamen, atau pak ogah di pengkolan jalan seringkali bernasib malang lebih dari sekedar receh, sebab uang itu segera dilempar ke jalanan. Namun, sebenarnya berapa pun banyak uang yang dimiliki, tidak akan lengkap kalau kurang 50 rupiah saja. Misalnya, uang di kantong sebanyak 1 juta terdiri dari 9 lembar ratusan ribu dan 9 keping 100 rupiah, serta 2 keping 50 rupiah, tetapi tercecer sekeping 50 rupiah, maka uang di kantong tinggal 999.950,00. Professor Mahfud rupanya kurang menyadari bahwa recehan itu penting. Maka saat, Gibran Samsul Raka mengajukan pertanyaan apa itu greenflation kepadanya, ia tidak mau menjawab sebab baginya pertanyaan itu adalah sekedar recehan yang tidak bernilai. Mungkin di benak sang professor menginginkan pertanyaan yang menjulang langit agar terpancar sinar keprofessorannya.

SEKEPING KISAH

  Terus terang, saya tidak memilih Prabowo dalam setiap pemilu yang diikuti oleh Prabowo Subianto sebagai salah satu kontestan. Dalam benak saya, ada kontestan lain yang lebih baik. Termasuk untuk pemilu di tahun 2024 ini di mana Prabowo sebagai calon presiden berpasangan dengan cah Solo bernama Gibran Samsul Raka. Dalam sekian banyak kesempatan pemilu itu, calon presiden dan wakil presiden pilihan saya berhasil dinobatkan secara sah sebagai orang nomor satu dan orang nomor dua di Negara Indonesia dengan masa kekuasaannya sampai 2 periode. Namun kali ini, di pemilu 2024 rupanya jagoan saya kalah telak dari Prabowo dan Gibran, walau masih dalam hitungan cepat melalui survey dari sekian banyak lembaga survey. Lembaga-lembaga survey ini secara kompak menempatkan pasangan nomor 02 ini menjadi pemuncak tangga peraih suara. Keikutsertaan Prabowo dalam setiap kontestasi pada setiap pemilu menandakan Prabowo sebagai orang yang ngeyelan! Tidak mudah menyerah! Atau dapat juga dijuluki sebaga

ZONK MILIK WONG CILIK

  Seorang ibu berteriak lantang: Mereka takut kalah........! Mereka pasti kalah.......!! Kita pasti menang satu pataran......! Hasilnya, nyatanya harapan si Ibu itu tidak akan terkabulkan, karena jagoannya rupanya meraih angka tidak terlalu baik. Boro-boro menang satu pataran, menang dua putaran pun tidak akan terjadi. Malahan kalah dalan satu pataran! Alias ZONK! Ini mengkonfirmasi bahwa kekuasaan ada di tangan wong cilik, bukannya di tangan wong gede. Rakyat berhak menentukan nasib mereka, walau nasib mereka juga belum pasti. Memang nasib wong cilik selalu diliputi ketidakpastian. Yang pasti bagi wong cilik adalah nasibnya tidak pasti! Setiap hari wong cilik hanya bisa pasrah dalam doa. “Tuhan, kuserahkan nasibku pada kemurahan-MU. Semoga hati para wong gede ini, dan yang terpilih untuk memimpin negeri ini memberi sedulit harapan baik, dan menjadikannya nyata bagi hidup kami,- para wong cilik. Jangan zonk lagi”

DEMOKRASI ALA-ALA

  Siapa yang bisa membantah bahwa Indonesia merupakan negera demokrasi? Kekuasaan ada di tangan rakyat Indonesia,-sari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Tidak ada yang bisa membantah, karena Indonesia sebagai demokrasi tertulis dalam Undang-undang Dasar yang dipekakati yakni UUD 1945. Dalam pembukaan UUD 1945 dicantumkan, "maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat....". Sementara itu pada bagian batang tubuh UUD 1945 ada pasal yang menyebutkan adanya demokrasi, yaitu: Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar." Pasal 28 yang berbunyi "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang." Pesta demokrasi di Indonesia sering dilaksana