Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

KADO HADIAH

SEBUAH KADO YANG INDAH Selain orang tua, saudara kandung, kehadiran Anastasia Erni Puji Rayahu adalah pemberian Tuhan yang sangat indah dan berharga bagi saya. Dengan dia saya dapat melalui hidup yang penuh perjuangan, duka-duka, sakit-sehat, susah-senang kami lalui bersama. Buah cinta kami melahirkan 3 anak yang sangat luar biasa bagi kami. Dengan merekalah kami menjalani hidup bersama. Kehadiran mereka bertiga menjadi peneguh kami untuk tetap menatap kehidupan ini dengan teguh, dan gembira. Dua puluh lima tahun sudah kami membangun mahligai keluarga. Saat ini adalah saat yang sungguh membahagiakan kami. Pada tahun ke 25 ini, anak sulung kami Andreas Ernesto berhasil menyelesaikan studinya di universitas dambaannya (Unika Atma Jaya) dan bekerja di bidang yang ia senangi.   Sedangkan anak kedua kami (Juliano Ergian) memasuki akhir studinya di UMN yang menjadi tempat menempa ilmu komunikasinya sebagai calon wartawan dan fotografer. Puji Tuhan, pada masa akhir studinya ia juga mend

ANAK KITA ADALAH HARAPAN

NAMA ANAK DAN HARAPAN Andreas Ernesto Krismas Pranandika Nama Andreas Ernesto Krismas Pranandika kami berikan kepada anak sulung yang lahir di Saint Carolus, Jakarta. Proses kelahiran Andreas Ernesto ini cukup menegangkan. Pertama, tentunya menjadi pengalaman Anastasia Erni sebagai ibu yang pertama kali melahirkan. Kedua, waktu yang dibutuhkan untuk melahirkan anak pertama ini sangat lama. Awal kontraksi pukul 18.00 WIB (tanggal 29 November 1995). Berangkat ke Saint Carolus pada pukul 24.00 dengan menggunakan taksi warna merah. Dan baru lahir pada pukul 16.00 pada 30 November 2019. Andreas , adalah nama seorang murid Tuhan Yesus yang setia. Ia selalu bersama Yesus dalam karya menyelamatkan umat manusia. Ernesto , berasal dari bahasa Italia/Spanyol memiliki arti berpendirian teguh, pekerja jeras, tetapi juga rendah hati. (Ernesto juga akronim dari Erni - S ugiyan to , perpaduan antara ibu dan ayah). Krismas , adalah peristiwa natal. Nama Krismas diberikan karena menurut dok

TAHUN KAMI

YUP, 25 TAHUN Tahun 2019 adalah tahun yang sangat istimewa bagi keluarga kami. Adalah masa 30 tahun kami,- Saya dan Anastasia Erni Puji Rahayu menjalin hubungan, dan 25 Tahun hidup dalam sebuah ikatan perkawinan. Sebuah masa yang banyak memberikan warna kehidupan, baik susah maupun senang. Namun sebagaimana janji perkawinan yang kami ucapkan saat menerimakan sakramen perkawinan di gereja Petrus Kanisius Wonosari, di hadapan Romo dan umat yang hadir di gereja bahwa kami akan selalui setia dan mencintai sepenuh hati baik suka maupun duka, sakit mapun sehat, susah maupun senang, kami mencoba untuk tetap selalu bersama menghadapi semua hal yang terjadi. Hal-hal kecil kami lakukan dalam kebersamaan kami. Kadang-kadang kami keluar untuk sekedar makan di warung makan terdekat, atau ke mal, juga pergi ke gereja bersama-sama. Walau kadang-kadang anak-anak pergi ke gereja yang berbeda dengan kami. Saya ke gereja St. Matius Bintaro, sementara anak-anak memilih ke gereja MKK dengan alasan gere

SIAP MELAYANI

HIDUP ITU PELAYANAN Sebagai orang tua, kami berusaha memberikan pendidikan iman kepada anak-anak kami. Kami berusaha melaksanakan janji kami di depan altar bahwa kami akan mendidik anak-anak dengan iman katolik. Untuk itu, kami tidak lupa membawa anak-anak untuk dibaptis digereja katolik sejak bayi. (Andreas dibaptis di gereja MBK oleh Romo Pinardi O’Carm. Ergian dibaptis di gereja Santa Monika BSD oleh Romo Gandhi. Aristo dibaptis di gereja MBK oleh Romo Widodo O’Carm). Semenjak kecil pula, kami bawa anak-anak mengikuti misa di gereja. Yang menjadi kenangan kami, bahwa anak-anak kami dengan tekun mengikuti misa, walau kadang-kadang sambil bermain di di lantai gereja sambil memainkan kertas misa yang dibuatnya menjadi kapal-kapalan. Anak-anak kami dorong untuk aktif menggereja sebagai misdinar di gereja MBK. Puji Tuhan bahwa anak-anak semuanya menjadi misdinar dan rajin bertugas. Saat kami masih tinggal di rumah kontrakan di daerah Gilisamping, Andreas, Errgian, dan Aristo selalu

RUMAH KITA

PUNYA RUMAH Menjelang Andreas Ernesto lulus dari SMA Negeri 78, timbul masalah yang mesti kami hadapi, yaitu rumah kontrakan yang kami sewa akan dibagi waris oleh pemiliknya sehingga terpaksa kami harus segera pindah rumah kontrakan. Setelah berupaya mencari rumah kontakan dan tidak menemui hasil oleh karena mahalnya biaya sewa, Tuhan memberi jalan untuk kami memiliki rumah sendiri, walaupun agak jauh letaknya, yaitu di daerah kampung Gaga, Larangan, Kota Tangerang. Sebuah daerah pinggiran, dengan jarak kurang lebih 12 km ke arah barat daya dari SMA Katolik Sang Timur. Dengan sedikit uang tabungan, uang hasil penjualan rumah di Parung Panjang, serta pinjaman dari Yayasan, sebuah rumah sederhana dapat kami dapatkan dan cukup layak kami jadikan sebagai tempat tinggal. (Terima kasih kami ucapkan kepada para Suster Sang timur dan Yayasan Karya Sang Timur). Ternyata biaya renovasi rumah cukup besar, dan melebihi cadangan keuangan kami. Namun, atas kemurahan Tuhan melalui pihak Pak Par

WAKTU

SANG BUAH HATI Pada 13 Mei 2003 lahir anak kami yang ketiga yang kami beri nama Filifus Neri Aristo Sinatria. Kelahirannya melengkapi kebahagian keluarga kecil kami. Dan waktupun terus bergulir, dan Anderas akhirnya lulus sekolah dasar. Mengingat biaya pendidikan yang besar (walau sudah dengan keringanan biaya dari yayasan), kami sebagai orangtua memutuskan Andreas Ernesto kami sekolahkan di SMP Negeri 75 Kebon Jeruk, di wilayah Jakarta Barat. Alasan lainnya adalah agar Andreas Ernesto memiliki pengalaman bersekolah di tempat lain dengan harapan ia menjadi lebih mandiri tanpa terikat oleh ayahnya yang berkerja sebagai guru di sekolah Sang Timur. Melihat perkembangan Andreas Ernesto yang baik di sekolah negeri, Ergian pun kami masukkan di SMP Negeri 75 dua tahun kemudian setelah ia lulus dari SDK Sang Timur. Andreas Ernesto meneruskan sekolah di SMA Negeri 78 seusai lulus dari SMP Negeri 75. Sedangkan Ergian tidak bisa meneruskan sekolah di SMA Negeri 78 karena terkendala NEM yang

SI BUNGSU

TITIP DULU YA Ketika Aristo bayi, terjadi ujian atas keluarga kami. Pertama, Anastasia Erni mengalami gangguan kesehatan yakni menderita kista ovarium yang menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari terutama saat datang masa datang bulan. Saat seperti ini ia merasakan sakit yang luar biasa. Untuk sementara mengingat  Aristo yang masih kecil (baru bisa merangkak) , guna meredakan rasa sakit yang timbul Anastasia Erni mengonsumsi suplemen “Spirulina” yang saat itu diyakini menjadi “obat alternatif”. Menurut dokter, kasus penyakit kista ovarium ini cara mengatasinya adalah dengan tindakan operasi. Masalahnya adalah Anastasia Erni sangat takut dengan hal yang berbau rumah sakit/dokter.  Ia juga mengalami stress bagaimana dengan perawatan Aristo. Berkenaan dengan kondisi itu, kami putuskan untuk mengulur waktu sampai dia merasa siap menjalani tindakan operasi tersebut.  Tak disangka, beberapa minggu kemudian Anastasia Erni mengeluh sakit di bagian perutnya. Saat itulah diketahui i

DEMI ANAK

PINDAH LAGI (KE JAKARTA KITA BISA) Andreas Ernesto akan segera menyelesaikan pendidikan PAUD Swadaya yang bertempat di perumahan Griya Parung Panjang. Akan memasuki sekolah dasar. Dalam pandangan kami sebagai orangtua, sekolah dasar yang baik ada di daerah Bumi Serpong Damai yang jaraknya cukup jauh dari Griya Parung Panjang. Sekolah tersebut adalah SD Santa Ursula BSD. Hal pertama yang kami pikirkan adalah masalah biaya pendidikan serta biaya operasional sehari-hari untuk mengantar Andreas Ernesto ke sekolah. Dengan pertimbangan itu, kami memutuskan pindah ke Jakarta untuk memasukkannya ke SDK Sang Timur dengan mengandalkan adanya keringanan biaya yang diberikan oleh yayasan sebagai bentuk apresiasi terhadap pegawai. Dalam rencana kami, Andreas Ernesto kami masukkan ke SDK Sang Timur, dan Ergian kami masukkan ke Play Group-TKK Sang Timur. Namun rupanya karena alasan usia belum cukup, Andreas Ernesto hanya diterima di TKK Sang Timur kelas B. Kamipun akhirnya tinggal di Jakarta seja

YUK NIKAH

TUNANGAN-MENIKAH dan HIDUP MANDIRI Melakukan hubungan jarak jauh rupanya membawa kekhawatiran kedua keluarga. Demi tetap mejalin hubungan yang sudah terlanjur dekat antar keluarga, kedua orangtua kami masing-masing menghendaki agar dilakukan   singsetan (Tunangan). Saat saya pulang kampung pada liburan semester, beberapa kerabat saya diminta oleh ayah dan ibu untuk secara resmi melakukan lamaran ke rumah orangtua Anastasia Erni Puji Rahayu yang juga menghadirkan beberapa kerabat, dan masyarakat di sekitarnya. Maka, pada tahun 1993 jadilah kami sebagai pasangan kekasih yang sudah bertunangan. Setelah melewati masa-masa bertunangan, dan mengikuti masa persiapan perkawinan di Paroki Cempaka Putih, pada tanggal 5 November 1994 kami saling menerimakan sakramen perkawinan di Gereja Santo Petrus Kanisius Wonaosari. Dengan itu mulailah kami hidup sebagai suami istri. Sementara rumah KPR-BTN masih dalam persiapan, kami menyewa rumah kontrakan sederhana di jalan Angsana, Kebon Jeruk-Jakart

JALAN PANJANG

LDR Suatu saat kelangsungan hubungan kami harus terjalin melalui hubungan jarak jauh atau dengan istilah kerennya LDR ( long distance reliationship ). Sebuah hubungan yang menuntut masing-masing dari kami untuk tetap setia. Dengan LDR ini kami tidak setiap saat bisa mengetahui keadaan masing-masing. Hubungan kami hanya bisa dilakukan dengan surat menyurat. Saat itu belum ada whatsapp. Jangankan Whatsapp, telepon kabel pun belum menjangkau wilayah Candirejo dan Pulerejo. Namun, keterbatasan itu justru memperkuat ikatan kami dengan saling mendoakan. Hubungan LDR kami terjadi setelah saya lulus kuliah sebagai sarjana pendidikan pada tahun 1991 dan mulai merantau ke Jakarta. Ceritanya,   setelah lulus dan mengurus kartu kuning dari Depnaker Gunung Kidul saya melamar kerja.      Berbekal selembar ijazah sarjana saya mengikuti tes untuk mengisi lowongan guru PNS di wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Saya adalah satu-satunya calon yang lulus dari seleksi tingkat kabupaten Gunu

CINTA YANG TUMBUH

CINTA KARENA TERBIASA (CINTA LOKASI) Ibarat benih, perjalanan cinta kami terus bertumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan iman kami . Kebersamaan kami terbangun dalam hari-hari kami terlibat dalam kegiatan menggereja di kring Candirejo (Saat ini kring Candirejo sudah berkembang menjadi sebuah Stasi, St. Maria). Wilayah kring Candirejo ini meliputi daerah perbatasan wilayah Yogyakarta dan Surakarta. Saya,-Victorianus Sugiyanto berasal dari wilayah dusun Pangkah (wilayah D I Yogyakarta), sedangkan Anastasia Erni Puji Rahayu berasal dari dusun Pulerejo (wilayah Surakarta). Sebenarnya, keterdekatan kami baru muncul mulai tahun 1989 saat saya (Victorianus Sugiyanto) sudah berada di semester akhir kuliah, dan Anastasia Erni Puji Rahayu adalah siswa   kelas 2 SMA. Saat itu, kami dipilih oleh ketua lingkungan menjadi pengurus mudika, saya sebagai ketua mudika, sedangkan Anastaria Erni sebagai bendahara). Barangkali kami berdua terkena dampak witing tresno jalaran soko kulino .

GOWO DALAM SEJARAH

Adalah sebuah kisah tentang tokoh dalam sejarah. Tokoh ini punya kisah yang membuat semua pihak kagum sekaligus terheran-heran. Sebuat saja dia dengan nama Gowo. Sejak muda Gowo sudah senang menjadi pusat perhatian. Terlahir dari keluarga terpandang, menempuh pendidikan di negeri orang, melamar gadis anak juragan, dan menjadi mantu kesayangan sang juragan. Pokoknya HEBAT! Menurut catatan sejarah, rasa-rasanya pada masanya Gowo menjadi sosok idola. Karirnya melejit tinggi meninggalkan rekan-rekan seangkatannya, bahkan menyalib senior-seniornya. Tak ada yang bisa mengejarnya. Gilang-gemilang masa depan Gowo. Tetapi ada kejadian yang luar biasa. Kejadian ini menjadi penyebab robohnya rumah mertua Gowo. Sebuah bencana yang tentu menjadikan semua anggota keluarga sang juragan kaget tak terperi. Sampai-sampai Gowo harus ikut menderita. Sang pujaan hati merintih, merintih, dan merintih. Gowo pun bingung menjadi-jadi. Apalagi sang pujaan hati tak mau didekati. Gowo pun terpaksa pergi. Un

TAHUN POLITIK

TAHUN POLITIK 2019 Ini sedang berpolitik.... Semua sedang beradu cepat meraih simpati rakyat..... Semua sedang berada gaya meraih suara.... Semua sedang berlomba siapa yang akan berjaya.... Si A berkata, akulah yang sempurna... kata-kata yang bergitu membahana! Aku SEMPURNA! dan yang di seberang sana adalah orang gila, pembohong, dan anti ulama! Si B berkata,bukan dia yang sempurna, tetapi aku! kata-kata yang merayu! kalau kamu membela kaum sana, jangan heran kalau kamu akan merana! yang di seberang sana adalah para pecundang! Dan si Polan hanya bisa mendengar, sebab dia tidak mempunyai daya untuk membela, tak punya kekuatan untuk sekedar bertahan... Ini tahun politik, hanya hati nurani yang bisa memilih mana yang terbaik bagi negeri, bagi sang ibu pertiwi yang sedih karena anak-anak negerinya saling menindih. Ini tahun politik, hanya yang berhati yang akan tetap berdiri di atas bumi NKRI

BENCANA

ANAK KRAKATAU Sebagai gunung api dengan status anak , gunung Anak  Krakatau memang menunjukkan perilaku mirip anak-anak, suka rewel, teriak-teriak dan suka merajuk. Gunung Anak Krakatau baru saja berteriak-teriak, meruntuhkan sebagian dinding yang melongsorkan material gunung ke dasar laut. Akibatnya sungguh luar biasa dan tidak disangka-sangka. Tsunami besar melanda pesisir di sekitarnya. Ke selatan Tsunami menabrak pantai Anyer dan Pesisir Pandeglang. Ke utara melabrak daerah nelayan di pantai Lampung. Akibatnya sungguh menjadi derita kemanusiaan: korban jiwa dan korban harta benda. BENCANA! Adakah yang salah dengan peristiwa itu? Tsunaminya bukanlah kesalahan karena merupakan peristiwa alam akibat dari geliat gunung api muda, yang alam sejarahnya berkali-kali mengalami erupsi besar. Tercatat dalam ingatan sejarah di tahun 450 an, 1883 meletus dahsyat mengguncang dunia. Lalu mengapa bencana itu terasa tiba-tiba? Barangkali alat deteksi dini bencana tidak lagi berfungsi? Bah