Cerita-5 Cinta

 AKU NYATAKAN CINTA PADANYA

    Di suatu sore secara kebetulan ada kesempatan untuk aku berjalan berdampingan dengan gadis yang selama ini menarik perhatianku. Sikapnya yang cuek justru menjadikan dia semakin manis di mataku. Aku berjalan kaki di sampingnya seusai mengikuti sebuah kegiatan yang melibatkan muda-mudi gereja. Dalam debar jantung yang cukup kencang, aku memberanikan diri berkata padanya bahwa aku akan mampir ke rumahnya.

    Dia hanya mengangguk tanpa kata. Ah, sikap cueknya masih saja kentara. Sungguh menyiksa! Perjalanan beriringan itu sebanarnya tidaklah lama, tetapi bagiku berasa begitu  lama.

    Di tengah rasa menyiksa itu, tiba-tiba sang alam  mau menolongku. Ketika aku dan dia tiba di depan rumahnya,  rintik hujan mulai turun. Lalu ia berkata, mampir dulu, ini hujan mulai turun.

    Wow rasanya!. Sore itu ia menerimaku di teras rumah.

    Sambil menikmati rintik hujan yang sesekali terciprat oleh hembusan angin, aku mencoba membuka pembicaraan dengan hal-hal sederhana.
Dari hal-hal kecil itu suasana lambat laun tidak lagi hambar dan acuh. Ternyata dia adalah gadis yang cukup terbuka. Dan pembicaaan pun semakin cair. Ia mulai memberi senyum manisnya. Jiwaku melonjak girang karenanya.

    Tak terasa perbincangan antar aku dan dia telah memasuki hampir satu jam. Sekarang hujan sudah jatuh satu-satu. Tetes air tidak lagi seseru pada awalnya. Sekilas hembusam angin menerpa wajahku,membuat aku tersadar akan tujuanku semula, yakni untuk menyatakan perasaan. Aku kumpulkan segenap tenaga, dan semangat.

   "Dik, bolehkah aku bicara hal pribadiku?" tanyaku.
Tanpa menunggu jawabnya, aku berkata pandanya.
"Dik, selama ini aku memendam rasa. Sepertinya aku mencintaimu".Tanpa menunggu reaksinya, aku lanjutkan ungkapan perasaanku."Maukah kamu menjadi orang yang aku sayangi?"
Sejenak suasana terdiam,. Hanya hembusan angin yang tersisa.
"Mas, sebenarnya aku juga punya rasa padamu. Tetapi aku ragu, Mas kan selama ini cuek padaku".

   Ah, bukannya dia yang selama ini cuek terhadapku? Oh, barangkali itulah tanda cinta yang tidak terungkap. merasa kaku, cuek, dan mungkin juga cemburu.(vic)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL