Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

KABUR

KABUR Ada seorang tua yang matanya mula kurang bisa melihat dengan cermat. Ya, orang tua itu matanya mulai kabur, dapat melihat namun sering tidak jelas apa yang dilihatnya. Maka sering si orang tua itu salah menilai apa yang dilihat. Benda besar dikiranya cuma kecil, barang bagus dikiranya barang afkiran. Pokoknya serba salah, serba terbalik dari kenyataan. Pada suatu hari, si orang tua bermata kabur itu dilapori tetangganya karena tetangganya mukanya babak belur, lebam-lebam entah apa sebabnya. Dari laporan tetangganya, orang tua bermata kabur itu mencoba melihat bagaimana kondisi muka tetangganya. Ia pun meradang sekena-kenanya. " Kurang ajar, siapa berani memukulimu?". Tetangga muka lebam itu terpana, sebab kasus mukanya bukan karena dipukuli orang, melainkan karena luka tergores batu saat jatuh dari sepeda bututnya. Tetapi karena orang tua bermata kabur itu terlihat begitu marah, si tetangga muka lebam hanya bisa terdiam. Terlihat si orang tua mata kabur semakin g

YANG BOHONG SETAN

BISIKAN SETAN Baru-baru ini ada kejadian yang menggelikan gara-gara ada setan yang membisikkan kalimat,"kamu bohong saja. Toh mereka percaya!". Maka jadilah sebuah kebohongan publik yang menggetarkan seantero Nusantara, menggelikan dunia. Gara-gara merasa tidak cantik lagi, mungkin juga tidak mau tua, semangatlah ia menuju rumah reparasi wajah yang sudah terbiasa mengubah muka. Harapannya, tentu saja bahagia. Tapi apa daya, lepuh lebam melanda. Rasanya kiamat! Orang-orang dekatnya bertanya, "Haiii...wajahmu kenapa?" Dengan spontan ia menjawab,"Waduh mukaku dipukuli orang gila" Kapan? ia jawab, "waduh, waktu itu terjadi dengan cepat sekali. Orang-orang gila itu lari entah kemana?". Esoknya, sebuah peristiwa kembali terjadi. Sang teman menyiarkan peristiwa langka adanya korban penganiayaan yang sudah tua. Si teman berseru sangat geram,"Usut tuntas! Ini sudah diluar kepatutan!". Maka para pihak berwajib bekerja keras. Selidik s

TANDA ALAM

TANDA ALAM Bumi ini terus mengalami perubahan. Kulit bumi terus bergerak dan saling tabrak. Dampak darinya adalah sebuah bencana alam. Permukaan bumi bergetar, bangunan retak dan runtuh, tanah runtuh ,dan pepohonan tumbang. Alam sedang mencari keseimbagannya sendiri. Tinggal manusia yang menjerit ngeri. Bumi terus bekerja mencari keseimbangan semesta. Barangkali karena manusia lalai menjaganya. Lalai bahwa bumi dan seisinya adalah warisan tak ternilai bagi generasi masa depan. Manusia sering hanya berpikir bahwa yang ada adalah dia yang punya! Asap Sinabung terus membubung Tanah Lombok terguncang Air laut teluk Donggala bertiwikrama Alam sedang berbicara memberi tanda, bahwa manusia perlu merenung merenung apa yang sudah dilakukannya terhadap alam dan sesama Tanda-tanda alam sudah ada tanda-tanda yang berbicara agar waspada dan bijaksana

BENTROK

AWAS JANGAN BENTROK Layaknya kompetisi olah raga multi-event semisal Asian Games atau Olimpiade yang semakin seru menjelang pertandingan atau perlombaan final, situasi politik di tahun politik hampir mencapai finish dengan semakin dekatnya waktu perhelatan pemilu untuk memilih anggota dewan terhormat dan presiden-wakil presiden. Situasi semakin seru dan menegangkan tidak saja para pelaku politik melainkan juga para pendukungnya masing-masing. Ibarat partai final, dua finalis calon presiden-wakil presiden untuk tahun 2019-2024 sudah diperoleh. Jokowi-Amin Ma'ruf berhadapan dengan rival terberatnya Prabowo-Sandiaga. Siapa yang akan menang? Tentunya, seperti pertandingan bulu tangkis ganda putra, kedua pasangan calon presiden-wakil presiden memiliki optimisme yang tinggi untuk mengalahkan lawannya stright set. Kalau perlu dengan skor telak. Jikalau toh tidak bisa langsung menang dua set langsung dengan telak, cukuplah dengan skor ketat ataupun harus dengan rubber set angka ketat!

COME PREEET

KAMPRET Bayangkan 41 dari 45 jadi tersangka korupsi. 41 dari 45 lima adalah sebuah angka yang jadi bencana yang membuat setiap penduduk akan bernasib malang! Jumlah fantasti yang  dahsyatnya mengalahkan gelegar bom hirosima dan nagasaki! Gocangannya tak terperi! 41 dari 45 pelaku disangka korupsi? Jika benar pelaku korupsi, itu sikap yang sungguh biadap Jika mereka benar-benar krousi uang rakyat,barang kali isi otaknya menyerupai gerombolan kampret, bahkan lebih rendah dari sekedar kampret! Koruptor adalah manusia kampret! Laku dosa korupsi dianggap saja sebagai kartu bebas ke sorga?

KECEBONG DAN KAMPRET

ADU BENAR KECEBONG DAN KAMPRET Gelaran Asian Games 2018 di negara tercinta sudah kelas. Dengan hasil yang sungguh luar biasa, opening megah, clossing mengesankan, medali Indonesia menjadi yang terbaik sepanjang sejarah keikutsertaannya event olah raga terbesar di Asia. Selain kekaguman dunia akan suksesnya penyelenggaraan Asian Games itu, di dalam negeri terjadi sikap kontroversi, teurutama sikap yang ditunjukkan oleh dua kubu yang saling berlawanan : kubu kecebong versus kubu kampret. Kontroversi pertama adalah perihal bagaimana menuntaskan masalah hitam dan bau busuknya kali sentiong alias kali item. Kali itu memang kondisinya tak baik, dan dikhawatirkan akan merusak suasana Asian Games dan merusak citra wajah tuan rumah, khususnya Jakarta. Melihat kemungkinan itu, dibuatlah kebijakan untuk mengalihkan perhatian atlet manca negara terhadap wajah dan bau kali item. Maka, kali itu sebagaimana adanya ditutup dengan waring item. Tindakan itu diklaim menjadikan kali item berseri ba

SAAT KAMU BINGUNG

BINGUNG-1 Bisa saja kamu bingung, sebab kamu belum mengerti. Ketika sesuatu sudah kamu mengerti, pasti si bingung itu pergi jadi, jangan takut menjadi bingung, sebab itu tanda kamu sedang berpikir sekuat hati! BINGUNG-2 Walau rongga kepalaku sudah menggelembung saat pikirku sedang berontak aku tetap saja merasa bingung akan sikapmu Kamu seolah tak peduli, kamu seolah tak punya hati, akan diriku yang sedang menanti kapan beban ini segera lenyap dari sini Karena kamu tetap tak bertoleh akupun hanya bisa tertegun dalam kebingungan yang terus membekap sampai wajahku semakin gembung BINGUNG-3 Aku bingung akan nasib negeri ini ada yang sibuk kerja tetapi dikira aksi Aku bingung akan nasib negeri ini ada yang sibuk kerja tetapi buru-buru disuruh ganti Aku bingung akan nasib negeri ini ada yang sibuk membangun tetapi tak juga dipercaya Aku bingung akan nasib negeri ini sang dewan sibuk mencari-cari Aku bingung akan nasib negeri ini negeri bingung yang me

MERDEKA 2018

MERDEKALAH KITA Merdeka itu bukan sekedar bebas dari tangan penjajah Jepang atau Belanda merdeka itu manakala kita bebas dari rasa iri dengki merdeka itu manakala kita tidak tenggelam dalam upaya mencari salah merdeka adalah sebuah sikap menghargai sesama Memang tidak mudah menjadi orang yang merdeka sebab dituntut untuk bertanggungjawab atas tugas dan kewajiban merdeka adalah tuntutan untuk mengalah demi perdamaian jangan nyinyir jangan cibir jangan berkerut hati jangan sedih ketika saudara kita meraih keberhasilan jangan juga menjadi marah Merdeka itu usaha bersatu merdeka itu saling bantu merdeka itu saling memberi semangat demi bangsa kita tercinta merdekalah kita INDONESIA!

SEJENAK

SEJENAK Aku berdiam diri di sudut ruang Aku mencoba menilik kembali .... apa saja yang telah terjadi selama ini Masa kecilku... Aku bermain dengan riang gembira bersama teman sebayaku di sebuah bantaran kering seungi di desa tak peduli debu senantiasa terbang tertiup angin oleh sebab teraduk oleh kaki-kaki telanjang Semakin beranjak besar semangatku seakan terbang melesat menembus awan terbang riang gembira menatap masa depan... ....... ....... ....... Aku berdiam diri di sudut ruang kini benakku sadar dan tak terasa ahri semakin sore matahari semakin pudar Kini waktunya menikmati waktu yang tersisa hari ini dengan harapan esok hari Tuhan masih memberi.....

TAHUN BARU

2018 Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satu....Happy New Year! Akhir jarum jam dinding di kamarku bedetak untuk terakhir kalinya di tahun 2017. Dan jam dinding itu terus melaju mulus menuju tahun baru 2018! Tak terasa, satu tahun penuh jam dindin itu telah dengan setia menemani perjuanganku selama setahun telah berlalu. Dan sekarang aku terus melaju menembus derasnya waktu. Bersama keluarga yang aku sangat sayangi, terus kucoba mendorong tubuh dan hasrat ini untuk tetap mampu menatap masa depan. Tak mudah memang. Jalan yang harus ditempuh masih berkelok-kelok, kadang naik dan turn kembali. Ada juga jalan becek, ada juga jalan berbatu dan berdebu. Namun semua itu harus mampu aku lalui. Agar masa depan yang kami impikan semakin nyata dan terang! Sambil tak lupa, kami berseru: TUHAN.....kuatkan langkah kami! 2018 akan terus berlalu dalam kesatuan dan kebhinekaan.