Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

ADU KETANGKASAN

Gambar
  Adu domba Garut merupakan salah satu tradisi yang populer di daerah Garut, Jawa Barat. Tradisi ini adalah ajang adu kekuatan dan keberanian domba melalui sebuah pertarungan. Dalam pertarungan dua hewan itu, diiringi juga oleh musik dan komentator.  Seni adu domba Garut merupakan atraksi wisata yang digelar dalam acara-acara tertentu, terutama pada bulan Juni, Agustus, dan Desember di Desa Ngamplang, Cangkuang, dan Ranca Bango, Kabupaten Garut. Peristiwa sejenis juga terjadi di tempat nun jauh di sana, tepatnya di negeri para matador. Namun pertarungannya bukan adu ketangkasan domba seperti di Garut, melainkan adu ketangkasan seorang matador melawan seekor banteng jantan. Dalam pertarungannya, seorang matador dipersenjatai pedang tajam untuk ditusukkan saat seekor banteng menyeruduknya. Sambil berkelit, matador menusukkan pedang tajamnya ke tubuh banteng. Akibatnya, banteng tersebut roboh dan mati. Walau kadang seorang matador juga apes keseruduk banteng. Sebuah peristiwa sedang t

ADU KUAT

Gambar
  Sekarang ini melalui sidang Mahkamah Konstitusi sedang berlangsung adu kuat antara pihak-pihak yang bersengketa tentang hasil pemilu presiden yang baru saja diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU menyatakan pasangan calon 02 menjadi pihak pemenang dengan perolehan suara mencapai 58% meninggalkan pasangan 01 dan Pasangan 02. Merespons pengumuman KPU tersebut kedua pihak yang kalah mengajukan gugatan ke mahkamah Konstitusi dengan alasan telah terjadinya kecurangan pemilu yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. Pada dasarnya ada 2 jenis kecurangan yang telah terjadi, yaitu keabsahan Gibran sebagai calon wakil presiden, dan terjadinya kecurangan terstruktur sistematis masif (TSM). Seperti diketahui, sebelumnya batas usia calon wakil presiden menurut Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) yaitu 40 Tahun, sedangkan usia Gibran   baru 36 Tahun. Seorang mahasiswa mengajukan perubahan atas pa

PERTARUNGAN SUARA

Gambar
  Beberapa jam setelah pelaksanaan pencoblosan pada gelaran pemilu presiden   beberapa stasiun TV menayangkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survey. Pasangan 02 mendapatkan suara yang mengungguli pasangan 01 dan 02, dan dinyatakan menang satu putaran. Pada sore harinya, Prabowo melakukan siaran pers berpidato kemenangan. Prabowo mengajak semua pihak untuk menunggu pengumuman KPU, dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama memajukan bangsa dan negara. Sementara itu, pihak 01 dan 02 menyatakan bahwa hitungan cepat bukanlah hasil yang sah. Yang sah adalah hasil yang disampaikan oleh KPU. Dan memang demikianlah hal yang sudah diatur oleh undang-undang pemilu. Baik pihak pasangan 01 maupun pasangan 02 menyampaikan adanya kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis, masif sehingga merugikan pihak 01 maupun 02. Tanggal 20 Maret 2024, akhirnya KPU mengumumkan bahwa Prabowo-Gibran menjadi pemenang pemilu presiden dalam 1 putaran. Pasangan 01 dan 02 memiliki waktu untuk meng

PERJUANGAN CINTA

Gambar
  Melakukan hubungan jarak jauh rupanya membawa kekhawatiran kedua keluarga. Demi tetap menjalin hubungan yang sudah terlanjur dekat antar keluarga, kedua orang tua kami masing-masing menghendaki agar dilakukan  singsetan (Tunangan). Saat saya pulang kampung pada liburan semester, beberapa kerabat saya diminta oleh ayah dan ibu untuk secara resmi melakukan lamaran ke rumah orang tua Anastasia Erni Puji Rahayu yang juga menghadirkan beberapa kerabat, dan masyarakat di sekitarnya. Maka, pada tahun 1993 jadilah kami sebagai Pasangan kekasih yang sudah bertunangan. Setelah melewati masa-masa bertunangan, dan mengikuti masa persiapan perkawinan di Paroki Cempaka Putih, pada tanggal 5 November 1994 kami saling menerimakan sakramen perkawinan di Gereja Santo Petrus Kanisius Wonosari. Dengan itu mulailah kami hidup sebagai suami istri. Sementara rumah KPR-BTN masih dalam persiapan, kami menyewa rumah kontrakan sederhana di jalan Angsana, Kebon Jeruk-Jakarta Barat. Setahun kemudian, lahirlah

SEPENGGAL PERJALANAN CINTA

Gambar
Ibarat benih, perjalanan cinta kami terus bertumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan iman kami . Kebersamaan kami terbangun dalam hari-hari kami terlibat dalam kegiatan menggereja di kring Candirejo (Saat ini kring Candirejo sudah berkembang menjadi sebuah Stasi, St. Maria). Wilayah kring Candirejo ini meliputi daerah perbatasan wilayah Yogyakarta dan Surakarta. Saya,-Victorianus Sugiyanto berasal dari wilayah dusun Pangkah (wilayah D I Yogyakarta), sedangkan Anastasia Erni Puji Rahayu berasal dari dusun Pulerejo (wilayah Surakarta). Sebenarnya, keterdekatan kami baru muncul mulai tahun 1989 saat saya (Victorianus Sugiyanto) sudah berada di semester akhir kuliah, dan Anastasia Erni Puji Rahayu adalah siswa  kelas 2 SMA. Saat itu, kami dipilih oleh ketua lingkungan menjadi pengurus mudika, saya sebagai ketua mudika, sedangkan Anastasia Erni sebagai bendahara). Barangkali kami berdua terkena dampak  witing tresno jalaran soko kulino .  Kebersamaan kami dalam berbagai kegiatan g

Tiga Dua

Gambar
  Tak terasa sudah 32 tahun lamanya saya menghabiskan waktu untuk tumbuh dan berkembang dalam karya bersama Yayasan Karya Sang Timur,-khususnya dengan SMA Katolik Sang Timur Jakarta. Kedatangan saya di sekolah ini di tahun 1992 sebenarnya adalah melaksanakan plan B saya di kota Jakarta. Dalam Plan A saya bermaksud mengadu nasib untuk menjadi bagian dari jajaran pegawai negeri di Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. Saat itu saya termasuk   salah satu yang diundang untuk mengikuti seleksi. Namun nasib menentukan bahwa saya tidak  menjadi pegawai negeri. Dan oleh sebab itu, plan B saya jalankan. Akhirnya, saya menjadi bagian dari kekaryaan Yayasan Karya Sang Timur. Terus terang, nama Sang Timur ini menjadi alasan saya betah bergabung di dalamnya. Sang Timur bagi saya sungguh menyentuh jiwa. Nama Sang Timur sering terdengar saat saya mengikuti pawulangan katolik di kegiatan rohani setiap malam minggu di kring Candirejo wilayah di mana saya dibesarkan oleh kedua orang tua saya. La

Angka 17

Gambar
  Angka 17 sebenarnya merupakan angka keramat bagi bangsa Indonesia. Utamanya tanggal 17 Agustus 1945. Saat itulah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dikumandangkan oleh Soekarno di Jakarta. Kemerdekaan diproklamasikan untuk diketahui oleh rakyat Indonesia, dan seluruh masyarakat dunia. Oleh sebab itu, setiap tanggal 17 Agustus dirayakan oleh segenap Bangsa Indonesia hari kemerdekaan. Orang Amerika menyebutnya sebagai Independence Day . Dirgahayu Indonesia! Namun saat ini angka 17 menjadi angka yang menyesakkan, paling tidak bagi pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 03,-Ganjar dan Mahfud, dan para pendukungnya, sebab perolehan suara Ganjar hanya nyaris 17. Sebagai gambaran betapa menyesakkan angka nyaris 17 itu bagi Ganjar adalah pertanyaan yang dilontarkan pada wartawan yang meliput hasil hitung cepat atas hasil pencoblosan,”Kalian percaya suara saya segitu?”. Lantas di kemudian hari, Ganjar mengusulkan adanya gerakan pengajuan hak angket oleh DPR. Ketidakpercaya

CeritaKu: SEKELUMIT JEJAK

Gambar
Terus terang tidak terpikirkan oleh saya untuk menuliskan sepenggal pengalaman sejarah perjalanan saya sebagai seorang guru di sekolah yang bernama SMA Katolik Sang Timur. Namun, ada pepatah mengatakan gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Lalu bagaimana kalau yang mati adalah manusia? Manusia mati meninggalkan keluarga, dan meninggalkan teman-temannya. Hanya kenangan yang dapat diingat oleh keluarga dan teman-teman. Bertolak dari pepatah itulah, saya memberanikan diri menuliskan setitik jejak langkah saya yang telah terukir sejak memutuskan meninggalkan orang tua, dan seorang kekasih hati menuju sebuah rimba perkotaan yang dikenal sebagai ibukota negara Indonesia, Jakarta.  Selepas saya menyelesaikan kuliah di Institut Keguruan dan ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Yogyakarta pada akhir tahun 1991 saya mencoba mengadu nasib untuk menjadi pegawai negeri di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan juga mencobanya di kota Jakarta. Tetapi nasib beruntung tidak berp

JAKARTA KOTA GLOBAL

Gambar
  Sejak Jokowi menggulirkan pembangunan Kota Nusantara sebagai ibukota negara Republik Indonesia di pulau Kalimantan muncul pertanyaan bagaimana nasib Jakarta? Perpindahan ibukota dari Jakarta ke kota Nusantara di Penajam Utara menjadi ladang perebatan politik, ada yang setuju dan ada yang menolak. Kedua belah pihak saling memberikan argumen demi kepentingan meraih suara dalam pemilu. Bagi yang setuju, pemindahan ibukota dimaksudkan untuk mengurangi beban kota Jakarta yang sudah jenuh dengan kepadatan penduduk, kepadatan lalu lintas, masalah banjir, dan segala hiruk pikuk politik termasuk seringnya aksi demontrasi oleh kalangan tertentu. Alasan lainnya adalah membuka kran perkembangan ekonomi di luar Jawa untuk kemajuan pembangunan di seluruh Indonesia. Seperti di ketahui bahwa saat ini pembanguan masih berpusat di pulau Jawa. Diharapkan pembangunan kota Nusantara akan memacu perkembangan dan pembangunan di luar Jawa, terutama untuk menyentuh kawasan Indonesia timur yang masih tampak

TIGA WOW

  Siapa sangka bahwa antara ketiga tokoh tadi memiliki kesamaan nasib dalam pemilu 2024? Ketiganya mendapatkan hasil yang sangat wow! Ganjar, mendapatkan hasil wow dari rakyat Indonesia. Bagaimana tidak wow, kalau semula dia yakin bakal memeroleh suara paling tidak lolos pada putaran kedua pemilu untuk berhadap-hadapan dengan pasangan 01 atau 02? Banyak orang yang memprediksi Ganjar akan menjadi pesaing berat bagi Prabowo. Dan orang juga menduga bahwa pada putaran kedua nanti akan terjadi rebutan simpati pemilih 01 yang terpaksa tenggelam di putaran pertama. Maka, menjadi wow ternyata Ganjar rupanya terkunci di 17 % perolehan suara. Jangankan menuju putaran kedua, perolehan suaranya terbang oleh angin karena suaranya sungguh amat sangat begitu ringan. Tercecer di urutan buncit menurut berbagai hasil quick count lembaga survey politik.  Kecewakah Ganjar? Sangat mungkin ia sangat kecewa dan ia hanya bisa bertanya,”kalian percaya suara saya segitu?”, serta berharap DPR meluncurkan aksi

P-U-A-S-A

  Pelaksanaan pemilu presiden dan pemilu legislatif baru saja selesai digelar. Dan kini ibadah puasa bagi saudara muslim pada bulan Ramadhan dimulai. Sementara itu, hari puasa dan pantang telah dilaksanakan oleh saudara-saudara yang beragama katolik untuk menyambut datangnya hari Paskah. Semoga pelaksanaan ibadah puasa ini semakin membuat setiap pribadi semakin bertaqwa kepada Sang Illahi, serta menjadi pribadi dan penuh peduli, toleran, dan berbelarasa. Upaya setiap orang untuk menjadi pribadi yang semakin baik perlu dihormati. Hendaknya saling menghormati, baik yang sedang berpuasa maupun yang sedang tidak berpuasa. Orang yang sedang berpuasa memiliki hak untuk menjalankan ibadahnya dengan baik. Orang-orang di sekitarnya harus memberi ruang baginya untuk berpuasa dengan khusuk. Hendaknya tidak memberikan godaan baginya agar membatalkan puasa. Demikian juga orang yang tidak puasa memiliki hak untuk mendapatkan makanan secukupnya. Yang sedang berpuasa juga harus memberikan ruang bagi

MASIH LEVEL DEMOK(E)RAS

  Pesta demokrasi tahun 2024 baru saja terlaksana pada 14 Februari 2024 dalam pemilu presiden dan pemilu legislatif. Yang diumumkan melalui hitung cepat sebagai pemuncak raihan suara telah melakukan pidato “kemenangan”, sementara yang terpaksa menempati urutan kedua atau ketiga juga melakukan upaya mementahkan data hitung cepat dengan menyerukan: ada kecurangan! Ada juga yang mengusulkan penggunaan hak angket untuk menyelidiki kecurangan yang diarahkan kepada pemerintah yang dianggap melakukan segala upaya memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Patut diduga melancarkan kecurangan untuk menolong kerabatnya yang sedang bertanding. Seruan penggunaan hak angket terus sambung menyambung bersaut-sautan di ruang-ruang publik secara langsung atau melalui media masa dan media sosial. Suara itu menggema dan berbenturan dengan suara penolakan dari pihak yang sedang “menang”. Bagi pemenang, adalah jalur Mahkamah Konstitusi dan Bawaslu merupakan jalur yang sah dan diat

ETIKET & ETIKA

  Dalam kehidupan sehari-hari terdapat dua buah kata yang mirip dan sering dianggap sama dalam penerapan, walau sebenarnya dua buah kata itu berbeda pengertiannya. Kata yang dimaksud adalah etiket dan etika. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan bahwa etiket adalah tata cara (adat sopan santun, dan sebagainya) dalam masyarakat beradab dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusia. Sedangkan etika sendiri didefinisikan sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Dari pengertian etiket dan etika menurut KBBI, dapat dijelaskan bahwa secara umum etiket merupakan tata cara melakukan sopan santun, baik berupa aturan tertulis maupun aturan yang tidak tertulis. Misalnya di sebuah lembaga terpampang slogan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun). Sedangkan etika adalah penerapan langsung wujud dari sopan santun tersebut. Dalam hal slogan 5S tersebut, etika diwujudkan dalam tindakan nyata yang menunjukkan bah

BRO, KAMU BISA!

  Suatu ketika, tiba saatnya saya harus menunaikan kewajiban sebagai orang tua atas pendidikan anak bungsu yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Anak saya bertanya,”Pa, nanti aku kuliah di mana? Ke Yogya boleh?” Saya jawab,“Oh, boleh. Tetapi Perguruan Tinggi Negeri ya, kalau bisa di UGM, setidaknya di UNY”. Kenapa pilihannya perguruan tinggi negeri? Alasan terkuatnya adalah masalah minimnya besaran biaya yang tersedia. Sangat berat bagi saya terutama besarnya biaya awal beberapa puluh juta rupiah. Sedangkan biaya berikutnya biarlah Tuhan yang atur. Suatu ketika, di saat anak saya masih di kelas XI di SMAN 85, sekolah menyelenggarakan sosialisasi tentang perguruan tinggi, salah satu narasumber yang dihadirkan adalah Universitas Swasta terbaik di Jakarta, bahkan salah satu yang terbaik di Indonesia,- Universitas Bina Nusantara (Binus). Informasi yang disampaikan oleh Binus adalah peluang beasiswa bagi anak guru. Informasi itu menurut saya adalah anugerah Tuhan yang

SESAK

  Sebenarnya, suatu saat saya merencanakan renovasi rumah tinggal karena sudah beberapa titik terjadi kebocoran, dan warna cat tembok mulai kusam. Saat itu saya sudah menghubungi penyedia jasa renovasi dan pengecatan. Estimasi sudah diberikan, dan dana sudah saya siapkan, tinggal hari pelaksanaan renovasi. Let’s go…! (maunya begitu). Namun, tiba-tiba datang sebuah kabar menggembirakan tetapi sekaligus membuat kecut, keponakan saya datang menyampaikan kabar bahwa ia akan menikah. Kabar gembira tentunya! Sebuah langkah menuju kemandirian telah dimulai oleh keponakan saya itu. Tetapi yang membuat kecut adalah saat dia mengutarakan besaran biaya yang mesti disediakan, ternyata cukup besar. Lalu saya tanyakan kepadanya berapa persen dana yang sudah disiapkan? Dia menjawab,”Maaf om, belum ada”. Jawaban itu spontan membuat saya tertegun dan tidak bisa berkata-kata. Sebab setahu saya, selama ini dia sudah bekerja setiap hari. Akhirnya, saya harus merelakan sekian dana yang sudah saya siapkan

DEMOKRASI

  Berdasarkan kosa kata, demokrasi berasal dari kata demos yang artinya rakyat dan cratos yang artinya kekuasaan. Sehingga secara harfiah pengertian demokrasi adalah kekuasaan di tangan rakyat. Pada Februari 2024 ini, di Indonesia sedang berlangsung pesta demokrasi yakni pemilihan legislatif dan pemilihan presiden untuk periode 2024-2029. Berlomba-lombalah para kandidat didukung partai pengusungnya untuk meraih simpati rakyat yang memegang kekuasaan. Saat-saat inilah rakyat memegang kekuasaan tertinggi yang menentukan mana kandidat yang beruntung mendapatkan mandat rakyat. Setelahnya, kekuasaan segera teralihkan ke tangan para elit yang jumlahnya cuma segelintir itu. Yang namanya pesta, setelah bubaran pesta rakyat hanya bisa mengenang betapa kuasanya para elit itu karena senyatanya rakyat tetaplah rakyat yang banyak menderita. Rakyat hanya bisa memandang para elit dari balik pagar. Sambil bertanya “Kapan janjimu kau tepati untuk mengentaskan kami dari jurang kemiskinan dan jurang

APAKAH KEBENARAN ITU?

  Dikisahkan saat Yesus diadili Pilatus, ia bertanya kepada Yesus dengan nada mengejek: "Jadi engkau adalah raja?" Yesus menjawab dengan tenang: "Engkau mengatakan, bahwa aku adalah raja. Untuk itulah aku lahir dan untuk itulah aku datang ke dalam dunia ini, supaya aku memberi kesaksian tentang kebenaran,setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraku.” Pilatus balik mempertanyakan, "Apakah itu kebenaran?" Pertanyaan tentang apakah kebenaran itu yang diajukan oleh Pilatus sampai saat ini tidak ada jawaban karena Yesus tidak menjawab, dan tidak ada orang lain yang mencoba menjawabnya. Pertanyaan apakah kebenaran masih sangat relevan dengan konteks peristiwa yang sedang hangat dibicarakan di Indonesia, yaitu apakah majunya Gibran sebagai pasangan Prabowo untuk maju sebagai capres-cawapres dalam kontestasi pemilihan presiden untuk berhadapan dengan pasangan Anies-Muhamimin dan Ganjar-Mahfud. Seperti di ketahui, bahwa syarat usia minimum cal