JAKARTA KOTA GLOBAL
Sejak Jokowi menggulirkan
pembangunan Kota Nusantara sebagai ibukota negara Republik Indonesia di pulau
Kalimantan muncul pertanyaan bagaimana nasib Jakarta? Perpindahan ibukota dari
Jakarta ke kota Nusantara di Penajam Utara menjadi ladang perebatan politik,
ada yang setuju dan ada yang menolak. Kedua belah pihak saling memberikan
argumen demi kepentingan meraih suara dalam pemilu.
Bagi yang setuju, pemindahan
ibukota dimaksudkan untuk mengurangi beban kota Jakarta yang sudah jenuh dengan
kepadatan penduduk, kepadatan lalu lintas, masalah banjir, dan segala hiruk pikuk
politik termasuk seringnya aksi demontrasi oleh kalangan tertentu. Alasan
lainnya adalah membuka kran perkembangan ekonomi di luar Jawa untuk kemajuan
pembangunan di seluruh Indonesia. Seperti di ketahui bahwa saat ini pembanguan
masih berpusat di pulau Jawa. Diharapkan pembangunan kota Nusantara akan memacu
perkembangan dan pembangunan di luar Jawa, terutama untuk menyentuh kawasan
Indonesia timur yang masih tampak terpinggirkan dari kemajuan pembangunan.
Bagi yang tidak setuju,
pemindahan ibukota ke luar Jawa dapat menimbulkan bencana ekonomi sebab guna
membangun kota Nusantara tersebut diperlukan dana yang sangat besar.
Dikhawatirkan bahwa untuk memperoleh dana tersebut negara akan menambah utang luar negeri yang akan menjadi beban generasi bangsa di kemudian hari. Selain
itu, pembangunan kota Nusantara akan berdampak bagi kerusakan lingkungan hidup
sebab kawasan kota Nusantara tersebut saat ini masih berupa hutan yang merupakan
penyangga ekosistem. Pembukaan kawasan hutan dalam jumlah yang sangat luas akan mengancam kelestarian makhluk hidup, dan mengancam daur hidrologi
kawasan, termasuk meningkatnya suhu udara di atmosfer.
Jika di kemudian hari, rencana
perpindahan ibukota dari Jakarta ke Nusantara terjadi, bagaimana status Jakarta?
Yang jelas bahwa status Jakarta tidak lagi menjadi ibukota negara. Namun, peran
kota Jakarta akan lebih banyak sebagai pusat kawasan ekonomi dan sebgai kota
global. Dalam keadaan demikian, kesibukan Jakarta tidak berkurang. Mungkin
masih padat penduduk, padat lalu lintas, dan masih sibuk dengan berbagai
kegiatan ekonomi. Bagaimana dengan dunia pendidikan? Pemerintah memiliki
rencanan tersendiri untuk Jakarta, yakni menjadi pusat pendidikan bertaraf
global. Untuk itu, diperlukan pembangunan infrastruktur pendidikan, dan
menyiapkan sumber daya manusia untuk menunjang pelaksanaan program Jakarta
sebagai kota gobal, dan pendidikan global.
Ayo maju, demi Indonesia maju!
Komentar
Posting Komentar