PUISI 9 Kebiri Keburu
KEBIRI-KEBURU
Edan
tenan.
Hawa nafsu
memang edan
Bagaimana
mungkin para remaja tanggung itu begitu kejam
Merajam
seorang gadis secara serampangan
Menembakkan
peluru-peluru tak bertuan
Peluru tak
bertuan keburu dilepaskan
Di tempat
yang tak diinginkan
Edan
memang edan
Apa yang
salah dengan asuhan?
Tak ada
orang tua yang mengajarkan
Pastilah
kebaikan ditanamkan
Namun
apalah daya
Si hawa
nafsu lebih perkasa
Edan
memang edan
Ancaman hukuman
tak lagi mempan
Karena
pikiran telah dioplos dalam minuman memabukkan
Lantas
muncul guyonan
Mereka
perlu dikebiri
Dikebiri
bak anjing geladak yang sudah banyak anak
Edang
memang edan
Dikebiri
hanya karena keburu menuntaskan nafsu
Yang
keluar dari pikiran normal
Karena Dahulu
Kalau
boleh aku ungkapkan
Sudah 4
hari ini aku pendam
Mau menangis
rasanya melihat kenyataan
Bahwa
harapanku tidak tercapaikan
Kalau
boleh aku nyatakan
Sungguh
mendesak rasa kecewa
Dan
marahku tiada tara
Karena
dalam sejarahnya belum pernah ada
Harapanku
tidak terlaksana
Dahulu,
pasti tidak segitu
Dahulu,
selalu nomer satu walau kadang juga tujuh
Dahulu,
bagiku harapan selalu diburu
Dahulu,
aku bangga sesuatu
AKHIRNYA
Tiga tahun lalu kamu masih
begitu lucu
Aku antar kamu kemana mau
Setiap tempat dicoba untu
menyatu
Dan tidak semua sesuai
seleramu
Tiga tahun lalu
Kamu mencoba memilih satu
Lalu dituntun sebagai tamu
Tempat yang kamu tuju
Tiga tahun lalu
Kamu bertanya padaku
Pak, ini sudah pasti aku di
sini?
Akupun menjawab itu terserah
kamu yang menentu
Tiga tahun lalu
Tak disangka kamu menuju ke
tempat baru
Tempat yang dipilihkan oleh
sang juru
Lalu kamupun mulai menapak
jejak baru
Selama tiga tahun ini
Banyak cerita kamu ukir
Ada suka
Ada derita
Ada gembira
Bersama bola kesukaanmu
Kamu mulai menjadi
Sesuai dengan hasrat meminta
pergi
Berlalu bersama kreasimu
Kini sudah tiga tahun
Kamu akan segera pergi
mencari
Tujuan hidup lebih kini
Dan membidik target pribadi
Akhirnya,
Kuucapkan selamat bagimu
Satu tonggak telah terlewati
GURU
Guru adalah pelaku sejarah
Guru adalah pembuat sejarah
Guru adalah penentu nasib
sebuah bangsa
Guru menentukan arah
perubahan moral dan sosial
Guru adalah pemegang waktu
Guru adalah faktor pengubah
Namun nasib guru kadang
tidak terpikirkan
Nasib guru kadang
terpinggirkan
Nasib guru tidak ada yang
peduli
Guru sering dimaki
Guru menjadi sosok yang
kerap ditumpuki persoalan
Guru adalah pembuat sejarah
Guru, hanya diberi bangga
ketika upacara Hari Pendidikan
Guru diberi bangga dengan
sebuah nyanyian
Guru sang pembuat waktu
Tetap tegar berjalan dengan
waktu
Guru tetaplah menjadi
penentu sejarah sebuah bangsa
NAIK KELAS
Naik kelas adalah harapan
setiap murid yang sedang menempuh pendidikan
Entah apapun jenjang
pendidikannya.
Semua murid juga tahu kalau ingin naik kelas tentu harus
berjuang terlebih dahulu
Tidak ada yang ingkar bahwa
berusaha adalah kunci untuk meraih cita-cita
Sudah semestinya, semuanya
terus mengupayakan semangat belajar, berjuang!
Tidak ada kemalasan
Tidak ada kata instan
Tidak ada kata bimbang
Tidak ada wakt meragu
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata lari dari
kenyataan
Belajar, belajar, dan terus
belajar
Tentu pintu tetap terbuka
Untuk menuju kelas
berikutnya
Nak,
bolelah kami bicara kepadamu si tonggak perkasa
masa lalu telah kita lewati
masa kini sedang kita tapaki
masa depan sedang kita daki
bolelah kami bicara kepadamu si tonggak perkasa
masa lalu telah kita lewati
masa kini sedang kita tapaki
masa depan sedang kita daki
Nak,
bolehlah kami bicara kepadamu si tonggak perkasa
hendaknya senjatamu siap bekerja
jangan tersangkut hal-hal tak berguna
jangan lemah oleh rayuan semata
bolehlah kami bicara kepadamu si tonggak perkasa
hendaknya senjatamu siap bekerja
jangan tersangkut hal-hal tak berguna
jangan lemah oleh rayuan semata
Nak, bolehlah kami bicara kepadamu
si tonggak perkasa
tali kekang jangan dipasang
tetapi lajur tetap harus dibilang
karena sasaran tak boleh hilang
tali kekang jangan dipasang
tetapi lajur tetap harus dibilang
karena sasaran tak boleh hilang
Nak,
Kami sduha bicara kepada mu si tonggak perkasa
sekarang tinggal perjuangan yang menantang
perlu segera disingkirkan agar jalan semakin lapang
selapang angin bergerak maju
berhembus menuju langit biru
tempat bintang tujuanmu
Kami sduha bicara kepada mu si tonggak perkasa
sekarang tinggal perjuangan yang menantang
perlu segera disingkirkan agar jalan semakin lapang
selapang angin bergerak maju
berhembus menuju langit biru
tempat bintang tujuanmu
Nak, si tonggak perkasa
bawalah harapan kamu untuk berseru:
Puji Tuhanku…!
bawalah harapan kamu untuk berseru:
Puji Tuhanku…!
Aku sebenarnya tak tega melihat kamu
menangis
karena tak semestinya kamu itu menangis
tetapi kubiarkan kamu tetap menangis
karena aku tahu tangis itu membuatmu bisa tertawa sesudahnya
karena tak semestinya kamu itu menangis
tetapi kubiarkan kamu tetap menangis
karena aku tahu tangis itu membuatmu bisa tertawa sesudahnya
Aku gembira setelah kamu kini tertawa
menyadari ada yang tidak disuka
menyadari bahwa kita mesti terbuka
dengan siapa kita punya
Anak adalah pribadi bebas merdeka
semerdeka kehendak milik sang EmpuNya
anak adalah busur yang siap di lepas
maka tugas kita hanya memastikan anak panah bisa melesat
menuju titik di masa depan
Anak panah yang siap dilepas
tentu tak suka ketika ditahan tak bisa bebas
namun kebekasan sang anak panah jangan sampai meluka
meluka yang ada di hadapan
Kini apa yang kita punya
semakin besar dan penuh tenaga
siap bertarung di kancah persaingan yang semakin terbuka
Saatnya akan datang kita masih mengenang
bahwa menagis di masa lalu tidak sia-sia
saatnya pasti tiba
menangis lagi tetapi bahagia
Jadi menangis it tak apa!
(vic)
(vic)
Pahit itu tidak enak
Pahit itu membuat dada sesak
Pahit itu menghentak
Pahit itu berderak-derak
Pahit itu membuat dada sesak
Pahit itu menghentak
Pahit itu berderak-derak
Pil itu pahit
pengalaman malu itu pahit
pengalaman sedih itu pahit
madupun ada yang pahit
Pil pahit itu menyembuhkan
pengalaman pahit itu mengingatkan
pengalaman sedih itu menguatkan
madu pahit itu menyehatkan
maka menerima pahit sebagai
pembelajaran
agar dengan pahit itu mendapat manis
semanis sari nira
seindah bunga nusa indah
agar dengan pahit itu mendapat manis
semanis sari nira
seindah bunga nusa indah
Jangan lari dari pengalaman
bertolaklah dari pengalaman
menuju tempat yang lebih dalam
harapan dan keindahan terpendam menunggu dibawa ke permukaan
Pahit tak selamanya mematikan.
(vic)
Iseng…
Tak perlu
Tak perlu
Iseng…
Jangan terlalu
Jangan terlalu
Iseng …
bikin hidup berdebu
bikin hidup berdebu
Iseng…
dipikir dulu
dipikir dulu
Iseng…
Tak lantas mengubur malu
Tak lantas mengubur malu
Iseng…
Tak seenak tahu…
Tak seenak tahu…
Iseng…
Semua juga tahu
Semua juga tahu
Iseng…
dunia menderu
dunia menderu
Iseng …
kamu lesu
kamu lesu
Jangan…….!
Janganlah kamu iseng…!
(vic)
Janganlah kamu iseng…!
(vic)
ENGKAULAH
Tidak cukup sekedar bunga yang bisa aku berikan kepadamu
Tidak cukup kado merah muda yang bisa aku berikan kepadamu
Tidak cukup segenggam berlian yang bisa aku berikan kepadamu
Tetapi seluruh hidupku aku berikan
Tetapi seluruh perhatian aku berikan
Itupun aku tidak yakin itu cukup menjadi sesulih kasih yang
telah engkau berikan
Segala pergorbananmu
Segala pengabdianmu
Segala perhatianmu
Air hangat selalu siap
Minuman hangat selalu ada
Sepatu, kaos kaki, baju, celana apa lagi
Salam selamat jalan dan hati-hati aku bawa
Kemanapun aku melangkah
Cintamu selalu bersamaku
Engkaulah tulang rusukku
Engkau nafas sejukku
Engkau semangatku. (vic)
3 Warna
Sungguh bangga aku memiliki tiga warna
Tiga warna yang berbeda
Tiga warna yang saling menjaga
Tiga warna yang saling mencanda
Sungguh bangga aku memiliki tiga beda
berbeda tetap satu juga
Yang pertama penuh perhitungan
Yang kedua penuh semangat dan terus terang
Yang ketiga penuh keinginan
Sungguh bangga aku memiliki tiga nuansa
Yang satu sering meragu, tetapi bisa
Yang dua sering tergesa, tetapi pelupa
Yang tiga sering merayu, tetapi manja
Sungguh bangga aku memiliki tiga jiwa
yang satu dalam keluarga
yang sama dan bekerja sama
Tiga warna, Aku bangga! (vic)
Pelangi itu selalu ada ketika aku gelisah
warna indah pelangi itu mampu merayuku untuk selalu merasa bahagia
merah membuatku bersemangat untuk bekerja
jingga membawaku terpesona
kuning membuatku setia untuk kembali ke rumah
hijau menjadikan aku merasa segar
biru selalu mengingatkan janjiku untuk setia dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, dalam sehat dan sakit
nila menjadikan aku tetap tegar menghadapi persolaan hidup
ungu adalah warna pavorit karena selalu mengingatkan sesuatu yang indah
warna indah pelangi itu mampu merayuku untuk selalu merasa bahagia
merah membuatku bersemangat untuk bekerja
jingga membawaku terpesona
kuning membuatku setia untuk kembali ke rumah
hijau menjadikan aku merasa segar
biru selalu mengingatkan janjiku untuk setia dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, dalam sehat dan sakit
nila menjadikan aku tetap tegar menghadapi persolaan hidup
ungu adalah warna pavorit karena selalu mengingatkan sesuatu yang indah
Pelangi itu indah
pelangi itu adalah dirimu
pelangi itu adalah tempat aku berkata-kata
tempat merangkai cita-cita kita
Pelangi itu selalu indah
Pelangi itu dirimu yang setia.
(vic)
Pelangi itu dirimu yang setia.
(vic)
Sudah sejak awal mula Tuhan
menyatakan diriNYA
Sudah sejak mula sang Terang itu ada
Sudah lama Tuhan hadir bagi dunia
Tanpa hingar bingar
Tanpa basa basi
Tanpa ada yang ditutup-tutupi
Sudah sejak mula sang Terang itu ada
Sudah lama Tuhan hadir bagi dunia
Tanpa hingar bingar
Tanpa basa basi
Tanpa ada yang ditutup-tutupi
Namun alangkah sunyi
Sambutan meriah tak mucul jua
yang ada adalah ketakacuhan manusia
Suara Tuhan yang lemah lembut tak mampu menjentik
telinga manusia yang berisik
berisik keakuan
Tuhan sudah lama hadir di kerumunan
tertahan jutaan tolak
tak diakui apalagi dipuji
karena bagi dunia kekayaan adalah TUHAN
yang mampu meluluhlantakan kemanusia
tak ada lagi hati nurani
yang adalah caci maki bagi sesama
apalagi yang beda
Tuhan sudah lama hadir
menghibur bagi yang tersingkir
siapa saja memeluk yang tersingkir
padanya Tuhan hadir.
(vic)
Siapa saja yang ada di dalam keluarga adalah mutiara
Mutiara penyejuk jiwa orangtua
Siapa saja yang ada di dalam keluarga adalah mutiara
Mutiara selembut kain sutera
Adalah bangga
Adalah harapan
Adalah tiang tegak perwira dan berwibawa
Adalah pilar yang tak tergantikan
Senyum di dalam keluarga
Adalah air bermadu nan manis manja
Siapa saja di dalam keluarga
Siap maju…
Siap kerja…
Tanpa malas…
Tanpa keluh…
Siap meluncur dari tali busur…
Menembus badai rintangan untuk meraih masa depan gemilang!
Adalah air bermadu nan manis manja
Siapa saja di dalam keluarga
Siap maju…
Siap kerja…
Tanpa malas…
Tanpa keluh…
Siap meluncur dari tali busur…
Menembus badai rintangan untuk meraih masa depan gemilang!
Selamat berjuang, anak-anakku
Selamat berjuang, harapanku
Waktu sudah menunggumu
Sukses di depan siap digenggam olehmu.
(vic)
Selamat berjuang, harapanku
Waktu sudah menunggumu
Sukses di depan siap digenggam olehmu.
(vic)
Komentar
Posting Komentar