PASKAH DAN LEBARAN

 



Dalam rentang waktu yang tidak terlalu jauh antara Maret dan April 2024 ini masyarakat mengalami dua perayaan keagamaan yang memiliki makna yang, yakni perayaan Paskah bagi umat Kristiani dan perayaan Idul Fitri bagi umat Islam. Umat Kristiani merayakan serangkaian perayaan mulai dari pekan Minggu Palma, hari Kamis putih, Sabtu Vigili, dan Minggu Paskah di pekan-pekan akhir Maret 2024. Sedangkan umat Islam merayakan hari Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 10-11 April 2024. Umat kedua agama Samawi ini merayakan hari suci setelah melaksanakan ibadat Puasa.

Umat Kristiani dari agama Katolik merayakan rangkaian Paskah dengan tema besar yang dicanangkan oleh Keuskupan Agung Jakarta dalam arah dasar pelayanan, yakni Solidaritas dan Subsidiaritas. Solidaritas adalah perasaan saling percaya antara para anggota dalam suatu kelompok atau komunitas. Jika umat kristiani memiliki sikap  saling percaya maka mereka akan menjadi komunitas yang penuh persahabatan, saling hormat-menghormati, terdorong untuk bertanggung jawab dan memperlihatkan kepentingan sesamanya. Sementara itu, subsidiaritas adalah prinsip pengorganisasian bahwa segala sesuatunya harus ditangani oleh otoritas yang terkecil, paling rendah yakni lingkungan atau keluarga-keluarga. Persoalan-persoalan mendasar yang dialami oleh masyarakat hendaknya dapat diatasi mulai dari lingkungan. Oleh Karena itu diperlukan sikap saling peduli dan berbela rasa. Sikap berbela rasa tidak terbatas pada komunitas dengan latar belakang agama yang sama, tetapi sikap bela rasa bagi sesama manusia di lingkungan sekitar. Dengan demikian, di dalam kehidupan bermasyarakat akan terbentuk sikap toleransi dan saling menghormati sesama.

Segenap umat Islam menjalankan ibadat puasa selama sebulan penuh. Ibadat puasa, selain  menjadi perintah agama tentu dimaksudkan untuk melatih diri umat Islam dalam meningkatkan kadar keimanan seseorang. Sabar terhadap rasa lapar, sabar terhadap berbagai godaan nafsu duniawi. Melalui ibadat puasa umat Islam terus meningkatkan tumbuhnya sikap toleransi, termasuk toleransi kepada umat lain yang berbeda agama, maupun kepada umat yang sedang tidak berpuasa.

Setelah menyelesaikan ibadat puasa sebulan penuh, umat Islam merayakan Idul Fitri  yang bagi umat Islam Idul Fitri hari kemenangan. Makna spiritual yang terdapat di dalamnya selain refleksi dan kegembiraan, Idul Fitri juga sebagai waktu untuk amal, yang dikenal sebagai Zakat al-Fitr. Idul Fitri dimaksudkan sebagai waktu sukacita dan penuh berkah bagi seluruh umat Muslim dan waktu untuk membagikan harta kekayaan seseorang kepada mereka yang tidak mampu agar turut berbahagia di hari raya.

Di Indonesia, perayaan Idul Fitri diwujudkan melalui sebuah budaya saling berkunjung ke sanak famili, atau melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama dengan keluarga besar dan orang-orang yang dikenalnya di kampung halaman. Uniknya, perayaan Idul Fitri tidak saja diikuti oleh umat Islam, tetapi masyarakat yang berbeda agama pun turut bergembira menyambut hari suci yang dikenal sebagai hari lebaran dengan saling mengucapkan salam dan saling meminta maaf dan memaafkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL