DEMI ANAK
PINDAH LAGI (KE JAKARTA KITA BISA)
(bagian 4)
Andreas Ernesto akan segera menyelesaikan pendidikan
PAUD Swadaya yang bertempat di perumahan Griya Parung Panjang. Akan memasuki
sekolah dasar. Dalam pandangan kami sebagai orangtua, sekolah dasar yang baik
ada di daerah Bumi Serpong Damai yang jaraknya cukup jauh dari Griya Parung
Panjang. Sekolah tersebut adalah SD Santa Ursula BSD. Hal pertama yang kami
pikirkan adalah masalah biaya pendidikan serta biaya operasional sehari-hari
untuk mengantar Andreas Ernesto ke sekolah. Dengan pertimbangan itu, kami
memutuskan pindah ke Jakarta untuk memasukkannya ke SDK Sang Timur dengan
mengandalkan adanya keringanan biaya yang diberikan oleh yayasan sebagai bentuk
apresiasi terhadap pegawai. Dalam rencana kami, Andreas Ernesto kami masukkan
ke SDK Sang Timur, dan Ergian kami masukkan ke Play Group-TKK Sang Timur. Namun
rupanya karena alasan usia belum cukup, Andreas Ernesto hanya diterima di TKK
Sang Timur kelas B. Kamipun akhirnya tinggal di Jakarta sejak tahun 2000 dengan
menyewa rumah petakan di samping rumah tokoh terkenal Setyawan Jodi di Jl.
Angsana , tak jauh dari rumah kontrakan yang kami sewa dahulu sebelum pindah ke
rumah KPR-BTN di Parung Panjang. Untuk mengatasi kejenuhan Andreas Ernesto di
TK kelas B karena pembelajarannya sudah pernah dialami di TK Swadaya, Kami
membelikan buku-buku kelas 1 SD untuk dipelajari di rumah. Dengan demikian,
Andreas Ernesto selalu belajar 1 tahun lebih cepat dari teman-teman kelasnya.
Kehidupan kami secara ekonomi selama di Jakarta
terbantu oleh pertolongan yang diberikan oleh Tuhan. Hal ini di awali oleh
prestasi belajar Andreas Ernesto yang cukup menonjol di SDK Sang Timur, banyak
orangtua yang menanyakan bagaimana cara belajar Andreas Ernesto di rumah.
Kamipun menyampaikan bahwa Andreas Ernesto belajar di rumah dengan dibimbing
oleh ayahnya. Sampai suatu saat, ada orangtua yang meminta saya mengajari
anaknya yang kesulitan belajar terutama matematika dan IPA. Sejak itulah, saya
dikenal sebagai guru les privat untuk mata pelajaran SD dan SMP. Beberapa murid
les dari SMP malahan meminta saya mendampingi sampai lulus SMA (di luar SMA
Katolik Sang Timur tentunya. Dilarang memberi
les siswa dari satu sekolah).
(bagian 4)
Komentar
Posting Komentar