Walk OUT
ADUH WALK OUT
Seyogyanya perjuangan untuk sebuah kesuksesan dilakukan dengan sekuat tenaga, dan pantang menyerah. Sebab kesuksesan tidak akan datang jika hanya berleha-leha tanpa usaha untuk meraihnya!
Tim Garuda saat ini sedang berjuang gagah berani untuk meninggikan bendera merah putih agar berkibar dengan gagahnya, kibaran bendera merah-putih (bukan putih-merah) diiringi agungnya Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Tetapi apa jadinya, ketika sebuah perjuangan harus terhenti akibat keputusan wasit sang pengadil yang lupa akan keadilannya? Secara manusiawi, barangkali keputusan seorang wasit bisa saja salah. Tetapi jika kesalahan itu terjadi secara beruntun??? Wajar kalau tim garuda kita melakukan upaya protes, melalui atlet di lapangan, atau tim pelatih dari pinggir lapangan. Sejauh ini upaya tersebut tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapan.
Kasus ketidakadilan itu sudah terjadi di beberapa cabang olah raga yang seharusnya menggambarkan sportivitas! Tim sepak Takraw Putri Indonesia terhenti perjuangannya karena memutuskan walk out dari gelanggang. Tim Sepak bola Indonesia sampai harus menderita sepanjang pertandingan melawan tim Vietnam, akibat seorang pemain andalan yaitu Evan Dimas terpental akibat akumulasi kartu kuning. Dia menjadi pesakitan saat dia disakiti oleh pemain lawan dari Timor Leste yang terus terseyum saat melakukan tendangan kungfu dalam upaya menghentikan bola, atau justru menghentikan laju pemain Indonesia??
Akhirnya, keputusan walk out diambil oleh tim pelatih sepak takraw! Sebuah keputusan yang disetujui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk sang menteri olah raga. Tetapi menurut hemat orang bijak, keputusan walk out sepertinya kurang bijak. Sebab, itu menggambarkan sikap kemarahan yang berlebihan dan sedikit kurang kesatria. Seorang kestaria sejati hanya tersenyum saat lawan melakukan kecurangan. Senyum disertai semangat untuk menunjukkan bahwa kesatria bermental baja.
Andai saja tim sepak takraw berani meneruskan perlawanan dengan gagah berani, masyarakat Indonesia akan menjadi semakin bangga, walau akhirnya tim harus kalah. Sebab kalah dari pertandingan tuntas dengan kalah karena walk out tetaplah sama nilainya, tercatat sebagai yang KALAH! Tetapi jika menang, betapa bangganya Indonesia, dicurangi saja masih bisa MENANG!
Selamat berjuang Indonesia!
Kami berdoa dari sini, dari seberang sini!
dari Sini, Bumi Indonesia.
Salam: Vic-2017
Seyogyanya perjuangan untuk sebuah kesuksesan dilakukan dengan sekuat tenaga, dan pantang menyerah. Sebab kesuksesan tidak akan datang jika hanya berleha-leha tanpa usaha untuk meraihnya!
Tim Garuda saat ini sedang berjuang gagah berani untuk meninggikan bendera merah putih agar berkibar dengan gagahnya, kibaran bendera merah-putih (bukan putih-merah) diiringi agungnya Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Tetapi apa jadinya, ketika sebuah perjuangan harus terhenti akibat keputusan wasit sang pengadil yang lupa akan keadilannya? Secara manusiawi, barangkali keputusan seorang wasit bisa saja salah. Tetapi jika kesalahan itu terjadi secara beruntun??? Wajar kalau tim garuda kita melakukan upaya protes, melalui atlet di lapangan, atau tim pelatih dari pinggir lapangan. Sejauh ini upaya tersebut tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapan.
Kasus ketidakadilan itu sudah terjadi di beberapa cabang olah raga yang seharusnya menggambarkan sportivitas! Tim sepak Takraw Putri Indonesia terhenti perjuangannya karena memutuskan walk out dari gelanggang. Tim Sepak bola Indonesia sampai harus menderita sepanjang pertandingan melawan tim Vietnam, akibat seorang pemain andalan yaitu Evan Dimas terpental akibat akumulasi kartu kuning. Dia menjadi pesakitan saat dia disakiti oleh pemain lawan dari Timor Leste yang terus terseyum saat melakukan tendangan kungfu dalam upaya menghentikan bola, atau justru menghentikan laju pemain Indonesia??
Akhirnya, keputusan walk out diambil oleh tim pelatih sepak takraw! Sebuah keputusan yang disetujui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk sang menteri olah raga. Tetapi menurut hemat orang bijak, keputusan walk out sepertinya kurang bijak. Sebab, itu menggambarkan sikap kemarahan yang berlebihan dan sedikit kurang kesatria. Seorang kestaria sejati hanya tersenyum saat lawan melakukan kecurangan. Senyum disertai semangat untuk menunjukkan bahwa kesatria bermental baja.
Andai saja tim sepak takraw berani meneruskan perlawanan dengan gagah berani, masyarakat Indonesia akan menjadi semakin bangga, walau akhirnya tim harus kalah. Sebab kalah dari pertandingan tuntas dengan kalah karena walk out tetaplah sama nilainya, tercatat sebagai yang KALAH! Tetapi jika menang, betapa bangganya Indonesia, dicurangi saja masih bisa MENANG!
Selamat berjuang Indonesia!
Kami berdoa dari sini, dari seberang sini!
dari Sini, Bumi Indonesia.
Salam: Vic-2017
Komentar
Posting Komentar