PUISI 69 DINGIN

DINGIN

Es itu dingin, menyegarkan rasa hausku
Embun itu dingin, menyejukkan tubuhku
Tetapi cintamu jangan dingin, aku memerlukannya
Tetapi tatapanmu jangan dingin, aku memerlukan senyum
Tetapi sikapmu jangan dingin, sebab akan menyusahkan diri ini

Kasihmu mendinginkan aku
senyummu mendinginkan amarahku
tatapan lembutmu mendinginkan lelahku
suara manjamu memanaskan cintaku
suara manjamu mampu membakar dunia


SEJUK

Hawa sejuk memang mengenakkan
hawa sejuk memang meninabobokkan tubuh yang lelah
hawa sejuk memang membangkitkan gairah
hawa sejuk sungguh diperlukan


DUNIA PERLU SEJUK

Dunia perlu sejuk
Benak manusia perlu sejuk
agar nafsu serakah tidak meraja
agar dunia semakin sejahtera

Sejuk akan abadi
jika hati manusia tetap memeliharannya
Sejuk hati
sejuk di bumi


KURESAP SEJUK

Ketika hati ini marah, masih ada sejuk senyummu
ketika hati ini gundah, masih ada sejuk cintamu
ketika badan ini lelah, kunikmati cinta kasihmu

Kau sejukku...
kau cintaku...
kau penopang berdiriku....

Apa yang telah kau sajikan,
terasa sejuk bagiku
maka syukurku atas hari-hari bersamamu
kuresapi sejuk hari-hari selamanya
bersamamu.


KEHANGATAN

Betapa hangat sinar matahari hari ini
cerah bersinar keperak-perakan
hangatkan darah tubuhku
menyambut aluran lagu tentang cinta
tentang kita

Kehangatan yang ditimbulkan mampu menyadarkanku
bahwa anugerah terindah ada di kehadiranmu
selama ini

Hangatnya kasih,
hangatnya cinta
jangan berhenti sampai kapanpun
sepanjang kita beriringan sehidup semati

Marilah sayangku
kita terus berjalan maju
menyusuri jalan yang disediakan Tuhan
untuk kita

Jangan berhenti karena lelah
karena lelah kita bagi bersama
jangan mundur karena halangan
karena halangan akan patah oleh semangat cinta kita

Hangatnya kasih
Hangatnya cinta
menjadi ikatan kita bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL