CERITA RECEHAN
Pernahkah anda mendengar uang
receh? Ya. Pecahan uang yang tidak seberapa nilainya, barang kali Cuma 50, 100,
500, atau paling besar 100 rupiah. Uang segitu itu saat diberikan pada
pengamen, atau pak ogah di pengkolan jalan seringkali bernasib malang lebih
dari sekedar receh, sebab uang itu segera dilempar ke jalanan.
Namun, sebenarnya berapa pun
banyak uang yang dimiliki, tidak akan lengkap kalau kurang 50 rupiah saja. Misalnya,
uang di kantong sebanyak 1 juta terdiri dari 9 lembar ratusan ribu dan 9 keping
100 rupiah, serta 2 keping 50 rupiah, tetapi tercecer sekeping 50 rupiah, maka
uang di kantong tinggal 999.950,00.
Professor Mahfud rupanya kurang menyadari
bahwa recehan itu penting. Maka saat, Gibran Samsul Raka mengajukan pertanyaan
apa itu greenflation kepadanya, ia tidak mau menjawab sebab baginya pertanyaan
itu adalah sekedar recehan yang tidak bernilai. Mungkin di benak sang professor
menginginkan pertanyaan yang menjulang langit agar terpancar sinar keprofessorannya.
Atau juga di benaknya ingin menjatuhkan mental lawan debat yang masih
terlihat bau kencur di percaturan persilatan politik, ia lupa bahwa yang
dihadapi nyatanya adalah seorang pendekar kuat di daerah asalnya. Inti cerita,
kelihatannya sang professor menganggap remeh pendekar dengan julukan Samsul
itu.
Dalam dunia biologi dan
kedokteran, sekuat apa pun seseorang dilarang keras menelan uang recehan, karena
dapat membahayakan diri bahkan dapat mematikan. Professor juga mengalami
kejang-kejang karena menyepelekan pertanyaan recehan.
Komentar
Posting Komentar