PUISI 62 BERHASIL
LIHATLAH
Lihatlah pemandangan indah di tepi kota
jalur mamanjang kekar tegar
di balut bayang-bayang gunung nan hijau membiru
tepi jalan sejuk merayu
Lihatlah hasil pembangunan bangsaku
sedang giat menata wajah
merias sanubari demi sebuah berkah
lihatlah hujan rintik dan kabut menyusuri segenap relung-relung lembah
lembah yang terbelah jalan panjang
di tepi kota yang sepi
Lihatlah sebuah jalan memanjang
jalan yang berujung pada kebahagiaan
ketika mampu melalui dengan aman
bertemu dengan sanak saudara di rumah
SEBERAPA KAMU
Apabila kamu menuntut datangnya sebuah kualitas
dan menimpakan keburukan kepada orang lain, selain kamu
maka kamu bukan siapa-siapa
Apa yang kamu mau,
hanyalah seberapa kamu bisa memberi
kamu tidak akan mendapatkan apapun, kalau kamu tidak memberi apapun
Saat kamu menolak saran dari orang lain
maka kamu adalah barang yang siap terbuang
karena kamu sudah penuh dengan rasa kepongahan
dan rasa sombong diri
Seberapa kamu....
terukur dari seberapa kamu bijak,
dan mampu menilai diri
dan mampu mengakui kekurangan diri
MEROSOT
Jauh dari lubuk hati yang paling dalam tersembur lesu,
dan hanyalah kekecewaan yang begitu rupa
saat melihat harapanku tersandung sebongkah batu,
Gagal!
Sebongkah rasa marah terlontar, sebagai sebuah dendam,
kenapa sekarang merosot
terjun deras menghujam dasar lembah
lembah kelesuan karena hilangnya kebanggaan diri
yang dahulu begitu tinggi
Kamu merosot,
tidak mampu berpegang tonggak yang sudah dibangun,
kamu mengecewakan!
INTERVENSI
Kamu harus begini,
lalu kamu harus begitu.
Ini yang aku mau,
kamu harus mau
Aku adalah penguasa
segalanya milikku
kamu harus mau merawatkan untukku
Dahulu ku bisa
kenapa kamu sekarang tidak?
maka kamu harus menuruti perintahkan
aku adalah penguasa
akau berkuasa, maka aku berhak untuk intervensi
setiap apa yang kamu lakukan tidak boleh menyimpnag dari mauku
BERHASIL ATAU TIDAK TETAP SEMANGAT
Nak, perjuangan sudah kamu lakukan
aku hanya bisa sedikit memberi harapan
aku hanya bisa menyelipkan sekelumit doa
semoga kamu bisa
Nak, berhasil atau tidak
hanya yang berkuasa penentunya
tugas kita adalah berusaha sekuat tenaga
agar pilihan sukses masih tersedia
Nak, kamu sudah berjuang keras
sampai lelah bercucuran air mata ibunda
dan cucuran keringat di sekujur tubuhmu
itu sudah menjadi rambu
bahwa sukses memang ada!
Nak, seandainya saat ini kamu belum bisa meraihnya,
yakinlah harapan masih ada.
Tetaplah semangat!
Tuhan masih tetap setia menjadi penopang hidup umatNya!
Lihatlah pemandangan indah di tepi kota
jalur mamanjang kekar tegar
di balut bayang-bayang gunung nan hijau membiru
tepi jalan sejuk merayu
Lihatlah hasil pembangunan bangsaku
sedang giat menata wajah
merias sanubari demi sebuah berkah
lihatlah hujan rintik dan kabut menyusuri segenap relung-relung lembah
lembah yang terbelah jalan panjang
di tepi kota yang sepi
Lihatlah sebuah jalan memanjang
jalan yang berujung pada kebahagiaan
ketika mampu melalui dengan aman
bertemu dengan sanak saudara di rumah
SEBERAPA KAMU
Apabila kamu menuntut datangnya sebuah kualitas
dan menimpakan keburukan kepada orang lain, selain kamu
maka kamu bukan siapa-siapa
Apa yang kamu mau,
hanyalah seberapa kamu bisa memberi
kamu tidak akan mendapatkan apapun, kalau kamu tidak memberi apapun
Saat kamu menolak saran dari orang lain
maka kamu adalah barang yang siap terbuang
karena kamu sudah penuh dengan rasa kepongahan
dan rasa sombong diri
Seberapa kamu....
terukur dari seberapa kamu bijak,
dan mampu menilai diri
dan mampu mengakui kekurangan diri
MEROSOT
Jauh dari lubuk hati yang paling dalam tersembur lesu,
dan hanyalah kekecewaan yang begitu rupa
saat melihat harapanku tersandung sebongkah batu,
Gagal!
Sebongkah rasa marah terlontar, sebagai sebuah dendam,
kenapa sekarang merosot
terjun deras menghujam dasar lembah
lembah kelesuan karena hilangnya kebanggaan diri
yang dahulu begitu tinggi
Kamu merosot,
tidak mampu berpegang tonggak yang sudah dibangun,
kamu mengecewakan!
INTERVENSI
Kamu harus begini,
lalu kamu harus begitu.
Ini yang aku mau,
kamu harus mau
Aku adalah penguasa
segalanya milikku
kamu harus mau merawatkan untukku
Dahulu ku bisa
kenapa kamu sekarang tidak?
maka kamu harus menuruti perintahkan
aku adalah penguasa
akau berkuasa, maka aku berhak untuk intervensi
setiap apa yang kamu lakukan tidak boleh menyimpnag dari mauku
BERHASIL ATAU TIDAK TETAP SEMANGAT
Nak, perjuangan sudah kamu lakukan
aku hanya bisa sedikit memberi harapan
aku hanya bisa menyelipkan sekelumit doa
semoga kamu bisa
Nak, berhasil atau tidak
hanya yang berkuasa penentunya
tugas kita adalah berusaha sekuat tenaga
agar pilihan sukses masih tersedia
Nak, kamu sudah berjuang keras
sampai lelah bercucuran air mata ibunda
dan cucuran keringat di sekujur tubuhmu
itu sudah menjadi rambu
bahwa sukses memang ada!
Nak, seandainya saat ini kamu belum bisa meraihnya,
yakinlah harapan masih ada.
Tetaplah semangat!
Tuhan masih tetap setia menjadi penopang hidup umatNya!
Komentar
Posting Komentar