Puisi 60 Kisah Indonesia

MASIH SIBUK SENDIRI

Indonesia adalah negara yang besar dari segi luas wilayahnya, siapapun tahu itu.
Indonesia adalah negara yang kaya dari sumber alamya, dunia mengakui itu
Indonesia adalah bangsa yang besar dari segi jumlah penduduknya, itu pun pasti
Indonesia adalah bangsa yang beragam etnis, agama, kebudayaan, itu juga pasti
Indonesia sangat berpotensi menjadi negara yang disegani, itu juga harus diakui.
Oleh karenanya Indonesia mampu membuat iri bangsa lain
sebab potensi kekayaan alam, budaya, jumlah penduduknya memang demikian!

Namun senyatanya,
sampai saat ini Indonesia masih menjadi negara yang patut dikasihani,
dan bangsa Indonesia masih mengadapi kenyataan sebagai bangsa yang tertinggal.

Bagaimana tidak?
Jika bangsa lain berpacu menumbuhkan ekonomi, Indonesia masih berkutat siapa yang harus menjadi penguasa.
Jika bangsa lain sudah mampu menjelajah dalamnya lautan, Indonesia masih sibuk mengamankan lautnya.
Jika bangsa lain sudah menjelajah angkasa luar, Indonesia masih berkutat dengan kebebasan beragama, ada yang masih berjuang untuk sekedar beribadah menurut agamanya.
Jika bangsa lain sudah menatap dunia, Indonesia masih sibuk dengan dunia menurut diri sendiri.

Lalu, kapankah Indonesia mampu menggali kekayaan bumi?
Lalu, kapankah Indonesia sebagai negara yang mandiri?
Lalu, kapankah Indonesia merdeka sejati?
Lalu, kapankah Indonesia benar-benar mampu hidup dari segala potensi yang demikian luar biasa?(vic)


SEMANGAT PANCASILA

Indonesia patut berbangga sebagai bangsa yang bhinneka
sebab bangsa lain tidak ada yang punya sedemikian rupa
dan sejak awal mula memang Indonesia diberi anugerah terindah dari yang maha Tinggi
bangsa Indonesia penuh warna berseri
ribuan pula subur makmur,
hutan hektar hutan mennghijau bak zamrut di katulistiwa
anugerah hujan yang melimpah
suhu udara yang begitu hangat
kekayaan budaya yang menakjubkan.

Satu Juni adalah penegasan ke-Indonesiaan,
dengan lima dasar sebagai kritalisasi jiwa seluruh negeri
momentum untuk bergerak maju
sebagai bangsa bersatu padu
terikat dalam satu jiwa Indonesai Raya
bendera merah putih dapat dikibar sebagai mercusuar peradapan dunia

Satu Juni lahirlah Pancasila, sebagai pengakuan bangsa untuk:
-bertuhan,
-selalu adil dan beradap dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,
-menjunjung persatuan,menghindari pertikaian,
-selalu mendgedepankan musyawarah untuk bermufakaat demi kebaikan bersama,
-mencapai keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.

(Semoga Indonesia tetap jaya, hidupkan jiwa Pancasila) (vic)


BELAJAR DARI SEJARAH

Sejak semula Nusantara sudah memiliki perjalanan sejarah yang panjang.
Dari perjalanan penyebaran bangsa manusia dari daerah asalnya,
dari benua Afrika, dan Asia, nenek moyang suku-suku Nusantara menjelajah samudera,
mencari tanah terjanji yang subur nan kaya.
dan berkembanglah mereka, menurunkan berbagai suku penghuni Nusantara kita.

Lahirlah budaya beraneka ragam menyesuaikan keadaan alam.
Para leluhur bangsa ini terus membangun martabat manusiawi,
menghormati leluhur, mencari karunia Illahi, memuja sang Pencipta Alam Semesta.
Proses aktulisasi yang dilakukan menimbulkan kelompok masyarakat dengan aturan,
kerajaan berdiri dengan pemegang kekuasaan yang dihormati, dan dipuji seluruh negeri.


Sayangnya, puja dan puji memberi pengaruh munculnya rasa iri.
Saling berebut menuju tahta, mahkota, dan puja walau kadang dengan menyimpang dari rasa kemanusiaan sejati. Sejarah bangsa Nusantara tercabik oleh pergolakan dan perebutan kekuasaan.
    Singasari yang besar tercabik oleh pemberontakan,
    Kediri yang makmur terkulai karena peperangan,
Ya, dendam kesumat dan kebencian mampu menghapus sejarah kebangsaan,
   Sriwijaya yang megah akhirnya binasa.
   Majapahit yang perkasa akhirnya binasa
   Demak yang agung pada akhirnya terpecah dan lenyap.

Nusantara kini sudah bermetamorfosa sebagai Indonesia,
haruskah kembali binasa oleh nafsu manusia dan rebutan kuasa?
haruskan menjadi kerdil oleh hilangnya saling tenggang rasa?

Sejarah membuktikan,
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!(vic)


SEMANGAT 28 OKTOBER

Sebagai nasib bangsa terjajah memang tidak mengenakkan!
Kesana kemari hanya direndahkan,
rendah oleh pandangan bangsa Penjajah!

Bangsa yang sebenarnya sangat besar, mengalami nasib sial!
Terjajah oleh nafsu perbedaaan, dan siasat pecah belah!
Terbelenggu selama ratusan tahun...
alangkah nestapa nasib bangsa ini...

Untung saja, segera timbul semangat dan kesadaran,
bahwa bangsa yang besar tidak selayaknya hidup tertekan karena penjajahan!
Saatnya menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan,
tanpa membeda-bedakan asal pulau, makanan pokok, dan adat kebiasaan.
Kesadaran akan pentingnya menjadi bangsa yang merdeka!

Tepat 28 Oktober tahun 1928 berkumandanglah lagu penggugah rasa kebangsaan,
dan terpatri janji berkobar-kobar:
Kami bangsa Indonesia
Kami satu tanah air Indonesia
Kami menjunjungtinggi bahasa persatuan Indonesia

Semangat pergerakan bersatu, masih dibutuhkan sekarang,
saat bangsa yang besar ini mengalami gocangan,
tergoncang karena ada sebagian penghuninya lupa bahwa Indonesia adalah negeri beragam, bangsa yang bhinneka dan memerlukan sikap saling tenggang rasa! (vic)


BERKIBARLAH

Berkibarlah sang merah putih,
berkibarlah dalam sanubari kami
kibarkan semangat kami untuk tetap bersatu padu
berkibarlah dalam puncak kayakinan kami
bahwa Indonesia tidak boleh terbelah

Berkibarlah sang merah putih,
berkibarlah semangat saling menghormati
karena kami satu bangsa
bangsa yang menghuni nusantara.

Berkibarlah sang merah putih,
Tiuplah semangat untuk kami agar segera menyadari,
bahwa kami memiliki leluhur yang sama,
penghuni Nusantara!

Berkibarlah Nusantara, dalam nama Indonesia,
agar dunia tahu bahwa kami ada! (vic)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL