PUISI 51 BUNGA

BUNGA

Kamu adalah bunga cantik
warnamu indah sungguh menarik
kamu bunga pemberi harapan
kamu memberiku kejutan
atas nama cinta

Kamu adalah bungaku
bunga yang berseri dan bersemi di hatiku
di sepanjang harapanku
karena kamu
hatiku ikut berbunga
karena mencintaimu. (vic)


BUMI BERSERI

Bumi sudah rapuh
bumi yang semakin keruh
tetapi kini bumi itu seakan bangun
dari tidurnya yang panjang
untuk mengubah takdirnya

Bumi itu bangkit
dengan senyuman tersungging di bibir
saat bunga terhampar di mana-mana

Bumi itu kini berseri
karena cinta anak negeri
bumi berseri
bumi kembali mencinta. (vic)


MUSIM GERIMIS

Terjangan badai sudah berlalu
pohon dan ranting memang terpatah
namun pohon itu tetap berdiri
akar kautnya menahannya dengan pasti
pohon itu tetap gagah
tanda ia bukan si serakah

Musim hujan sudah mereda
masih tersisa mendung sejumput kelabu
gerimis hujan jatuh satu-satu
gerimis yang membikin dingin beku
sambil menunggu apa yang kan terjadi
pada waktu yang tertunggu

Musim gerimis
musim tak harus menangis
demi dunia tetap optimis. (vic)


TERNILAI

Sepak terjang harus terukur
karena siapa saja akan melihatnya
Sepak terjang harus berwibawa
karena siapanya akan terbawa

Sikapmu akan ternilai
oleh sekalian alam yang mengitarimu
sikapmu akan ternilai
oleh ibu pertiwi. (vic)


KOTAKU

Kotaku seakan kelam
walau malam belum datang
kotaku hanya temaram oleh lampu-lampu jalan
lampu yang hanya berkedip pelan

Kotaku kota harapan
semua mata menatap penuh ikmat
karena padanya ada yang menarik
sejumput hasrat perbaikan

Kotaku kota harapan
bak gadis cantik tanpa bersolek
yang suka memberi harapancinta
di situlah aku menggantungkan harapanku. (vic)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL