PUISI 36 BOM WAKTU
BOM WAKTU
Waktu pasti berjalan
waktu tak kan berhenti
waktu membawa tanda sendiri
tentang apa yang terjadi
Jika saat ini waktu diisi dengan kepentingan diri
akan ada saatnya negeri ini nyeri
sebab setiap kepentingan diri itu baunya wangi
sehingga kepentingan orang lain tertepikan
Waktu terus berjalan
dan setiap orang penuh penasaran
lalu nyeri negeri ini semakin tajam
luka yang ada semakin menganga
Jika kepentingan diri meraja
akan tiba saatnya bom waktu mengancam atas Bhinneka Tunggal Ika
Maka hentikan cekcok atas nama pembelaan! (vic).
NAFSU
Ah nafsu kadung membuncah
karena nafsu pikiran jadi susah
Ah benci menjulang tinggi
nyali orang tambah sepi
karena ngeri.....
Ah karena nafsu
semua terasa basi
anggap diri paling suci
Ah nafsu
menggebu. (vic).
BINGUNG
Bagaimana tidak akan bingung
jika suara tak jelas terus berdengung
lalu setiap pesan tidak nyambung
Bagaimana tidak bingung
jika yang ada hanyalah keinginan karena nafsu kekuasaan
rakyat yang tidak mengerti jadi senjata
rakyat yang terus bersorak: gempur....!
Bingung kami atas nasib di atas negeri sendiri
himpitan kebutuhan hidup tak jadi diperhatikan
justru harga semakin tajam
Bensin mahal
cabe pun mahal
dan penguasa semakin jual mahal. (vic).
PRIHATIN
Rasanya aku hanya bisa berkata prihatin
melihat ribut di setiap sudut kota
dan karenanya hari-hari terasa membosankan
Rasanya aku hanya bisa menduga
sebenarnya apa yang dicari oleh mereka-mereka
dengan cara saling menghina
Rasanya sungguh prihatin
sesama saudara saling meniadakan
atas dasar sebuah kepentingan
Prihatin....
Prihatin....
Sungguh prihatin! (vic).
JANGAN ISENG
Nak, aku pernah berkata
hendaknya janganlah iseng
karena iseng itu bisa berbahaya
Perang dunia itu terjadi karena iseng
meluluhlantakan dunia karena iseng
membuat senjata kimia juga karena iseng
iseng karena ingin berkuasa
Iseng sungguh berbahaya
jangan iseng menghina...!
jangan iseng menista...!
jangan iseng menyogok...!
jangan iseng korupsi ...! (vic).
Waktu pasti berjalan
waktu tak kan berhenti
waktu membawa tanda sendiri
tentang apa yang terjadi
Jika saat ini waktu diisi dengan kepentingan diri
akan ada saatnya negeri ini nyeri
sebab setiap kepentingan diri itu baunya wangi
sehingga kepentingan orang lain tertepikan
Waktu terus berjalan
dan setiap orang penuh penasaran
lalu nyeri negeri ini semakin tajam
luka yang ada semakin menganga
Jika kepentingan diri meraja
akan tiba saatnya bom waktu mengancam atas Bhinneka Tunggal Ika
Maka hentikan cekcok atas nama pembelaan! (vic).
NAFSU
Ah nafsu kadung membuncah
karena nafsu pikiran jadi susah
Ah benci menjulang tinggi
nyali orang tambah sepi
karena ngeri.....
Ah karena nafsu
semua terasa basi
anggap diri paling suci
Ah nafsu
menggebu. (vic).
BINGUNG
Bagaimana tidak akan bingung
jika suara tak jelas terus berdengung
lalu setiap pesan tidak nyambung
Bagaimana tidak bingung
jika yang ada hanyalah keinginan karena nafsu kekuasaan
rakyat yang tidak mengerti jadi senjata
rakyat yang terus bersorak: gempur....!
Bingung kami atas nasib di atas negeri sendiri
himpitan kebutuhan hidup tak jadi diperhatikan
justru harga semakin tajam
Bensin mahal
cabe pun mahal
dan penguasa semakin jual mahal. (vic).
PRIHATIN
Rasanya aku hanya bisa berkata prihatin
melihat ribut di setiap sudut kota
dan karenanya hari-hari terasa membosankan
Rasanya aku hanya bisa menduga
sebenarnya apa yang dicari oleh mereka-mereka
dengan cara saling menghina
Rasanya sungguh prihatin
sesama saudara saling meniadakan
atas dasar sebuah kepentingan
Prihatin....
Prihatin....
Sungguh prihatin! (vic).
JANGAN ISENG
Nak, aku pernah berkata
hendaknya janganlah iseng
karena iseng itu bisa berbahaya
Perang dunia itu terjadi karena iseng
meluluhlantakan dunia karena iseng
membuat senjata kimia juga karena iseng
iseng karena ingin berkuasa
Iseng sungguh berbahaya
jangan iseng menghina...!
jangan iseng menista...!
jangan iseng menyogok...!
jangan iseng korupsi ...! (vic).
Komentar
Posting Komentar