PUISI 34 KOSONG

TONG KOSONG

Semua serba wah
semua serba megah
suaranya menggelegar membahana
namun sayang suaranya tak semerdu seharusnya

Maksud kata-katanya tidak mampu di rasa
sebab yang dikatakan hanya kira-kira
tanpa bisa dibuktikan kebenarannya
itulah bunyi tanpa makna

Bagaikan tong kosong
jika dipukul keras bunyinya
demikianlah manusia kosong....
akan berteriak kencang saat dirinya merasa dijebak
tong....tong.....tong...
kosong....kosong....kosong.... (vic).


MERASA BENAR

Jika diri merasa paling benar...
tak ada kata yang perlu didengar
jika diri sudah merasa paling benar...
yang lain harus bubar!

Jika diri sudah merasa paling benar
jumawa tak sabar
yang lain harus segera lari
sebab baginya nafsulah yang berkibar
sambil memasang wajah sangat sangar!

Tobat tak lagi laku
yang ada hanyalah faham kudu
merasa paling suci
yang lain najis trilili....

Tobat tak lagi manis
sebab baginya darah amis serasa aroma manggis
bengis, bengis,bengis

Oh, dunia semakin kritis! (vic).


JIWA PALSU

Bung, sadarkah kamu bahwa di tubuhmu ada jiwa
jiwa yang perlu makanan sempurna
sempurna untuk jiwa adalah kasih tanpa membeda

Bung, sadarkah kamu bahwa di sekilingmu masih ada manusia
yang mungkin berbeda rasa
yang mungkin berbeda warna
dan juga beda agama?

Bung, sadarlah....
janganlah jiwamu diisi barang palsu
karena itu menyakitkannya

Bung, apakah jiwamu palsu?  (vic).


KINI SAATNYA

Jika mau berubah, ini saatnya
jangan sampai ketinggalan kereta
apalagi ketinggalan waktu bermakna

Kini saatnya untuk merajut mimpi
mimpi indah sepuas hati
jangan setengah hati
sebab masa depan perlu dicari

Kini saatnya kita bersama
berlangkah pasti seirama
membangun negeri kita tercinta INDONESIA!    (vic).


DEMOKRASI

Demokrasi adalah tentang peduli
demokrasi adalah tentang maksa persatuan
bukan demo aksi anarkis!

Demokrasi butuh perjuangan
demokrasi butuh kedewasaan
demokrasi butuh kehadiran nurani
agar negeri semakin indah berseri

Demokrasi bukan paksaan
demokrasi tak perlu hujatan
demokrasi adalah ytentang membangun diri
semakin santun, dan penuh kasih

Demokrasi perlu budi!    (vic).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL