PUISI 19 MONOPOLI KUASA

MONOPOLI KUASA

Sejak dahulu orang menyadari bahwa monopoli tidaklah bagus
tidak bagus bagi kebersamaan hidup di negeri tercinta ini
yang namanya Nusantara dan sekarang disebut Indonesia Raya

Sejak dahulu disadari kalau monopoli penguasa sangat menyiksa
rakyat tak punya daya melawannya
rakyat sengsara mati raga , mati rasa

Namun saja walau mampu merasa,
tetapi nafsu mengalahkan logika
yang ada pihak lain adalah sampah
yang tak perlu harga karena merasa ego dirilah yang paling berharga

Sampai saat ini monologi masih tetap ada
yang lain hanyalah penyumbang jumlah. (vic)


FATWA

Barang siapa tidak sama, dia berbeda
barang siapa berbeda, dia tak boleh ada
barang siapa tidak ada, jangan sekali-laki mau ada
barang siapa mau ada, harus menyatu fatwa
karena fatwa adalah sabda raja
siapa tak patuh tentu menderita

Fatwa seharusnya menenteramkan
fatwa seharusnya menyejahterakan
fatwa seharusnya menyatukan perbedaan
menjadi pelangi indah penghias cakrawala

Fatwa sudah seharusnya membuat raja makin bijaksana
mengatur semua menjadi penghias surga. (vic)


TOLAK BALA

Awas kamu jangan ke sini
karena kamu kami bisa benci
awas kamu jangan kemari
karena di sini banyak duri

bul kibal kibul
mantra sakti keluar bial-biul
bur kibar kibur
mantra sakti mengancammu kabur
jika mantra sakti tak lagi mempan
senjata parang siap menghujam

Bul kibal kibul
tolak bala di mana-mana
bul kibal kibul tolak bala
bala bantuan harus jaga. (vic)


GUBRAKK!

Gubrak....suara tiba-tiba
gubrakk....kaget tak terkira
gubrak ....nah ini dia
gubrakk.... kini aku punya senjata
gubrak , kuincar tepat saran
sekali tembak pasti kena

Wus..... senjata sejuta angkara
mendobrak benteng rasa
wus ...hanya bau angin di udara
wus....kaget seluruhnya. (vic)


SUHU LANGIT JINGGA

Matahari baru saja terbit
dengan sinarnya mulai menggigit
semakin perih terasa di kulit

Matahari terus benderang
membuat luka menganga semakin terlihat
hingga lalat-lalat mengerubutinya

Matahari semakin tinggi,
suhu semakin melangit
warna jingga semakin nyata
warna resah menusuk raga

Matahari bak menari-nari
silau mata akibatnya
sangat silau sampai buta
tak lagi melihat indahnya langit jingga
yang ada hanyalah panas membara. (vic)


SEMBUNYI

Aku sembunyi
aku jangan dicari
aku sedang sembunyi
jangan kemari

Aku sembunyi
agar maksudku tidak ada yang tahu
aku sembunyi
karena aku mau

Aku sembunyi
karena aku malu
aku sembunyi
karena di sekitarku rapi

Aku sembunyi
di sini ada api
aku sembunyi
akar api semakin tinggi
sampai waktu itu tiba
untuk aku kembali. (vic)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL