Puisi-17 Dasarnya
DASAR
Jika hati sudah dirasuk rasa benci
apapun kebaikan tetap saja dirasa basi
berapa kalipun kata maaf diberikan
tetap saja bara api terus menyala
sudah banyak nasihat dari para tetua
tetap saja hati menderita luka
yang meminta meledakkan dunia
Dasarnya memang sudah tak suka
bau harum terdeteksi tak ada
yang tercium hanya bau busuknya luka
Dasarnya memang hanya nafsu kuasa
tak peduli yang lain pada menderita
tak peduli sesama yang resah
tak peduli suara mendesah
tak peduli menjadi hal nyata! (vic)
KAMPANYE
Ayo pilihlah aku
karena aku adalah juara
karena kalian adalah saudara
karena aku adalah pemerhati
karena kalian adalah perlu pertolongan
Ayo pilihlah aku
karena aku lebih baik dari mereka
aku adalah yang peduli
peduli atas kesusahan
Ayo pilihlah aku
jangan pilih mereka
karena mereka berpotensi gila
karena mereka tak ada apa-apanya
karena mereka hanya penguasa
Ayo pilihlah aku
jangan pilih dia
karena dia berbeda
karena dia aku tak berdaya
Ayo pilihlah aku
karena aku memiliki mimpi
dan kalian tak pernah bermimpi
ayo plilihlah aku
agar kalian punya mimpi. (vic)
JIKA CEMBURU
Kamu siapa berani berkata
kamu siapa berani mencoba
kamu siapa berani bersuara
Aku tak perlu kamu
kamu pasti beda denganku
aku tak perlu kamu
kamu pasti akan menipu
Aku menolakmu
karena kamu bikinku malu
aku menolakmu
karena kamu nyata lebih seru
Aku cemburu padamu
karena kamu lebih tahu
dan aku ternyata tak paham
akan kondisi di jalanan
Aku nyatanya.... .(vic).
BUTA HATI
Karena buta mata tak bisa menyapa
karena buta mata tak ada guna
karena buta hati bisa merana
Apalah jadinya bila hati justru yang membuta
apalah jadinya hati buta bersuara
apalah jadinya hati buta melihat dunia
Buta hati, buta negeri
buta hati, nyanyian jadi ngeri
buta hati, runtuhkan sikap peduli
buta hati, seluruh negeri menjadi sunyi
sunyi dalam resah
resah dalam kelehahan
lelah dalam harapan
harapan yang kian jauh
karena negeri ini tak lagi asri. (vic)
PAK DE
Pak De...
Sampeyan sudah sepuh
Pak De...
Sampeyan tak lagi rikuh
Pak De...
Sampeyan seharusnya sudah rela
untuk anak muda yang mulai berkiprah
Pak De...
Waktu terus berpacu
yang akan meninggalkanmu di ujung gardu
Pak De....
apakah tidak lelah
masih mengurusi hal yang tidak perlu
waktunya menyepi dan menepi
bagi anak-anak negeri
yang mulai berani diri
untuk tampil seorang diri
Pak De...
Sudahlah! (vic)
Komentar
Posting Komentar