PUISI 44 PANAS BUNG

PANAS BUNG?

Bung, Panas?
ya namanya lagi musim kemarau, pastilah udara panas
kalau tidak tahan panasnya udara siang ini
cobalah memakai payung kesejukan


Panas, Bung?
jangan melangkah buru-buru
jangan berteriak sekuat nafsu
jangan lempar batu
sebab itu akan melukainya dan melukaimu. (vic)


PANAS

Kini terus saja menjadi sangat panas
sebab udara kotor semakin ganas
setiap hari berkubik-kubik gas tersembur hebat

Semua orang berlalu lalang
menarik tuas keraskeras
suara menderu semakin liar
dan panas terus terlontar

Kapan panas akan mereda
akankah menunggu saat tiba
bumi yang semakin renta
tak sanggup lagi memberi kesejukan?(vic)


PANAS HATI

Kalau panas hati terjadi
kata santun isinya keji
kalau panas hati semakin pasti
sikap santun tidak lagi tersaji

Kalau hati jadi panas
hasrat kuat hanya pada kuasa
otak tak lagi bisa berpikir jenih
yang ada adalah tuduh menuduh

Panas hati, panas hari
semakin kini semakin berapi
diri semakin rapuh oleh sumpah serapah
sumpah yang hanya sampah. (vic)


PANASNYA DUSTA

Kata dusta itu kadang memang terasa benar
kata dusta yang diucap dengan senyum kebajikan
kata dusta memabukkan
terutama bagi yang sealiran

Dusta yang terbalut
dusta yang menjadi buluh perindu
dusta yang menjanjikan
dusta yang kekinian

Dusta yang terucap
bangkitkan panas rasa
bagi para pemuja

Panasnya dusta
akan membakar apa saja
hanya rusakkan dunia. (vic)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL