PUISI 42 KUNJUNGAN

SELAMAT DATANG DI NEGERI PENUH WARNA

Selamat datang hai tamu
selamat datang di negeri penuh warna
selamat datang dan menikmati semua pemandangan
kami siap memberikan senyuman
menyambutmu dan seluruh rombongan

Selamat datang hai tamu
di negeri penuh bunga
warna merah yang merekah
warna kuning yang sangat bening
warna hijau royo-royo
warna hitam yang tenang

Selamat datang hai para sahabat
kami siap menyambutmu
kami senang akan persahabatan
kami sedang dan sepakat
persabahatan tak terkekang oleh kebencian

Negeri yang penuh warna
aman bagi siapa yang punya niat berbahagia
kami adalah bunga. (vic)


SALAMAN

Tanganmu aku genggam
dalam suasana batin yang merindu
tanganmu aku sentuh
dalam cinta kasih untuk

Tak peduli ada pandangan sinis
yang tidak rela karena dia tak bisa
biarkan tanganmu tetap
mari salaman penuh hangat. (vic)


ENTAHLAH

Entahlah mengapa saat ini terasa jerih
suara lantang menantang awan
suara lengking menjadi lolong anjing

Entahlah mengapa birunya langit semakin tipis
kabut hitam mengepul dahsyat
untuk sekedar bersuara
kamu hina!

Entahlah apa yang dimau
hanya dia yang tahu
bahkan anggap TUHAN mungkin terbelenggu
seakan bisu..(vic)


WISATA HATI

Memang hidup perlu dinikmati
sebab pepatah siapapun tahu hidup di dunia tidaklah lama
namun tidak banyak yang tahu bagaimana menikmati hidup
banyak yang mengira nikmatnya hidup adalah menjadi kaya
banyak yang mengira nikmatnya hidup adalah menjadi penguasa
maka tak jarang yang lalu membabi buta mengejar kuasa dan kaya entah bagaimana caranya

Tetapi sebenarnya,
nikmat hidup apabila hati bersih dari noda
penuh syukur dan peduli

Maka hati perlu ditata
dengan menjadikan hati sebagai sarana wisata
nikmati cinta
nikmati indahnya warna pelangi
jangan biarkan iri menjadi-jadi. (vic)


BUMIKU SEDANG GUNDAH

Sejak semula bumi itu penuh arti
berseri hijau dan asri
air jernih menjaga diri
udara segar memenuhi rongga dada
sinar matahari hangat menyinari

Sayangnya saat ini telah berubah
bumiku sedang gundah
asap hitam di mana-mana
suara hardik terdengar kencang
panas hati semakin tinggi hanya oleh perbedaan

Bumiku sedang gundah
karena anak-anak negeri tergerus kebencian
benci karena ada yang tidak sama

Bumi gundah
penuh sampah
dan sumpah serapah. (vic)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL