KECEBONG DAN KAMPRET

ADU BENAR KECEBONG DAN KAMPRET


Gelaran Asian Games 2018 di negara tercinta sudah kelas. Dengan hasil yang sungguh luar biasa, opening megah, clossing mengesankan, medali Indonesia menjadi yang terbaik sepanjang sejarah keikutsertaannya event olah raga terbesar di Asia.

Selain kekaguman dunia akan suksesnya penyelenggaraan Asian Games itu, di dalam negeri terjadi sikap kontroversi, teurutama sikap yang ditunjukkan oleh dua kubu yang saling berlawanan : kubu kecebong versus kubu kampret.

Kontroversi pertama adalah perihal bagaimana menuntaskan masalah hitam dan bau busuknya kali sentiong alias kali item. Kali itu memang kondisinya tak baik, dan dikhawatirkan akan merusak suasana Asian Games dan merusak citra wajah tuan rumah, khususnya Jakarta. Melihat kemungkinan itu, dibuatlah kebijakan untuk mengalihkan perhatian atlet manca negara terhadap wajah dan bau kali item. Maka, kali itu sebagaimana adanya ditutup dengan waring item. Tindakan itu diklaim menjadikan kali item berseri bak wajah none Jakarta, serta segagah abang Jakarta. Tak percaya? Jangan tak percaya, sebab sang penguasa daerah dan orang kedua Indonesia rela mendemokan wanginya sungai seharum aroma pisang goreng dan aroma kopi torabika. Melihat dan mencermati itu, kecebong berkata: kok bisa-bisanya kali ditutup dengan jaring berlubang-lubang? coba bayangkan, kentut saja tembus celana dalam dan baunya semerbak kemana-mana? Sementara kampret berkata: Kalau bau tetap nyata, nanti disemprot parfum saja, pasti wangi. Bayangkan, ketiakmu yang bau itu disemprot juga wangi kan?

Kontroversi kedua, adalah tayangan motor terbang. Itu persan asli apa pakai pengganti? Si kampret berkata: ah, pasti cuma pura-pura terbang. pasti ada yang menggantikan peran . Pembohongan publik, pencitraan! Lalu, kecebong menjawab: wow keren....! Ada pengganti atau tidak, yang penting show itu keren!

Kontroversi ketiga. Kampret terheran-heran tentang besarnya biaya untuk pembukaan Asian Games yang menghabiskan begitu banyak uang. Boros! Dan kecebong pun menjawab, jangankan pembukaan Asian Games, untuk kencingpun perlu biaya!

Demikian sekelumit kontroversi adu benar antara  kecebong dan kampret. Yang nama keduanyapun muncul secara kontroversi. Tetapi memang kecebong dan kampret adalah pihak-pihak yang tidak sama. Apakah karena tidak sama itu makanya selalu bersikap saling membeda? Mungkin hanya TUHAN yang tahu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL