BENTROK

AWAS JANGAN BENTROK

Layaknya kompetisi olah raga multi-event semisal Asian Games atau Olimpiade yang semakin seru menjelang pertandingan atau perlombaan final, situasi politik di tahun politik hampir mencapai finish dengan semakin dekatnya waktu perhelatan pemilu untuk memilih anggota dewan terhormat dan presiden-wakil presiden. Situasi semakin seru dan menegangkan tidak saja para pelaku politik melainkan juga para pendukungnya masing-masing.

Ibarat partai final, dua finalis calon presiden-wakil presiden untuk tahun 2019-2024 sudah diperoleh. Jokowi-Amin Ma'ruf berhadapan dengan rival terberatnya Prabowo-Sandiaga. Siapa yang akan menang? Tentunya, seperti pertandingan bulu tangkis ganda putra, kedua pasangan calon presiden-wakil presiden memiliki optimisme yang tinggi untuk mengalahkan lawannya stright set. Kalau perlu dengan skor telak. Jikalau toh tidak bisa langsung menang dua set langsung dengan telak, cukuplah dengan skor ketat ataupun harus dengan rubber set angka ketat! dan JUARA!

Berbeda dengan pertandingan olah raga yang berhadap-hadapan di atas lapangan, kompetisi pemilu yang berhadapan adalah para pendukung kubu masing-masing calon. Seru dan luar biasa hiruk pikuknya! Maka ibarat pertandingan sepakbola, pertemuan kelompok suporter lebih menakutkan! bisa bentrok kapan saja. ( Ingat, banyak kasus jatuhnya korban meninggal ataupun luka-luka dari suporter sepakbola. dan yang terbaru adalah oknum bobotoh Persib Bandung menganiaya seorang jakmania pendukung Persija. Mari kita ungkapkan rasa duka mendalam untuknya).

Berkaca para bentrok antar pendukung klub sepakbola, jangan sampai terjadi bentrok antar pendukung dari kedua pasangan calon presiden-wakil presiden. maka dihimbau untuk kedua kubu untuk saling menghormati lawan, jangan saling mengejek, menjelek-jelekkan lawan, menyebar berita bohong, kampanye hitam! Tetapi berilah para pendukung suasana teduh, dan saling hormat kepada lawan. Pilihan boleh beda, kemanusiaan harus tetap dijaga. Kita adalah manusia INDONESIA yang BHINNEKA TUNGGAL IKA!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL