DRAMA SATU BABAK : DIAM

DIAM ADALAH MAU

Ada pepatah yang sangat termashyur di seantero pelosok negeri ini. Diam adalah emas! Yang artinya kira-kira adalah tidak usah terlalu banyak bicara, karena kalau banyak bicara justru akan menyebabkan terjadinya huru-hara, atau bencana. Maka, agar tidak terjadi huru-hara atau bencana, ya diam sajalah.

Rupanya pepatah termashyur itu, kini menjadi senjata andalan untuk berkelit dari bencana diri. Jurus diam, tak ubahnya sosok tiang listrik di pinggir jalanan. Terpaku diam sepanjang waktu, tanpa peduli pada hiruk-pikuk dan lalu-lalang di depan, belakang, dan kakan-kirinya.
Yak, diam adalah emas, menurutnya!

Tanya   : Siapa nama saudara?
Yang ditanya : (diam saja, sembari memasang muka lesu, letih, dan lunglai)
Tanya : Apakah saudara dalam keadaan sehat?
Yang ditanya : diam saja, seakan tak mendengar suara apapun
Tanya : Saudara bisa tidur  semalam?
Yang ditanya : dengan suara lemah, "saya diare lebih dari dua puluh kali , yang Mulia"
Tanya : Sudah minum obat?
Yang ditanya : diam saja
Tanya : Saudara mau saya bebaskan?
Yang ditanya : dengan keras menjawab " MAUUUUUUU....."
Tanya : Baiklah, tetapi kalau nanti saudara sudah dipenjara seumur hidup.
Yang ditanya : kembali diam saja, tak lupa menggelosorkan badannya, lunglai. Kepala cenut-cenut. Perut mules-mules, sambil membayangkan akan diare lebih dari dua puluh kali. Nanti malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL