JANGAN SEMAU WUDEL

Sudah dua bulan kita terdampak wabah virus corona (covid-19). Virus yang semula terjangkit di Tiongkok ini sudah merambah seantero jagad, termasuk Indonesia kita tercinta. Dan selama dua bulan terakhir ini kita menjadi empot-empotan karenanya.

Sejak tersiar kabar adanya dua perempuan yang dideteksi positif corona, panik melanda masyarakat yang sudah keder dari bencana virus corona ini. Terjadilah panic buying dan terjadinya upaya kurang terpuji sebagian orang yang menjadikan kondisi demikian untuk merengkuh keuntungan ekonomi besar dengan cara menimbun barang-barang alat pelindung diri. Langkanya masker dan hand sanitizer menjadi buktinya!

Mendadak juga, semua menjadi agen penyebar berita sebagai "upaya" memberi informasi bagaimana mencegah penyebaran virus yang dikatakan tentaranya Allah itu. Namun sayangnya berbagai informasi di media sosial itu justru semakin membuat bingung di kalangan masyarakat semakin menjadi-jadi. ketakutan melanda negeri. Para dokter dan para medis terpaksa mengungsi karena diusir dari daerah sendiri karena dicurigai jangan-jangan menjadi penyebar virus corona. Masyarakat memang menjadi ketakutan. Tetapi itu terjadi dan menggambarkan betapa masyarakat masih belum mengerti situasi sebenarnya. Bahkan, jasad pahlawan melawan penyakit corona ada yang terpaksa dibawa ke seberang lokasi, ditolak oleh orang-orang yang selama ini menjadi tetangga sang pahlawan.

Pemerintah telah berupaya menjaga asa. Penerapan kebijakan social distancing sudah diberikan. Aturan ketat mudik sudah didegungkan. Zona merah sudah disiarkan. Tinggal masyarakat bagaimana bersikap. Jika mau wabah corona ini cepat hilang, jangan memandel semau wudel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL