SEHAT ITU PERLU

Tak diduga, tak dinyana. beberapa waktu yang lalu saya mengalami kejadian yang sangat menyiksa. Saya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Pada awalnya, suatu siang saya terlalu asyik bekerja sebagaimana biasanya. Hari itu saya mengerjakan tugas saya sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta yang cukup terkenal di kawasan Jakarta Barat. Saking bersemangatnya, saya lupa makan siang dan hanya menyantap satu butir telur ayam rebus, dan itupun hanya memakan putih telurnya. Bagian kuning telurnya tidak saya makan, karena bagi saya kuning telur rebus terasa sangat amis.

Setelah selesai tugas di sekolah, saya masih melanjutkan pekerjaan sebagai guru privat, sampai pukul 5 sore. Selama mengajar privat ini perut hanya saya isi dengan minum segelas air mineral. Setelah pulang ke rumah, badan rasanya sangat lelah. dan saya pun tertidur di kamar. Kira-kira pukul 7 malam, saya dibangunkan oleh istri tercinta untuk makan malam. Malam itu, sudah tersaji menu bebek goreng bersambal pedas. Yummi....rasanya wow nikmat.

Malam, kira-kira pukul 10 malam ada yang kurang beres dengan perut. rasanya panas, dan kembung. dengan berharap berangsur membaik, saya tidur. Menjelang pagi, saya terbangun karena merasa perut nyeri, dan masih kembung. Akhirnya saya ke belakang untuk buang air. Harapannya, perut membaik. sekeluarnya dari kamar kecil, perut masih berasa mau buang air. Dan saya pun kembali masuk kamar kecil. tetapi feses tidak keluar. Pagi itu, saya diantar oleh istri, dan anak sulung saya ke dokter di klinik 24 jam yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Obat yang diberi dokter segera saya minum sesampainya di rumah. 

Sejam kemudian, sakit di perut ternyata tidak kunjung membaik, justru rasanya semakin nyeri. saya mencoba untuk mengurangi rasa sakit diperut dengan cara mencoba buang air besar. ternyata feses tidak mau keluar. Saya pun memutuskan untuk keluar dari kamar kecil. Saat melangkahkan kaki keluar dari kamar kecil, tiba-tiba timbul rasa nyeri luar biasa di bagian belakang pinggang, bagian belakang lambung. Sakit yang luar biasanya ini membuat saya mengaduh dan berkeringat dingin. Akan pingsan rasanya.

Keadaan itu, membuat panik seisi rumah, karena baru kali ini saya mengalami sakit yang sedemikian. Pagi itu saya dibawa ke rumah sakit Sari Asih di kawasan Ciledug. Rumah Sakit ini dipilih dengan pertimbangan letaknya tidak jauh dari rumah, kira-kira 2 kilo meter. Dan setelah melalui serangkaian pemeriksaan laboratorium, saya dirawat di rumah sakit tersebut.

Selama di rumah sakit, gejala sakit saya ditangani oleh 3 orang dokter ahli, yaitu dokter internis untuk menangani sakit perut, dokter urolog untuk menangani sakit nyeri pinggang, dan dokter jantung untuk mengobservasi keluhan nyeri yang diduga ada hubugannya dengan kondisi jantung karena hasil EKG menunjukkan ketidak normalan denyut jantung.

Pada malam hari pertama, saya mengalami serangan nyeri yang luar biasa. nyeri lambung dan nyeri pinggang yang membuat sesak napas. Serangan rasa nyeri itu baru mereda setelah perawat memberi obat anti nyeri yang dimasukkan melalui selang infus di tangan kiri saya. 

Pada hari kedua, serangan nyeri kembali kambuh dari pukul 9 malam. Saya mencoba bertahan atas rasa nyeri tersebut. Pada akhirnya, saya menyerah untuk bertahan pada nyeri tersebut dengan meminta perawat untuk memberi obat anti nyeri pada pukul 3 dini hari. Setelahnya, saya bisa tidur karena rasa nyeri berangsur menghilang.

Pada hari ketiga, sekita pukul 8 malam kembali kambuh nyeri di lambung dan bagian pinggang. Sekali lagi saya mencoba menahan rasa nyeri. sekali lagi akhirnya saya kembali menyerah kira-kira pukul 2 pagi, dan meminta perawat untuk memberikan obat anti nyeri. Kali ini, obat diberikan melalui anus berupa obat padat berbentuk peluru berwarna putih. Setelah obat itu didorong masuk anus, rasanya sedikit perih di bagian anus. Obat ini segera mencair, lalu diserap oleh dinding usus besar. Rasa nyeripun berangsur mereda, dan saya tidak merasakan nyeri. Saya pun bisa tidur sampai pukul 6 pagi.

Pada hari keempat, serangan nyeri kembali saya rasakan. saya mencoba kembali menahan rasa nyeri. dan kembali lagi saya menyerah , dan minta lagi obat penghilang nyeri. Setelah beberapa saat menunggu, seorang suster perawat masuk ruang perawatan dengan membawa obat peluru. Tetapi suster itu mengatakan tidak bersedia memasukan obat tersebut melalui anus karena pasien berbeda jenis kelamin, sementara perawat laki-laki sedang tidak di tempat. Keadaan ini menyebabkan sedikit ketegangan antara istri saya dengan perawat tersebut karena istri saya melihat keadaan saya yang menderita nyeri luar biasa. Melihat hal tersebut, saya meminta obat penghilang nyeri dari perawat, dan saya masukkan sendiri ke dalam anus saya. Dan akhirnya, obat itupun memberi efek yang sangat saya harapkan,- hilangnya rasa nyeri. Saya pun kembali tertidur.

Menjelang sore hari, dengan harap-harap cemas, apakah akan kembali merasakan nyeri? Saya mulai menghitung waktu di jam dinding yang tertempel tepat di arah hadapan saya yang terbaring di tempat tidur. Jam demi jam. Pukul 8 malam telah terlewati, perut dan bagian pinggang tidak merasakan nyeri. Jam 9 malam, jam 10 malam, jam 11 malam terlewati tanpa rasa nyeri. Dan saya pun tertidur sampai pagi. Tepat pukul 6 pagi saya terbangun, dan tidak merasakan nyeri .Wow.....seang rasanya.

Pukul 10, seorang perawat memberi tahu bahwa hari Senin, saya akan diobservasi dengan pemerikasaan USG. Setelah pemerikasaan, hasilnya ada batu di saluran ureter ginjal kiri, dengan kondisi ada sedikit pembengkakan ginjal kiri. Dokter urolog memberi resep obat untuk mengobati gejala sakit di ginjal. Sementara dokter internis memberi resep obat untuk menyembuhkan gejala sakit di lambung. Keesokan harinya, dokter memutuskan saya dapat meninggalkan rumahh sakit, dan tetap mengadakan rawat jalan.

Sebulan kemudian, dokter urolog mengirim saya ke dokter radiologi untuk mengecek kondisi ginjal untuk memastikan kondisi kesehatan. Syukur puji Tuhan, kondisi kesehatan saya sudah baik. Ginjal baik, lambung baik, dan jantung juga baik. 

====

(Yuk jaga kesehatan. Sakit itu tidak enak. Minum air minimal 2 liter. Jaga kondisi, dengan memperhatikan protokol kesehatan). Terima kasih atas perhatian keluarga, sahabat, teman, dan siapa saja yang telah mendoakan untuk kesembuhan saya.

Puji Tuhan atas kemurahan dan berkatNYa.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI 57 FITNAH

PUISI 1 Tawuran

PUISI 35 SIAL